KOMPAS.com - Twit soal cara menggosok gigi viral di media sosial Twitter pada Selasa (18/10/2022).
Dalam utas tersebut, disebutkan bahwa cara gosok gigi yang benar sebaiknya tidak diakhiri dengan berkumur.
Twit tersebut mengundang polemik warganet Twitter lantaran cara menggosok gigi tanpa berkumur merupakan hal yang berlawanan dengan kebiasaan masyarakat di Indonesia.
"Pasta gigi di kita mengandung detergen Buk, jadi mau gamau harus kumur-kumur. Beda kalo pasti gigi org Korea, Jepang atau negara lain yg pernah ada ngasih review kalo pasta giginya aman untuk tidak dibilas/kumur," tulis akun ini.
"Sependek pengetahuan saya yg pernah setahun kuliah di FKG sblm pindah ke FK,guna sikat gigi selama 2 menit adalh utk memberi waktu fluoride bekerja di gigi,sehabis sikat gigi sebaiknya berkumur 1 kali utk membuang sisa makanan yg tersikat,1 kali aj spy fluor tidak bnyak terbuang," kata warganet lainnya.
Lantas, bagaimana cara gosok gigi yang benar? Apakah setelah menyikat gigi harus kumur?
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Bahan Rumahan
Penjelasan dokter
Dokter gigi sekaligus Ketua Umum PB PDGI Usman Sumantri mengatakan bahwa berkumur masih perlu dilakukan ketika menggosok gigi.
Hanya saja, Usman mengimbau, agar berkumur secukupnya saja supaya kandungan fluor dalam pasta gigi tidak habis dan larut terbuang bersama air.
"Berkumur setelah sikap gigi, (tapi) jangan sampai kandungan fluor dalam pasta giginya habis," terangnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, hal itu karena kandungan fluor membutuhkan waktu untuk bisa bekerja melindungi dan menguatkan gigi serta gusi.
Untuk memastikan apakah kandungan fluor masih tersisa, Anda bisa berkumur tanpa perlu sampai habis.
"Iya tidak langsung kumur sampai habis," jelas Usman.
Baca juga: Tak Gosok Gigi Sebelum Tidur Bisa Membahayakan Jantung, Kok Bisa?
Usman juga membagikan tips gosok gigi yang tepat, yakni dilakukan sebanyak 2 kali pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Selanjutnya, sikat gigilah menggunakan jari, bukan tangan. Hal ini untuk menghindari terjadinya abrasi pada pertemuan mahkota dengan akar gigi.
Adapun penggunaan pasta gigi, pilihlah pasta gigi yang mempunyai komposisi kandungan fluor.
"Penggunaan dimasukkan ke dalam sikat dengan ditekan pada saat pasta keluar dari tube dan besarnya secukupnya atau tidak berlebihan," kata Usman.
Terakhir, berkumurlah secukupnya agar manfaat kandungan fluor dapat bekerja dengan optimal.
Baca juga: Pasta Gigi Disebut Bisa Mengurangi Efek Gas Air Mata, Benarkah?
Manfaat fluoride dalam pasta gigi
Dilansir dari Medical News Today, fluor atau fluoride adalah mineral alami yang ditambahkan ke air, makanan, dan produk lainnya, termasuk pasta gigi.
Selain fluoride, pasta gigi juga biasanya mengandung bahan lain, seperti perasa (peppermint, spearmint, atau mentol), pemakis, hingga agen anti-sensitivitas.
Penambahan fluoride dalam pasta gigi itu bukan tanpa alasan. Sebab, fluoride bermanfaat untuk melindungi gigi dari pembusukan dengan membantu memperkuat enamel yang berkembang.
Selain itu, fluoride juga berfungsi untuk memperlambat produksi asam bakteri yang disebabkan oleh plak.
Kandungan fluoride dapat melindungi gigi dari proses yang disebut demineralisasi. Proses ini terjadi ketika bakteri bergabung dengan gula untuk membuat asam yang mampu mengikis gigi.
Sebaliknya, fluoride akan meningkatkan remineralisasi dengan membawa ion kalsium dan fosfat ke gigi untuk menciptakan area permukaan baru yang tahan asam.
Menurut Healthline, berikut 4 manfaat fluoride dalam pasta gigi:
- Membangun kembali (remineralisasi) email gigi yang melemah
- Memperlambat hilangnya mineral dari email gigi
- Membalikkan tanda-tanda awal kerusakan gigi
- Mencegah pertumbuhan bakteri mulut yang berbahaya.