Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gangguan Ginjal Akut, Ini Cara Ukur Pipis Anak yang Normal

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan
Ilustrasi gagal ginjal akut misterius pada anak. Perawatan gangguan ginjal akut misterius pada anak, dilakukan dengan pemberian terapi obat dan cairan, agar anak bisa mengeluarkan urine atau buang air kecil. Namun, pada kondisi yang parah, beberapa anak juga harus dirawat dengan terapi cuci darah.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Penurunan jumlah air seni bahkan tidak mengeluarkan air seni sama sekali menjadi salah satu gejala khas dari gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury atau AKI).

Hal ini menyebabkan Kementerian Kesehatan mengimbau pada orang tua untuk mengamati anak-anaknya, terutama balita.

Akan tetapi bagaimana cara mengukur air seni anak tergolong normal atau tidak?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kemenkes Periksa 102 Obat yang Dikonsumsi Pasien Gangguan Ginjal Akut

Cara mengukur air seni anak

Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Gastrohepatologi di RSIA Bunda Jakarta dan RSAB Harapan Kita DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) memberikan langkah-langkahnya:

1. Timbang popok bersih

Tiap merk dan ukuran bisa berbeda beratnya. Dr Ariani mencontohkan berat suatu popok bersih 20 mg.

2. Timbang semua popok yang berisi air seni saja dalam 24 jam

Dr Ariani mengatakan hanya timbang popok berisi air seni saja, yang mengandung kotoran/feses tidak perlu ditimbang.

Jika kurang, lakukan penimbangan atau pengukuran lagi di 24 jam selanjutnya.

"Nggak dihitung (yang mengandung feses), iklasin aja. Tapi kalau sampai kurang dari 1 ml/kgBB/jam, kita tahu bahwa sebenarnya masih ada yang tidak terhitung. Konfirmasi ulang di pengukuran selanjutnya," kata Dr Ariani saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/10/2022).

3. Catat setiap penimbangan dikurangi berat popok bersih

Dr Ariani mencontohkan berat popok berisi air seni 110 gram, kemudian dikurangi 20 gram. Hasilnya 90 gram.

Baca juga: Menkes Beberkan Dugaan Terbesar Penyebab Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

4. Jumlahkan total 24 jam

Berikut ini contoh popok yang dikumpulkan dalam 24 jam:

Totalnya: 420 gram.

5. Dibagi berat badan anak (kg) dan dibagi 24 jam

Langkah selanjutnya dibagi berat badan anak kemudian 24 jam. Misalnya berat badan anak 10 kg.

Maka:

420 gram:10kg:24 jam=1,75 ml/kg/jam

Dr Ariani mengatakan jumlah tersebut aman/normal, karena nilai normal adalah lebih dari 1 mg/kgBB/jam.

Baca juga: Update Kasus Gagal Ginjal Akut: Tingkat Kematian, Larangan Obat Sirup, hingga Dugaan Penyebab

Gejala gangguan ginjal akut

Gejala gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia tak hanya air seni berkurang.

Dilansir dari Kemenkes, terkait Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal, gejala awalnya berupa infeksi saluran cerna dan gejala ISPA dengan gejala khas.

Gejala khas berupa penurunan jumlah BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali Buang Air Kecil atau BAK (anuria).

Bila anak mengalami gejala dan tanda disertai dengan volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari) orang tua disarankan untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Selain itu orang tua juga diminta waspada jika mendapati warna urin pekat atau kecoklatan.

Anak harus dipastikan mendapat cairan yang cukup dengan minum air (atau ASI sesuai usianya).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi