Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Maha Karya Seni Pahat Gading Tertua

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Karya seni pahat gading tertua dengan nama dalam bahasa Jerman Loewenmensch.
Editor: Sandro Gatra

GARA-GARA membaca buku karya Karen Armstrong “The Lost Art Of Scripture”, saya baru tersadar bahwa Museum Ulm, Bavaria, Jerman memiliki sebuah mahakarya seni pahat gading prasejarah dalam bentuk sosok manusia berkepala singa yang ditemukan pada 1939 di gua Hohlenstein-Stadel.

Karena ditemukan di Jerman dan kini dipamerkan di Jerman, maka karya seni pahat gading tertua tersebut kini tersohor dengan nama dalam bahasa Jerman: Loewenmensch.

Berdasar pendataan karbon terhadap lapisan tanah di mana Loewenmensch ditemukan diduga karya seni pahat prasejarah itu berusia sekitar 35.000 sampai dengan 40.000 tahun dapat disimpulkan merupakan eksampel representasi artistik sekaligus mahakarya seni pahat tertua yang ditemukan sampai masa kini.

Diduga Loewenmensch terkait dengan kebudayaan arkeologikal Aurignasian dari masa Upper
Paleolithic dalam bentuk seni zoomorfik pada gading mammoth ukuran 31,1x5,9x5,6 sentimeter dipahat dan diukir dengan pisau batu.

Akibat Perang Dunia II, maka penemuan fragmen Loewenmensch oleh Otto Voelzing pada tahun 1939 atas prakarsa Robert Wetzel sejak 1937 terbengkalai selama sekitar tiga puluh tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru setelah arkeolog Joachim Hahn merekonstruksi lebih dari 200 fragmen gading mulai tampak sosok manusia berkepala singa.

Pada tahun 1970-an, Robert Wetzel menemukan serpihan gading mammoth berserakan di
lantai gua.

Pada tahun 1982, paleontolog Elisabeth Schmid menggabungkan temuan Wetzel dengan rekonstruksi Hahn sehingga tampil sosok siluman singa yang kini dipamerkan di Museum Ulm, Bavaria, Jerman.

Sejak 2008, dilanjutkan ekskavasi arkeologis dan paleontologis di gua Hohlenstein-Stadel di mana segenap lapisan tanah dibongkar secara sistematis sehingga ditemukan lebih banyak fragmen seni pahat gading.

Serpihan-serpihan baru ditemukan tersebut digabung secara simulasi virtual pada komputer sehingga dapat digabung dengan reproduksi Schmid dan Hahn tanpa harus melakukan pembongkaran radikal.

Sejauh ini diyakini bahwa teknik seni pahat gading merupakan yang tersulit di antara segenap teknik seni pahat mulai dari kayu sampai marmer karena gading memang sangat rawan retak.

Fragmen pahatan Loewenmensch ditemukan sekitar 30 meter dari gerbang gua Hohlenstein-Stadel bersanding dengan aneka perkakas terbuat dari tulang bersama perhiasan kalung, pendan dan perforasi gigi satwa diduga berfungsi sebagai gudang makanan, tempat bersembunyi dan lokasi ritual spiritual.

Figurin manusia berkepala singa dengan ukuran lebih kecil ditemukan di gua Hohle Fels di Lembah Ach maka arkeolog Nicholas Conard menyimpulkan bahwa warga Hohle Fels dan warga Hohlenstein-Stadel merupakan anggota kelompok kultural dan spiritual berbagi kepercayaan terkait dengan therianthropik sosok gabungan felids dan humans yang melakukan ritual shamanisme.

Figurin Loewenmensch memiliki kesamaan dengan seni lukis dinding gua prajesarah Perancis dalam bentuk mahluk hibrida campuran tubuh bawah manusia dengan kepala satwa seperti the Sorcerer dari Trois Frères di Pyrenees atau Manusia Bison dari Grotte de Gabillou di Dordogne.

Sampai kini masih belum diketahui mengenai bagaimana masyarakat Paleolitikum di daratan
Eropa bisa mengenal singa yang lazim hidup di benua Afrika.

Meski ada paleontolog yang menduga bahwa Loewenmench dibuat berdasar imajinasi kreasi masyarakat prasejarah yang mampu berkhayal sesuatu yang belum pernah mereka lihat dengan mata di kepala mereka sendiri.

Menarik bahwa sosok dewa-dewi berkepala singa juga ditemukan pada Mithraisme dalam bentuk Arimanus, agama Mesir Kuno dalam bentuk Sekhmet dan agama Hindu dalam bentuk Narasimha sebagai Avatar Wishnu.

Meski secara geobiologis singa hadir terutama di benua Afrika, namun sukma pengaruh kewibawaan sosok singa merambah sampai Asia sehingga merangsek masuk ke dalam kisah silat China serta menjadi nama kerajaan Nusantara, Singasari maupun nama negara dengan GDP per kapita tertinggi di Asia Tengara: Singapura.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi