KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (KSAD TNI) adalah pejabat tertinggi di lingkungan TNI matra angkatan darat.
KSAD berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Dirangkum dari disjarah-tniad.mil.id, berikut deretan KSAD dari masa ke masa:
Daftar KSAD dari masa ke masa
- Jenderal TNI GPH. Djatikusumo: 1948-1949
- Jenderal Besar TNI A.H. Nasution: 1949-1952
- Letnan Jenderal TNI Bambang Sugeng: 1952-1955
- Jenderal TNI Bambang Utoyo: 1955
- Jenderal Besar TNI A.H. Nasution: 1955-1962
- Jenderal Anumerta TNI Ahmad Yani: 1962-1965
- Jenderal Besar TNI Soeharto: 1965-1967
- Jenderal TNI M. Panggabean: 1967-1969
- Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah: 1969-1973
- Jenderal TNI Surono Reksodimedjo: 1973-1974
- Jenderal TNI Makmun Murod: 1974-1977
- Jenderal TNI R. Widodo: 1977-1980
- Jenderal TNI Poniman: 1980-1983
- Jenderal TNI Rudini: 1983-1986
- Jenderal TNI Try Sutrisno: 1986-1988
- Jenderal TNI Edi Sudrajat: 1988-1993
- Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar: 1993-1995
- Jenderal TNI R. Hartono: 1995-1997
- Jenderal TNI Wiranto: 1997-1998
- Jenderal TNI Subagyo: 1998-1999
- Jenderal TNI Tyasno Sudarto: 1999-2000
- Jenderal TNI Endriartono Sutarto: 2000-2002
- Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu: 2002-2005
- Jenderal TNI Djoko Santoso: 2005-2007
- Jenderal TNI Agustadi: 2007-2009
- Jenderal TNI George Toisutta: 2009-2011
- Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo: 2011-2013
- Jenderal TNI Moeldoko: 2013
- Jenderal TNI Budiman: 2013-2014
- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo: 2014-2015
- Jenderal TNI Mulyono: 2015-2018
- Jenderal TNI Andika Perkasa: 2018-2021
- Jenderal TNI Dudung Abdurrahman: 2021-sekarang.
Baca juga: Daftar Kepala Staf Angkatan Udara dari Masa ke Masa
Sejarah TNI
Dilansir dari laman tniad.mil.id, TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah kembali Indonesia.
TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Selanjutnya, pada 5 Oktober 1945, berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Baca juga: Urutan Pangkat TNI AL
Untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dalam perkembangan selanjutnya, usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada 3 Juni 1947, Tentara Nasional Indonesia (TNI) disahkan.
Baca juga: Daftar Komandan Korps Marinir TNI AL dari Masa ke Masa
Ketika Perang Kemerdekaan sepanjang 1945-1949, TNI berhasil menunjukkan jika TNI adalah tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.
Meski baru lahir dan sedang menata dirinya, TNI masih terus menghadapi perjuangan, baik di dalam dan luar negeri.
Dari dalam negeri, TNI menghadapi masalah berdimensi politik maupun dimensi militer. Masalah politik bersumber dari golongan komunis.
Masalah dalam militer, TNI menghadapi pergolakan bersenjata di beberapa daerah dan pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat.
Baca juga: Gambaran Umum Syarat Daftar Rekrutmen TNI AD Jalur Tamtama
TNI juga dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda di mana negara tersebut memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.
Sadar akan keterbatasan TNI dalam menghadapi agresi Belanda, maka bangsa Indonesia melaksanakan Perang Rakyat Semesta.
TNI dan masyarakat dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
Dengan demikian, integritas dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat.
Baca juga: Syarat Tinggi Badan dan Usia Diturunkan, Ini Syarat Jadi Calon Taruna TNI AD, AL, dan AU
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.