Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Proses Operasi Zaman Kuno Sebelum Adanya Obat Bius

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/xmee
Ilustrasi operasi sebelum ditemukannya obat bius.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Obat bius atau anestesi merupakan salah satu penemuan terpenting dalam ilmu kedokteran.

Dengan obat bius, pasien tak lagi khawatir merasakan sakit ketika operasi atau proses pembedahan.

Bius merupakan obat yang menyebabkan hilangnya sensasi sementara dengan mengganggu komunikasi saraf.

Bisa dibayangkan betapa menderitanya pasien ketika harus menjalani operasi tanpa adanya obat bius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal inilah yang dirasakan oleh orang zaman dulu ketika anestesi belum ditemukan.

Lantas, bagaimana proses operasi zaman dahulu?

Pada tahun 1100-an, dokter biasa meletakkan spons yang direndam dalam opium dan jus mandrake pada tubuh pasien sebelum operasi, dikutip dari News18.

Dengan cara ini, pasien akan mendapatkan sedikit bantuan pereda rasa sakit.

Baca juga: Begini Cara Otak Kembali Sadar Setelah Anestesi

Menurut catatan Romawi, pada abad pertengahan, ramuan yang dinamakan dwale dibuat dengan tujuan memberikan kelegaan pada pasien setelah operasi.

Pasien ditidurkan dengan minuman dwale yang terbuat dari empedu babi hutan, bahan candu, jus mandrake, hemlock, dan cuka.

Sekitar tahun 1600-an, cairan penghilang rasa sakit diciptakan di Eropa dengan menggabungkan antara opium dan alkohol.

Operasi caesar dan amputasi tidak umum pada masa itu karena kurangnya dokter dengan keahlian yang dibutuhkan.

Mayoritas operasi gigi dilakukan pada periode itu karena lebih sedikit bahaya dan penderitaan yang terlibat.

Baca juga: Jenis Anestesi Berdasarkan Fungsinya

Pada 1846, operasi dilakukan pada orang-orang yang terjaga dan seringkali diikat di atas meja operasi, dikutip dari Live Science.

Adalah dr Thomas Dent Muuter, seorang ahli bedah plastik yang melakukan operasi radikal pada cacat parah sebelum ditemukannya anastesi.

Biasanya, ada seorang pria penjaga yang bertugas untuk mengabaikan permohonan pasien, jeritan, dan isak tangis agar ahli bedah bisa melakukan pekerjaannya.

Mutter hidup dan bekerja di dunia ini. Ia bahkan menghabiskan paruh pertama kariernya untuk mengembangkan strategi dalam mengurangi penderitaan pasien ketika menjalani operasi.

Saat akan menjalani operasi, Mutter akan menghabiskan waktu berhari-hari untuk memijat wajah atau anggota tubuh pasien yang akan dioperasinya.

Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kepekaan mereka terhadap sentuhan tangan dan instrumennya.

Antara abad ke-19 dan ke-20, barulah anestesi modern tiba di Eropa dan Amerika, dan proses operasi berjalan lebih manusiawi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi