Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lidah Juga Bisa Bertambah Gendut, Berbahayakah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Lidah juga bisa bertambah gendut jika berat badan semakin bertambah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ketika berat badan kita bertambah, beberapa area tubuh akan melebar atau menjadi gendut.

Mulai dari area paha, pantat, perut, lengan, pinggul, hingga pipi. 

Namun tahukah Anda, bahwa lidah juga bisa bertambah gendut seiring bertambahnya berat badan kita?

Dilansir dari Listverse (27/6/2022), lidah akan bertambah gendut seiring perut, lengan, pipi, dan pinggul yang juga melebar dan membesar ketika kita mengalami pertambahan berat badan.

Menurut studi diketahui, bahwa lidah manusia memiliki persentase lemak yang tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, ketika seseorang bartambah berat badannya, maka sebagian dari pertambahan berat badan tersebut akan ditahan di lidah.

Lantas, bahayakah lidah yang bertambah gendut?

Baca juga: 8 Fakta Unik Seputar Lidah Manusia, Apa Saja?


 

Bahaya lidah yang bertambah gendut

Ilmuwan meyakini ada korelasi kuat antara obesitas dan sleep apnea. Salah satu faktornya didasari oleh lidah yang membesar ketika kita mengalami obesitas.

Berat dan ukuran lidah yang membesar dapat menghambat pernapasan saat tidur dan menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan.

Dilansir dari Cosmos Magazines (12/1/2020), peneliti dari University of Pennsylvania menggunakan alat MRI untuk mengukur efek penurunan berat badan pada saluran napas bagian atas pada pasien obesitas.

Mereka menemukan bahwa mengurangi lemak lidah bisa sangat signifikan dalam mengurangi keparahan kondisi sleep apnea.

Di mana dalam sleep apnea, pernapasan akan berulang kali berhenti dan berjalan lagi secara acak karena terganggu penampang lidah. Hal inilah yang berulang kali membangunkan orang ketika tidur.

Richard Schwab dan timnya, sebelumnya telah menemukan fakta bahwa pasien obesitas yang menderita obstructive sleep apnea (OSA) memiliki lidah yang jauh lebih besar dan persentase lemak lidah yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami obesitas.

Studi baru ini merupakan tindak lanjut dari penelitian Schwab yang diterbitkan pada tahun 2014 yang menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan dengan sleep apnea cenderung memiliki lidah yang lebih besar, seringkali dengan konsentrasi lemak di dasarnya, seperti dilansir dari Discover Magazine.

Memiliki terlalu banyak lemak lidah dapat membatasi kemampuan otot-otot mulut untuk memposisikan lidah dengan benar dari jalan napas, tulis Schwab dalam penelitiannya.

Baca juga: Alami Nyeri Lutut Saat Bangun Tidur? Kenali Penyebabnya

Cara penanganan

Sleep apnea obstruktif adalah kondisi yang berpotensi serius, di mana jalan napas seseorang tersumbat saat tidur, seringkali terjadi beberapa kali dalam semalam.

Meski kondisi ini jarang berakibat fatal, namun penderita sleep apnea memiliki risiko lebih besar terkena komplikasi kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.

“Setelah kita tahu lemak lidah adalah faktor risiko dari sleep apnea, dan bahwa tidur akan membaik ketika lemak lidah berkurang, maka kami bisa menetapkan target terapi unik yang belum pernah kami miliki sebelumnya,” kata Schwab.

Salah satu hal yang tengah dicoba untuk menurunkan lemak lidah adalah diet rendah lemak tertentu. Diet ini juga dipercaya bisa mengurangi lemak pada perut pada pasien obesitas.

Selain itu, salah satu pengobatan dengan potensi terapeutik dinamakan cryolipolysis, prosedur nonbedah di dunia bedah kosmetik, juga dilirik oleh peneliti.

Prosedur ini bekerja dengan membekukan sel-sel lemak yang terletak di area tubuh tertentu.

Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengamati apakah prosedur ini bisa bekerja pada lidah atau tidak.

"Yang paling bisa dilakukan dan aman, adalah melakukan diet sehat, juga mengambil hobi baru yang bisa menurunkan berat badan secara cepat," ujar Schwab.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi