Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Unilever Indonesia soal Sampo Kering Dove dan TRESemme yang Diduga Mengandung Zat Pemicu Kanker

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/ Karolina G
Penggunaan dry shampoo banyak disukai wanita karena lebih praktis dibandingkan sampo biasa
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Head of Communication PT Unilever Indonesia Tbk Kristy Nelwan menanggapi kabar soal produk Unilever yang mengandung bahan bersifat karsinogenik pemicu kanker.

Dilansir dari New York Times, Unilever menarik lebih dari selusin produk sampo kering yang dijual di Amerika Serikat dan Kanada karena diduga mengandung kadar benzena, karsinogen.

Adapun produk tersebut di antaranya merek Dove, Nexxus, Suave, TIGI, dan TRESemme dengan kode produksi sebelum Oktober 2021.

"Unilever di Amerika Serikat dan Kanada secara sukarela menarik kode lot produksi spesifik dari dry shampoo, bukan sampo cair, yang diproduksi sebelum Oktober 2021," ucapnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Menurutnya, penarikan tersebut merupakan upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selanjutnya, Unilever melakukan evaluasi independen untuk melihat dampak kesehatan akibat zat kimia tersebut.

"Evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan," kata Kristy.

Selain itu, Unilever juga membantah bahwa pihaknya telah menggunakan zat benzena sebagai bahan utama dari produk mereka.

"Unilever tidak menggunakan benzena sebagai bahan dan menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global untuk membatasi jumlah jejak benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu," terang dia.

Baca juga: Sampo Palsu Berbahan Soda Api hingga Lem, Ini Bahayanya Kata Dokter

Bagaimana dengan Indonesia?

Meski merek sampo Dove dan TREsemme juga beredar di Indonesia, namun Kristy memastikan bahwa Unilever Indonesia bukan merupakan bagian dari penarikan sampo kering sebagaimana terjadi di Amerika Serikat dan Kanada,

"Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan dry shampoo ini," tegasnya.

Kristy mengatakan bahwa pihaknya senantiasa beroperasi dengan standar kualitas dan keamanan yang ketat, dan selalu mematuhi semua peraturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

"Unilever Indonesia terus bekerjasama secara aktif dengan otoritas terkait untuk memastikan produk-produk yang diedarkan di Indonesia aman untuk masyarakat," jelas dia.

Sementara itu, pihak Kompas.com telah menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kabar penarikan produk sampo kering Dove hingga TRESemme di Amerika Serikat ini.

Namun, hingga Rabu (26/10/2022) pukul 19.29 WIB, pihak BPOM belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Pabrik Sampo Palsu yang Digerebek Polisi di Tangerang

Bahaya senyawa benzena

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), benzena adalah bahan kimia yang tidak berwarna atau cairan kuning muda pada suhu kamar. Senyawa ini memiliki bau manis dan sangat mudah terbakar.

Benzena bersifat volatil dan mudah menguap ke udara dengan sangat cepat. Uapnya lebih berat daripada udara dan cukup pekat.

Senyawa organik ini hanya larut sedikit dalam air dan akan mengapung di atas air.

Menurut Food and Drug Administration dalam New York Times, beberapa paparan melalui inhalasi tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kontak yang terlalu lama dengan bahan kimia tingkat tinggi ini menyebabkan kerusakan sel dan mengurangi jumlah sel darah merah.

Akibatnya, hal itu akan berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Senyawa organik benzena ini juga dapat dicerna dan diserap oleh kulit,

Paparan jangka panjang dapat menyebabkan leukemia, kanker sel darah, dan membahayakan organ reproduksi pada wanita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi