KOMPAS.com - Unggahan bernarasi penumpang menyiram petugas loket di Stasiun Gambir dengan kuah makanan, viral di media sosial.
Disebutkan, penumpang menyiram petugas loket lantaran ditolak naik kereta api sebab belum melakukan vaksin Covid-19 booster.
Unggahan itu salah satunya dibagikan akun Instagram ini, Selasa (25/10/2022).
"Penumpang diketahui merupakan anak kelahiran tahun 2000an, dan identitas sudah mulai menyebar di Twitter walaupun tidak disebarkan korban," tulis pengunggah.
Hingga Kamis (27/10/2022) siang, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 1.300 kali dan dikomentari 200 kali pengguna Instagram.
Baca juga: Viral, Video Penumpang Cari Angin dengan Membuka Pintu Kereta, Dipergoki Satpam KAI
Baca juga: Viral, Unggahan soal Joki Tas di Kereta Lokal Lamongan-Surabaya, Ini Respons KAI
Lantas, seperti apa penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?
KAI beri penjelasan
Saat dikonfirmasi, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Senin (24/10/2022).
Eva menuturkan, calon penumpang yang bertindak kasar kepada petugas stasiun tersebut hendak menggunakan Kereta Api (KA) Argo Parahyangan tujuan Bandung.
"Calon penumpang tidak dapat melanjutkan proses boarding dan tidak diizinkan untuk naik KA karena belum melengkapi persyaratan vaksin ketiga atau booster," ujarnya, kepada Kompas.com, Kamis.
Saat melalui proses pemeriksaan berdasarkan sistem terdata bahwa yang bersangkutan belum melakukan vaksin ketiga atau booster.
Baca juga: Viral, Video Detik-detik Dugaan Pencurian Kabel PT KAI di Surabaya
Detik-detik penumpang menyiram petugas loket
Selain itu, tidak dapat menunjukan berkas lain seperti surat keterangan dari rumah sakit pemerintah jika memang tidak dapat divaksin karena alasan medis.
Setelah dijelaskan petugas boarding, penumpang diarahkan untuk segera melakukan pembatalan tiket.
Hal itu mengingat waktu yang terbatas untuk mekanisme pembatalan tiket hanya dapat dilakukan paling lama 30 menit sebelum KA berangkat.
"Pada saat di loket pembatalan petugas kembali menjelaskan mekanisme pembatalan dengan baik sesuai SOP, namun secara tiba-tiba calon penumpang tersebut dengan sengaja menyiram petugas dengan makanan berkuah. Setelah melakukan perbuatan tersebut penumpang langsung pergi," jelas dia.
Baca juga: Viral, Video Petugas Tanya soal Izin Ambil Gambar di Stasiun Malang, Ini Penjelasan KAI
KAI mengecam
KAI pun mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum penumpang tersebut. Menurut Eva, petugas telah menjalankan fungsinya sesuai dengan SOP yang berlaku.
Pihaknya menegaskan, kelengkapan data vaksin merupakan salah satu persyaratan utama yang wajib dipenuhi oleh calon pengguna jasa.
Petugas akan melakukan pemeriksaan tiket sebelum calon pengguna naik KA.
"Saat ini sistem pemeriksaan tiket sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga calon pengguna yang terdata belum melakukan vaksin sesuai ketentuan tidak akan diizinkan untuk melakukan perjalanan KA dan akan diarahkan untuk melakukan proses pembatalan tiket," papar Eva.
Syarat naik kereta api
Adapun ketentuan persyaratan vaksin yang diterapkan sejak 30 Agustus 2022 sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 24 Tahun 2022 dan Kementerian Perhubungan Nomor 84 Tahun 2022.
Diatur bahwa setiap calon pengguna dengan usia 18 tahun ke atas wajib sudah melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.
Sementara itu, calon pengguna usia 6-17 tahun wajib melakukan vaksin dosis kedua.
Jika terdapat alasan medis tidak dapat melakukan vaksin maka wajib menyertakan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
Pihaknya akan menindak tegas bagi oknum yang melakukan tindakan anarkis di stasiun ataupun tindakan kekerasan pada petugas.
"Seluruh calon pengguna diminta untuk menghargai petugas yang sedang menjalankan kewajiban dan tugasnya baik di stasiun dan di atas KA," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.