Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Link Twibbon dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Baca di App
Lihat Foto
Kemenpora
Logo Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-94 yang diperingati pada 28 Oktober 2022 mendatang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia memperingati salah satu hari penting dalam tonggak sejarahnya, yaitu Hari Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda merupakan "benih" dari kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan 17 tahun kemudian, tepatnya pada 17 Agustus 1945.

Untuk memperingati hari bersejarah ini, ada beberapa link twibbon yang bisa digunakan. Berikut beberapa di antaranya:

Baca juga: Lirik Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” dan Kisah Unik di Balik Penciptaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar belakang Sumpah Pemuda

Sebelum diadakan kongres yang menghasilkan Sumpah Pemuda, muncul beragam organisasi yang diinisasi oleh kalangan muda.

Salah satu di antaranya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan oleh Satiman pada 7 Maret 1915.

Organisasi ini menginginkan perubahan cara pandang para pemuda dan kondisi yang terjadi di Indonesia saat itu.

Seiring berjalannya waktu, organisasi ini kemudian berubah nama menjadi Jong Java yang diisi oleh para pemuda Jawa, Madura, Bali, hingga Lombok.

Setelah itu, banyak bermunculan organisasi serupa yang berbasis kesukuan, seperti Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Karena organisasi kedaerahan semakin banyak bermunculan, maka diadakanlah Kongres Pemuda I pada 1926.

Baca juga: Isi dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Dalam kongres itu, lahir gagasan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Salah satu penggagasnya adalah Muhammad Yamin.

Melalui pidatonya, Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang, Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Sayangnya, Kongres Pemuda I ini dirasa belum membuahkan hasil, dengan ego kedaerahan dan kesukuan yang masih sangat kuat.

Dengan kondisi itu. diadakan kembali Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini melahirkan satu pemikian yang sama, yaitu perjuangan melawan penjajah.

Saat kongres tengah berlangsung, Yamin mulai menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" tersebut dalam suatu kertas. Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda dan dibacakan pada 28 Oktober 1928.

Baca juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Museum Sumpah Pemuda Gelar Festival

Hari Pemuda

Selain diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober juga dikenal sebagai Hari Pemuda sejak 1978.

Penetapan ini dilakukan oleh presiden ke-2 RI Soeharto, 41 tahun yang lalu, di Stadion Gelora Bung Karno atau dikenal sebagai Stadion Utama Senayan saat memeringati Hari Sumpah Pemuda ke-50.

Harian Kompas, 29 Oktober 1978, menuliskan usulan menjadikan Hari Sumpah Pemuda sebagai Hari Pemuda datang dari kalangan pemuda Indonesia yang kemudian disetujui oleh Soeharto.

Ada perbedaan mendasar atas makna dari dua peringatan tersebut.

Hari Sumpah Pemuda diperingati untuk mengenang semangat persatuan yang telah diwujudkan para pendahulu melalui sumpahnya.

Sementara Hari Pemuda, diperingati untuk menyatukan para pemuda di setiap masa, agar memberikan kontribusi dan sumbangsih terbaiknya bagi kehidupan bangsa.

Sumber: Kompas.com (Rosiana Haryanti/Aswab Nanda Prattama/Luthfia Ayu Azanella | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi