Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Sumpah Pemuda yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons/ Fotocollectie Anefo
Mohammad Yamin
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dimaknai sebagai momentum bersatunya para pemuda, yang kemudian bergerak bersama dan berjuang menuju Indonesia merdeka.

Banyak hal yang menarik dari peristiwa Sumpah Pemuda. Apa saja itu?

1. Digagas pelajar

Sumpah Pemuda diucapkan pada Kongres Pemuda II di Jakarta (saat itu bernama Batavia).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir Kompas.com, 28 Oktober 2020, kongres yang dilangsungkan pada 27-28 Oktober 1928 itu digagas oleh Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia, sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres itu digelar setelah Kongres Pemuda I yang dilangsungkan dua tahun sebelumnya tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan.

Dalam kongres kedua, kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda dari berbagai latar belakang, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, hingga Pemuda Kaum Betawi.

Baca juga: Link Twibbon dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda


2. Tiga kali rapat di 3 gedung berbeda

Sumpah Pemuda yang ada sekarang ini dihasilkan dari 3 kali rapat di 3 gedung berbeda.

Rapat pertama digelar pada 27 Oktober di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.

Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Rapat ketiga membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Rapat digelar di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

3. Lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan di depan Belanda

Sumpah Pemuda menjadi momen memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" yang menjadi lagu kebangsaan untuk pertama kali.

Dilansir Kompas.com, Jumat (28/10/2022), kegiatan itu diawasi oleh aparat keamanan Hindia Belanda, terutama mereka yang berdinas di Dinas Intelijen Politik (PID).

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Apakah Libur Tanggal Merah?

4. Kata merdeka dihapus, dimainkan secara instrumental

Soegondo Djojopoespito yang saat itu menjadi Ketua Kongres Pemuda II disodori teks dan partitur dari WR Supratman.

Soegondo terkejut ketika membaca lirik lagu pada bagian refrain lagu "Indonesia Raya" yang memuat kata "merdeka, merdeka".

Soegondo khawatir jika lagu itu dilantunkan dengan lirik tersebut, maka dikhawatirkan para peserta akan ditahan.

Alhasil, Soegondo meminta WR Supratman membawakan lagu "Indonesia Raya" secara instrumental dengan biola.

Saat lagu dimainkan WR Supratman, salah seorang peserta rapat, Theodora Athia Salim atau Dolly Salim (anak perempuan Haji Agus Salim), yang sudah hapal lirik lagu "Indonesia Raya" langsung melantunkannya.

Dengan cermat dia mengganti lirik "merdeka, merdeka" dengan "mulia, mulia" guna menghindari kegiatan itu dibubarkan aparat keamanan Belanda.

Baca juga: Isi dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

5. Pembuat rumusan Sumpah Pemuda hanya satu orang

Mohammad Yamin berharap Kongres Pemuda II menghasilkan sebuah kesepakatan yang berdampak luas, maka dari itu dia menulis gagasan tentang "Sumpah Pemuda".

Dikutip Kompas.com, Jumat (28/10/2022), dia menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah kertas. Kertas berisi catatannya itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).

Rumusan itu kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda, yang berbunyi:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

(Sumber: Kompas.com/Dani Prabowo, Aryo Putranto Saptohutomo | Editor: Dani Prabowo, Aryo Putranto Saptohutomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi