Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapisan Es di Dataran Tinggi Tibet Mencair, Ancaman Virus Purba Hantui Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Daniele Satuari
Es di pegunungan Tibet yang mencair mengeluarkan virus purba yang mengancam manusia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Para ilmuwan dari Ohio State University menemukan adanya virus purba di balik lapisan es yang mencair.

"Mencair tidak hanya akan menyebabkan hilangnya mikroba dan virus purba yang diarsipkan, tetapi juga melepaskannya ke lingkungan di masa depan," kata penulis pertama studi itu dan ahli mikrobiologi Ohio State University, Zhi-Ping Zhong, dikutip dari Science Alert.

Berkat teknik metagenomik dan metode baru untuk menjaga sampel inti es tetap steril, para peneliti bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya ada di dalam suhu beku atau dingin.

Dalam studi tersebut, tim mampu mengidentifikasi arsip lusinan virus unik berusia 15.000 tahun dari lapisan es Guliya di Dataran Tinggi Tibet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gletser ini terbentuk secara bertahap, bersama dengan debu dan gas. Banyak virus juga disimpan di es itu," jelas dia.

Baca juga: Subvarian Omicron XBB Masuk Indonesia, Virus Corona Apa Itu?

Mikroba ini berpotensi mewakili mereka yang ada di atmosfer pada saat deposit atau pembentukan es.

Studi sebelumnya telah menunjukkan komunitas mikroba berkorelasi dengan perubahan konsentrasi debu dan ion di atmosfer.

Hal tersebut juga menunjukkan kondisi iklim dan lingkungan saat itu.

Dalam catatan beku zaman kuno ini, para peneliti menemukan bahwa 28 dari 33 virus yang mereka identifikasi belum pernah terlihat sebelumnya.

"Ini adalah virus yang akan berkembang biak di lingkungan yang ekstrem," kata ahli mikrobiologi Ohio State University Matthew Sullivan.

Dengan membandingkan urutan genetik mereka ke database dari virus yang diketahui, tim menemukan virus paling melimpah di kedua sampel inti es adalah bakteriofag yang menginfeksi yaitu Methylobacterium.

Baca juga: Menkes Sempat Duga Virus jadi Penyebab Gangguan Ginjal Akut

Diketahui, Methylobacterium merupakan bakteri penting untuk siklus metana di dalam es.

Mereka paling terkait dengan virus yang ditemukan pada strain Methylobacterium di habitat tanaman dan tanah.

Hasil ini konsisten dengan laporan sebelumnya bahwa sumber utama debu yang disimpan di lapisan es Guliya kemungkinan berasal dari tanah.

"Virus beku ini kemungkinan berasal dari tanah atau tanaman dan memfasilitasi perolehan nutrisi untuk inangnya," tim menyimpulkan.

Sementara momok virus purba tampaknya sangat mengkhawatirkan setelah pandemi Covid-19, bahaya terbesar terletak pada apa yang dilepaskan oleh es yang mencair, yaitu cadangan besar metana dan karbon.

Tapi, es juga bisa menyimpan wawasan tentang perubahan lingkungan di masa lalu dan juga evolusi virus.

"Kami hanya tahu sedikit tentang virus dan mikroba di lingkungan ekstrem ini dan apa yang sebenarnya ada di sana," jelas ilmuwan Bumi Lonnie Thompson.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi