Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Akademi Angkatan Laut dari Masa ke Masa, Ini Daftarnya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
KRI Bima Suci berlayar menuju Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/11/2021). KRI Bima Suci bersama Satgas Kartika Jala Krida Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-68 kembali tiba di Surabaya usai melakukan pelayaran selama 99 hari mengarungi lautan nusantara.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Akademi Angkatan Laut (AAL) adalah sekolah kedinasan yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut Republik Indonesia untuk mencetak Perwira Angkatan Laut.

AAL dipimpin oleh seorang gubernur dan wakil gubernur.

Berikut daftar gubernur AAL dari masa ke masa dilansir dari laman aal.ac.id:

Gubernur AAL dari masa ke masa

  1. Mayor Pelaut Raden Soekamsi Hadiwinarso (1951-1953)
  2. Mayor (KKO) HW. Hohn Holz (1953-1955)
  3. Mayor Pelaut K Djelani (1955-1959)
  4. Letkol Laut Frits Suak (1959-1961)
  5. Letkol Laut R. Subiyakto (1961-1964)
  6. Komodor Laut S. Prodjo Sukanto (1964-1966)
  7. Komodor Laut Soediarso (1966-1967)
  8. Komodor Laut R.E. Soeprapto (1967-1970)
  9. Laksamana Muda TNI Rudy Poerwana (1970-1973)
  10. Laksamana Muda TNI Hotma Harahap (1973-1976)
  11. Laksamana Pertama TNI Kumoro Utoyo (1976-1977)
  12. Laksamana Muda TNI M. Mardiono (1977-1983)
  13. Laksamana Muda TNI Soegiyatmo (1983-1986)
  14. Mayor Jenderal TNI Edi Hidrosin (1986-1988)
  15. Mayor Jenderal TNI Winanto (1988-1990)
  16. Laksamana Muda TNI Tonny Soekaton (1990-1992)
  17. Laksamana Muda TNI FX. Murdjijo (1992-1993)
  18. Laksamana Muda TNI Warsono HP (1993-1995)
  19. Laksamana Muda TNI Abu H Hanifah (1995-1996)
  20. Mayor Jenderal TNI (Mar) Sudarsono Kasdi (1996-1998)
  21. Laksamana Muda TNI Reno Maurits Silitonga (1998-1999)
  22. Laksamana Muda TNI Frits AC Mantiri (1999-2001)
  23. Laksamana Muda TNI Wahyuno Sudjadi (2001-2002)
  24. Laksamana Muda TNI Wahyu Sasongko (2002-2003)
  25. Mayor Jenderal TNI (Mar) Nono Sampono (2003-2006)
  26. Mayor Jenderal TNI (Mar) Agung Widjajadi (2006-2008)
  27. Laksamana Muda TNI Sudjatmiko (2008-2008)
  28. Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto (2008-2009)
  29. Laksamana Muda TNI Didi Setiadi (2009-2010)
  30. Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto (2010-2010)
  31. Laksamana Muda TNI Hari Bowo (2010-2010)
  32. Laksamana Muda TNI Ade Supandi (2010-2011)
  33. Laksamana Muda TNI Agus Purwoto (2011-2012)
  34. Laksamana Muda TNI Herry Setianegara (2012-2013)
  35. Laksamana Muda TNI I Nyoman Gede N. Ary Atmaja (2013-2014)
  36. Laksamana Muda TNI Achmad Taufiq (2014-2014)
  37. Laksamana Muda TNI Guntut IC Lelono (2014-2016)
  38. Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito (2016-2018)
  39. Laksamana Muda TNI Muhammad Ali (2018-2019)
  40. Laksamana Muda TNI Edi Sucipto (2019-2020)
  41. Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati (2020-2021)
  42. Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah (2021-2022)
  43. Laksamana Muda TNI Denih Hendrata (2022-Sekarang).

Baca juga: Daftar Gubernur Akpol dari Masa ke Masa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah AAL

Masih dari laman aal.ac.id, pada 1951, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membuka Institut Angkatan Laut (IAL) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertahanan Nomor: D/MP/279/1951 tanggal 29 Juni 1951.

Kemudian disusul dengan SK Nomor: D/MP/313/51 tanggal 28 Juli 1951 yang memuat program pendidikan ALRI yang dilaksanakan secara mandiri.

Pada angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps Teknik Mesin, dan korps Administrasi.

Baca juga: Kapolri dari Masa ke Masa

Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi atas dua tahun teori dan satu tahun praktik.

Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda.

Sedangkan, untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI.

Satu tahun kemudian, tepatnya pada penerimaan angkatan II, ditambah dua korps, yaitu korps Komando (KKO) dan korps Elektronika.

Baca juga: Daftar Gubernur Akmil dari Masa ke Masa


Pada 13 Desember 1956, IAL berubah menjadi Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan sistem pendidikan tetap tiga tahun.

Selanjutnya pada 1961, karena sistem pendidikan tiga tahun dianggap terlalu singkat, maka diubah menjadi sistem pendidikan empat tahun.

Persentase pelajaran yang diberikan menjadi 73 persen pelajaran praktek/latihan serta teori kemiliteran/keangkatan lautan (profesi), dan 27 persen pengetahuan akademik (iptek).

Sedangkan sistem lima korps yang ada dilebur menjadi hanya tiga korps, yaitu korps Pelaut (gabungan dari Pelaut, Teknik dan Elektro), Administrasi dan Komando/Marinir. Tiga korps ini disebut sebagai "sistem laut".

Baca juga: Sejarah Berdirinya Komando Cadangan Srategis Angkatan Darat (Kostrad)

Menjelang akhir dari periode ini sistem laut dengan tiga korps disempurnakan lagi menjadi sistem jurusan terbatas (Limited Line System) atau dinamakan "Sistem Cikar Kemudi", yang hanya terdiri dari korps Pelaut dan Marinir.

Sistem ini hanya menghasilkan sebagian angkatan ke XI, dan seluruh angkatan ke XII dan XIII.

Pada angkatan XI V dan XV, kembali diubah menjadi empat korps (Pelaut, Teknik, Elektronika, dan Marinir).

Baca juga: Daftar Kepala Staf Angkatan Darat dari Masa ke Masa

Peresmian AKABRI

Pada 16 Desember 1965, telah diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi ABRI/Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi, tentang peresmian berdirinya Lembaga Pendidikan Akademi Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) berdasarkan Surat Keputusan No. 185/KOTI/1965.

Dengan demikian, lembaga-lembaga pendidikan militer sebelumnya, AMN, AAL, AAU, dan AAK dihapuskan.

Pada 5 Oktober 1966, dibentuklah markas Komando AKABRI di Jakarta yang merupakan badan pelaksana pusat dalam Departemen Hankam.

Berdasarkan SK Waperdam Bidang Hankam No. KEP/E/61/66, diangkatlah Mayor Jenderal TNI Achmad Tahir, Gubernur AMN di Magelang sebagai Komandan Jenderal AKABRI yang pertama.

Pada 29 Januari 1967, diselenggarakan upacara pembukaan tahun akademi AKABRI Tingkat I atau AKABRI Bagian Umum yang bertempat di Magelang.

Berada satu atap dengan AKABRI Bagian Darat (perubahan dari AMN sebelum integrasi).

Selanjutnya, AAL menjelma menjadi AKABRI Bagian Laut, AAU menjelma menjadi AKABRI Bagian Udara, AAK menjelma menjadi AKABRI Kepolisian.

Baca juga: Daftar Komandan Korps Marinir TNI AL dari Masa ke Masa

Dalam kaitannya dengan upaya integrasi, kegiatan-kegiatan pendidikan utama yang bersifat integrasi mendapatkan perhatian serius yang meliputi pendidikan dasar prajurit, latihan integrasi kadet weda, dan kegiatan pekan olah raga bersama.

Periode ini menghasilkan lulusan angkatan ke-XVI hingga angkatan ke-XXXI.

Berdasarkan Keputusan Pangab No. Kep/29/X/1984, AKABRI Bagian Laut berubah menjadi Akademi TNI Angkatan Laut disingkat AAL.

Dalam perkembangan lebih lanjut, AAL menetapkan pola kurikulum 5 bulan + 3 tahun + 7 bulan.

Beban studi dihitung dalam satuan kredit semester (SKS) yang dilaksanakan berdasarkan SKep. KASAL nomor: SKep/331/III/1999, tanggal 2 Maret 1999, tentang kurikulum pendidikan Mapwa TNI AL dan Dikpasis.

Sejak 2003, Korps Administrasi diubah menjadi Korps Suplai.

Mulai 2008, AAL akan menyelenggarakan pendidikan dengan pola 1 tahun di Akmil dan 3 tahun di AAL.

Baca juga: Danjen Kopassus dari Masa ke Masa, Berikut Daftarnya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi