KOMPAS.com - Seorang warganet asal Malaysia membagikan kisah kehamilan tidak disadari di media sosial Facebook, pada Senin (24/10/2022).
Warganet ini mengaku, dia rutin menstruasi dan bahkan mengonsumsi pil kontrasepsi setiap bulannya.
Hingga pada Rabu (19/10/2022) dini hari, dia merasa sakit perut dan muntah beberapa kali. Perutnya juga terasa tidak nyaman, seperti sembelit dan ingin buang air besar.
Betapa terkejutnya ia, ketika tiba-tiba saat di sofa dirinya melahirkan seorang bayi perempuan.
Kondisi hamil tanpa sadar bukan kali pertama terjadi. Di Indonesia, tepatnya di Cianjur, Jawa Barat, seorang wanita juga melahirkan tanpa pernah menyadari kehamilan.
Diberitakan Kompas.com (15/2/2021), warga Kampung Gabungan ini melahirkan bayi perempuan berbobot 2,9 kilogram.
Benarkah ada kemungkinan seorang perempuan hamil tanpa merasakan tanda-tanda kehamilan?
Baca juga: Mungkinkah Usia Kehamilan Lebih Tua dari Usia Pernikahan? Ini Kata Dokter
Penjelasan dokter
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang, dr Indra Adi Susianto menjelaskan, kehamilan tanpa disadari sangat mungkin terjadi.
"Bisa sekali," ujar Indra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).
Dia menuturkan, kondisi ini disebut dengan cryptic pregnancy. Terbilang kondisi langka, cryptic pregnancy sangat sulit dideteksi melalui tes kesehatan konvensional.
Pasalnya, si calon ibu sama sekali tidak menyadari tanda-tanda kehamilan dan tidak merasakan perubahan tubuh layaknya orang hamil.
Menurut Indra, ada beberapa penyebab ibu tidak merasakan kehamilan. Misalnya, kenaikan hormon yang menimbulkan sedikit pendarahan, mirip seperti menstruasi.
Darah yang dianggap menstruasi setiap bulan ini membuat ibu tidak melakukan tes kehamilan dan tidak sadar akan kehamilannya.
"Kemudian gangguan pola atau siklus menstruasi yang tidak teratur akibat sindroma polikistik ovarium, dan jumlah lemak dalam tubuh yang tinggi," papar Indra.
Bukan hanya itu, Indra menambahkan, ketidaksadaran juga bisa disebabkan penggunaan kontrasepsi hormonal yang tidak teratur dan usia perimenopause.
Keduanya kerap menyebabkan keterlambatan menstruasi.
Baca juga: 7 Tanda Haid Akan Datang, Terutama untuk Wanita dengan Siklus Tak Lancar
Gejala hamil samar-samar
Indra menerangkan, perempuan yang mengalami cryptic pregnancy kemungkinan tidak mengalami gejala kehamilan pada umumnya atau hanya mendapati gejala samar-samar.
Oleh karena itu, penderita cryptic pregnancy tidak pernah memeriksakan diri ke dokter.
Adapun proses melahirkan pada ibu cryptic pregnancy, secara fisik serupa dengan persalinan pada umumnya.
Pembedanya, menurut Indra, si ibu tidak berpikir akan melahirkan dan hanya mengeluhkan perut terasa seperti kram parah disertai keluarnya darah dari jalan lahir.
"Keluar darah dari jalan lahir yang disangka itu darah menstruasi dan terus berlanjut leher rahim meregang sampai akhirnya melahirkan bayi," tutur Indra.
Indra menjelaskan, pasien cryptic pregnancy umumnya tidak mengharapkan kehamilan sama sekali.
Oleh karena itu, ada tekanan psikologis yang hebat saat proses melahirkan terjadi.
Selain itu, mereka juga hampir pasti tidak memiliki akses perawatan prenatal selama kehamilan.
"Sehingga rentan melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah tumbuh perkembangan anak," ungkap Indra.
Baca juga: Selain Ukraina, Ini Negara yang Legalkan Sewa Rahim atau Ibu Pengganti
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.