Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu soal Tragedi Halloween Itaewon: Belum Ada Laporan Korban WNI

Baca di App
Lihat Foto
AFP/JUNG YEON-JE
Pengunjung, polisi, dan paramedis berkumpul di lokasi tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) dini hari. Puluhan orang mengalami gagal jantung setelah berhimpitan di gang sempit untuk merayakan Halloween. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul pada Minggu (30/10/2022) pagi, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, sejauh ini belum ada informasi warga negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

"Masih dipastikan, walau info awal tidak ada (korban WNI)," kata Teuku, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (30/10/2022).

Menurutnya, pihak KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul masyarakat Indonesia.

Pihak KBRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat termasuk rumah sakit terkait kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.

Sementara itu, hotline KBRI Seoul dapat dihubungi melalui nomor +82 10-5394-2546.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberitakan sebelumnya, sekitar 149 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden pesta Halloween di Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) malam waktu setempat.

Baca juga: Kesaksian Warga soal Tragedi Halloween Itaewon yang Tewaskan 149 Orang

Detik-detik tragedi Halloween Itaewon

Puluhan ribu orang disebut turut hadir dalam acara perayaan Halloween terbesar pertama sejak pembatasan Covid-19 di Korea Selatan dicabut.

Reuters melaporkan, beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 10:20 malam.

"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Sung-beom.

Korban yang sebagian besar wanita berusia dua puluhan itu banyak yang tergeletak di dekat klub malam.

Saksi mata menggambarkan adegan kacau beberapa saat kerumunan semakin tak terkendali.

Polisi yang ditugaskan untuk mengantisipasi acara Halloween kadang-kadang mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.

Moon Ju-young, 21, mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu.

"Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.

Baca juga: 19 Warga Asing Jadi Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon

Mereka terjepit dan terjebak di gang sempit...

Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membebaskan mereka.

Choi mengatakan, semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu.

Rekaman lain menunjukkan adegan petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.

Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di atas jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.

Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat, lusinan bar dan restorannya dikemas pada hari Sabtu untuk Halloween.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi