Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengapa Manusia Butuh Mendapat Keadilan?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/fabrikasimf
Semua manusia berhak mendapatkan keadilan.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Keadilan adalah hak yang harus dimiliki oleh semua manusia. Bahkan, pada sila kelima pada Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” yang menekankan pentingnya keadilan.

Realitasnya, tak semua bisa mendapat kesempatan yang sama untuk mencicipi keadilan, terlebih bagi mereka yang berada di kelas bawah. Sebab, kini semua hal bisa diputarbalikan jika seseorang memiliki jabatan, kekuasaan, hingga uang penutup mulut.

Tokoh Agung dalam original series milik siniar Tinggal Nama bertajuk “Meja yang Tak Lagi Hijau” yang bisa diakses melalui dik.si/TNAgungE5, juga merasakan hal serupa. Saat ia membutuhkan keadilan, tak ada orang yang mampu membantunya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prinsip Dasar Keadilan

Prinsip keadilan pertama kali didefinisikan oleh Aristoteles lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Filsuf ini mengungkapkan, “Yang sama harus diperlakukan sama dan yang tidak sama tidak diperlakukan sama.”

Misalnya, jika A dan B melakukan pekerjaan yang sama, secara adil mereka harus dibayar dengan upah yang sama. Apabila A dibayar lebih dari B karena dia laki-laki, ada ketidakadilan di situ karena jenis kelamin tidak relevan dengan pekerjaannya.

Jika melihat dari pengertiannya, keadilan berarti memberikan hak yang sama bagi semua orang. Artinya, jika manusia memiliki latar belakang sosial yang berbeda dikumpulkan dalam satu ruangan, mereka berada dalam posisi setara.

Itu sebabnya, konsep keadilan kerap digunakan dalam bidang hukum untuk menilai dan menimbang hukuman yang setimpal. Tentunya, dalam pertimbangan itu harus sesuai dengan standar kebenaran terkait tindakan yang telah diperbuat.

Baca juga: Mengenal Sistem Peradilan Anak di Indonesia

Selain itu, Indonesia merupakan negara yang memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Di dalam dua silanya, khususnya sila kedua dan kelima, terdapat kata adil dengan konteks sosial dan masyarakat.

Bila dilihat dari kedua sila tersebut, manusia yang merupakan bagian dari masyarakat, ada norma sosial dan agama yang harus dihormati sekaligus ditaati agar semua orang merasakan keadilan yang sama.

Keadilan ini juga tercermin dalam sistem pemerintahan Indonesia, yaitu demokrasi. Pendek kata, seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk turut serta dalam kegiatan pemerintahan, seperti Pemilu dan Pilkada.

Bila melihat konteks dalam bermasyarakat, keadilan juga diperlukan ketika ada perbedaan pendapat, khususnya di kala harus membuat keputusan. Pasalnya, sebuah keputusan harus menghadirkan manfaat dan solusi tanpa merugikan pihak mana pun.

Bahkan, argumen tentang keadilan memiliki sejarah panjang dalam peradaban barat. Dari Republik (2003) oleh Plato hingga A Theory of Justice (1971) oleh Harvard John Rawls, yang merupakan karya besar etika, menyatakan bahwa keadilan adalah bagian inti sentral dari moralitas.

Berbagai Jenis Keadilan

Dikutip dari Santa Clara University, ada berbagai jenis keadilan. Pertama adalah keadilan distributif yang mengacu pada sejauh mana lembaga masyarakat dapat memastikan dan menerapkan keadilan secara merata di masyarakat. Jika tak adil, lembaga itu harus dirombak sistemnya.

Kedua adalah keadilan retributif atau korektif. Keadilan ini berlandaskan pertimbangan kriteria yang relevan, seperti motif kejahatan, dan mengabaikan alasan yang tak relevan.

Keadilan ini masih sulit bagi beberapa orang minoritas. Sebab, biasanya mereka terlebih dahulu akan dipandang negatif, bahkan sebelum dijatuhi hukuman yang sesuai.

Baca juga: Pentingnya Empati untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Jenis keadilan ketiga adalah keadilan kompensasi. Keadilan kompensasi merujuk pada sejauh mana korban diberi kompensasi yang adil oleh pelaku tindak kriminal yang melukai mereka. Artinya, ganti rugi harus sebanding dengan kerugian yang diderita seseorang.

Mengapa Keadilan itu Penting?

Keadilan memiliki berbagai dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Dikutip Human Rights Careers, ada beberapa manfaat dari adanya keadilan.

1. Meratanya Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan adalah aspek penting yang harus dimiliki negara tanpa harus membandingkan atau memprioritaskan suatu orang dengan jabatan atau golongan tertentu. Di Indonesia, program kesehatan seperti BPJS diharapkan mampu membantu kesehatan masyarakat dari berbagai latar belakang.

Meskipun, dalam penerapannya masih menemui beberapa kendala. Akan tetapi, adanya program BPJS menunjukkan kesadaran pemerintah atas kesehatan masyarakatnya.

2. Mengurangi Diskriminasi

Sampai saat ini, diskriminasi sesama manusia masih menjadi momok yang menyakitkan. Tidak jarang kita membaca berita atau menemukan ketimpangan sosial yang menyebabkan suatu kelompok menjadi lebih superior dari kelompok yang lain.

Akibatnya, keadilan pun sulit dicapai karena adanya hubungan di masyarakat yang berdasarkan mayoritas sebagai ordinat dan minoritas sebagai subordinat.

Baca juga: Anak Perempuan dan Belenggu Beban Ganda Sejak Kecil

Namun, jika memiliki prinsip hidup saling menghormati dan meyakini bahwa semua manusia itu setara, kita tidak akan melakukan diskriminasi terhadap satu sama lain.

3. Meningkatkan Kesetaraan Ekonomi

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin bertambah setiap tahunnya. Keadaan ini diperparah dengan adanya inflasi yang membuat jutaan orang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk menanganinya, negara bisa turut membantu orang-orang yang terdampak secara ekonomi agar mereka mendapat kehidupan yang lebih layak. Misalnya, memelihara gelandangan yang tak mempunyai tempat tinggal.

Lalu, bagaimana dengan kisah Agung dalam siniar Tinggal Nama? Apakah dia mendapat keadilan yang diperjuangkannya?

Dengarkan kisah lengkapnya hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Di sana, ada pula reka ulang kisah hidup para tokoh nasional yang mampu membuatmu terpukau!

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://dik.si/TNAgungE5.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi