Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Mata

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Well Cabral
Gejala diabetes yang muncul di mata
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penglihatan kabur merupakan salah satu gejala umum penderita diabetes. Gangguan ini tentu saja mengganggu aktivitas kita.

Jika dibiarkan, gejala tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada struktur mata, termasuk retina dan lensa.

Seperti diketahui, diabetes adalah salah satu kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan darah tinggi (hipertensi). Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan jaringan kekurangan oksigen.

Jika menyerang mata, penglihatan akan menjadi kabur dan bisa berkembang menjadi kebutaan permanen.

Baca juga: Kebiasaan Makan yang Bantu Turunkan Risiko Diabetes Menurut Penelitian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala diabetes yang muncul di mata

Dilansir dari Nottinghamshire Live, terdapat empat gejala diabetes yang umumnya muncul di mata, di antaranya::

  1. Penglihatan kabur atau terdistorsi
  2. Muncul bintik-bintik gelap dalam penglihatan (floaters)
  3. Muncul kilatan cahaya
  4. Terdapat ruang gelap atau lubang di pandangan Anda.

Gejala awal yang biasanya menyerang mata penderita diabetes adalah penglihatan yang mulai kabur. Kendati demikian, sebagian besar penyakit mata diabetik tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tingkat yang signifikan.

Menurut Verywell Health, gejala diabetes pada mata ditunjukkan dengan kondisi yang berbeda, di antaranya adalah: 

1. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah kondisi yang memengaruhi lapisan dalam di bagian belakang setiap mata, yang disebut retina.

Berikut gejala retinopati diabetik:

Baca juga: Gatal Gejala Diabetes, Menyerang Area Tubuh Mana Saja?

2. Edema Makula Diabetik

Kondisi edema makula diabetik menyebabkan pembengkakan di bagian tengah retina yang disebut makula. Bagian ini berfungsi untuk membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.

Gejala edema makula diabetik pada penderita diabetes adalah sebagai berikut:

3. Glaukoma

Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak.

Diabetes yang tidak terkontrol adalah salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko glaukoma.

Gejala glaukoma meliputi:

  • Penglihatan kabur
  • Sakit atau tekanan mata
  • Mata merah
  • Sakit kepala
  • Melihat lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar lampu
  • Muncul lubang pada penglihatan
  • Titik buta
  • Mual atau muntah
  • Kehilangan penglihatan.
4. Katarak

Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, mereka cenderung terjadi pada usia lebih dini dan seringkali lebih parah. Berikut gejalanya:

  • Penglihatan kabur
  • Ketidakmampuan untuk melihat dalam cahaya redup
  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Kehilangan penglihatan.

Baca juga: Ciri Gatal-gatal Gejala Diabetes, Apa Saja?

Penyebab penyakit mata pada penderita diabetes

Inti dari semua penyakit mata yang disebabkan oleh diabetes adalah kadar glukosa (gula) darah yang terus-menerus tinggi sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur mata.

Namun, penyebab penyakit mata pada penderita diabetes itu juga ditentukan oleh kondisi mata itu sendiri.

Biasanya, kerusakan yang terjadi pada satu bagian mata dapat berdampak buruk sehingga menyebabkan komplikasi mata tambahan dan/atau mempercepat perkembangan penyakit mata yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: Ciri Gatal-gatal Gejala Diabetes, Apa Saja?

Cara menurunkan risiko diabetes di mata

Selain diet dan olahraga, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan gula darah sehingga membantu menjaga kesehatan mata.

Menurut Nottinghamshire Live, berikut cara menurunkan risiko diabetes di mata:

1. Tidur yang cukup

Jam tidur yang cukup dapat membantu menjaga kadar gula darah. Sebaliknya, kurang tidur menurunkan pelepasan hormon pertumbuhan dan meningkatkan kadar kortisol. Keduanya berperan penting dalam pengelolaan gula darah.

Pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap malam dan targetkan setidaknya tujuh atau delapan jam per malam.

2. Konsumsi air putih

Tercukupinya cairan dalam tubuh yang membuat badan tetap terhidrasi akan membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urin dan mengurangi risiko diabetes.

3. Kelola stres

Kondisi stres dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh sebab itu, Anda bisa mengelola stres dengan melakukan latihan atau relaksasi, seperti yoga yang dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Selain itu, perlu juga untuk memeriksakan kondisi mata secara rutin untuk mengetahui gejala dini yang mungkin saja muncul.

Jika tidak segera diobati, hal tersebut dapat menyebabkan kebutaan. Faktanya, diabetes adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia 20-74 tahun.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi