Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kemacetan Lalu Lintas Sebabkan Berat Bayi Lahir Rendah

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Larry James Baylas
Kemacetan lalu lintas menyumbang peran dalam fenomena berat bayi baru lahir rendah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Studi terkini mengaitkan antara kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan fenomena berat bayi lahir rendah.

Dilansir dari The Verge, Sabtu (29/10/2022), dalam penelitian tersebut ditemukan data bahwa orang yang hamil di lingkungan cukup padat melahirkan bayi dengan berat di bawah normal dibanding dengan orang hamil yang hidup di lingkungan tak begitu padat.

Dan berat bayi lahir rendah, akan sangat berkontribusi terhadap tumbuh kembang bayi di masa mendatang.

Secara jangka pendek, bayi yang lahir dengan berat kurang ini lebih berisiko menghadapi ancaman kesehatan, dari yang ringan hingga serius. Mulai dari infeksi hingga sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.

Baca juga: Studi: Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah Rentan Kena Masalah Psikologis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Angkat kemacetan makin memburuk

Dicukil dari Popsci, Jumat (28/10/2022), kemacetan lalu lintas di beberapa bagian dunia disebutkan semakin parah. 

Laporan tahun 2020 dari departemen transportasi Amerika Serikat menyebutkan, rata-rata orang yang hidup 75 kota besar Amerika di tahun 1982, mengalami kemacetan lalu lintas 7 jam dalam setahun.

Di tahun 2001, angka tersebut sudah melonjak drastis, di mana rata-rata masyarakat Amerika mengalami kemacetan 26 jam dalam setahun.

Dari departemen kesehatan disebutkan, kemacetan lalin tak hanya menurunkan mood dan semangat, namun juga membahayakan kesehatan lewat polusi udara yang ada berkat asap pembakaran kendaraan bermotor.

"Kemacetan lalu lintas terus meningkat di seluruh Amerika Serikat sejak tahun 1980-an, namun kami hanya tahu sedikit tentang pengaruh unik kemacetan lalu lintas terhadap kesehatan penduduk,” begitu ujar Mary Willis, asisten profesor epidemiologi di Universitas Boston.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Disebut Tinggi Saat Dini Hari, Apa Penyebab dan Bagaimana Antisipasinya?

Dampak kemacetan lalu lintas

Willis adalah pemimpin studi yang jurnalnya sudah diterbitkan di Science Advance, yang meneliti soal kaitan antara kemacetan lalin dengan kehamilan, khususnya berat bayi baru lahir.

"Meskipun ada banyak sisi kesehatan yang dapat kami periksa, namun berat badan lahir rendah sangat penting karena dapat menyebabkan konsekuensi langsung, seperti kesulitan bernapas, dan masalah jangka panjang sepanjang perjalanan hidup seperti penyakit kardiovaskular, dampak kognitif, dan prematur kematian," ujar Willis.

Willis dan rekan-rekannya meneliti hubungan antara kemacetan lalu lintas dan hasil dari 579.122 kelahiran dalam radius 500 meter dari segmen jalan di Texas, dari 2015 hingga 2016. 

Dalam pengamatan ini ditemukan kaitan erat antara kemacetan lalin dengan berat bayi lahir yang cukup rendah, dengan rata-rata berat kurang dari 9 gram dari ambang berat bayi lahir normal.

Meski begitu, peneliti menyatakan bahwa ada beberapa faktor lagi yang bisa memicu gangguan bayi lahir ini, seperti faktor nutrisi dan akses ke fasilitas kesehatan selama masa kehamilan.

Lebih lanjut dikatakan, 9 gram bukanlah angka yang mengerikan, tetapi hasil ini menunjukkan bahwa beberapa jenis dampak biologis mungkin terjadi, yang akan mendorong beberapa bayi ke dalam dampak negatif yang relevan secara klinis.

Baca juga: Anemia Saat Hamil Bisa Berakibat Buruk pada Bayi, Ini Cara Mencegahnya

Solusi dari peneliti

Lantas bagaimana solusinya? 

Mengurai kemacetan akan sangat sulit dilakukan, karena berdampak pada banyak hal, terutama ekonomi.

Masih dari sumber yang sama, Popsci, salah satu cara untuk mengurai kemacetan adalah membangun jalan yang lebih lebar sehingga kemacetan bisa tereduksi.

Namun menurut Nicholas Klein, asisten profesor divisi tata kota dari Cornell University menyebutkan bahwa menambah jalur atau memperluas jalan raya bukan solusi yang tepat.

Karena ketika masyarakat tahu bahwa lalu lintas kini lancar karena jalur bertambah, mereka akan tergoda untuk meninggalkan transportasi publik dan mengendarai kendaraan pribadi.

Peneliti sendiri tidak bekerja dalam mencari solusi dari permasalahan kemacetan lalu lintas. Namun mereka memberikan solusi soal bagaimana menjaga bayi dan anak-anak agar tak terpapar polusi lebih jauh.

Salah satunya adalah dengan jalan membuat pagar hidup dengan tanaman di sekitar hunian dan sekolah agar udara bisa tersaring dan polutan bisa berkurang. Serta menyarankan agar tak membangun sekolah di zona yang berdekatan dengan jalan raya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi