KOMPAS.com - Banyak orang tidak menyadari adanya pembekuan darah di dalam tubuhnya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, pembekuan darah adalah darah yang telah membeku sebagian di dalam pembuluh darah.
Pembuluh darah sendiri adalah sistem jalan raya dalam tubuh Anda.
Mereka menyediakan jalan yang digunakan darah untuk melakukan perjalanan dari jantung ke seluruh tubuh Anda.
Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah, Apa Saja?
Sebagai informasi, pembuluh darah ada tiga macam, yaitu:
- Arteri, yang membawa darah dari jantung Anda.
- Vena, yang membawa darah kembali ke jantung Anda.
- Kapiler, yang menghubungkan arteri dan vena.
Pembekuan darah dapat terjadi di mana saja sepanjang 60.000 mil pembuluh darah di tubuh Anda, tetapi kemungkinan besar terjadi di pembuluh darah (pembekuan darah vena).
Jenis pembekuan darah bisa terjadi dalam dua bentuk, yaitu trombosis vena bagian dalam atau emboli paru.
Baca juga: Studi: Jadwal Jam Makan yang Baik Bisa Menurunkan Kadar Gula, Tekanan Darah, hingga Kolesterol
Gejala pembekuan darah
Setiap jenis pembekuan darah memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut gejala tersebut:
1. Trombosis vena dalam (DVT)DVT paling sering terbentuk di kaki Anda di pembuluh darah dalam tubuh Anda.
Trombosis adalah ketika gumpalan tetap menempel dan menghalangi aliran darah.
DVT dapat terjadi di kaki atau lengan dengan gejala umum sebagai berikut:
- Pembengkakan
Pembengkakan akibat DVT bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak dalam waktu lama.
Baca juga: Cerita Warganet Dapat Penghargaan PMI karena Donasi Darah 10 Kali
- Sakit kaki
Nyeri kaki seperti kram betis bisa menandakan adanya bekuan darah di kaki.
Tetapi jika rasa sakit hanya berlangsung selama beberapa detik dan tidak kembali, hal itu mungkin bukan gumpalan darah.
- Perubahan varises
Penderita varises yang juga mengalami pembekuan darah, bagian venanya biasanya tiba-tiba mengeras.
Selain itu, vena juga bisa menonjol dan terlihat tidak rata saat berbaring atau mengangkat kaki.
Baca juga: 7 Manfaat Bunga Telang, Turunkan Berat Badan hingga Kontrol Gula Darah
2. Emboli paru (PE)Jika DVT putus dan berjalan ke paru-paru Anda, hal itu bisa memicu emboli paru.
Emboli adalah gumpalan darah yang pecah dan menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda.
Gejala emboli paru sering tergantung pada ukuran gumpalan, usia, dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: Tak Perlu Obat, Ini Kebiasaan yang Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah di Pagi Hari
Gejala gumpalan darah jenis emboli paru dapat sebagai berikut:
- Sesak napas
Sesak napas atau mudah lelah saat beraktivitas ringan bisa terjadi karena adanya gumpalan pada darah.
Gejala tersebut bisa berlangsung selama berjam-jam hingga hitungan hari.
- Sakit dada
Selain menandakan masalah jantung, nyeri dada juga bisa menjadi tanda gumpalan darah.
Nyeri dada akan konstan atau terjadi saat Anda menarik napas dalam-dalam.
Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki, Bisa Turunkan Kalori hingga Gula Darah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.