Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ular Sanca Kepala Dua, Ini Kata Peneliti BRIN

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Unggahan video memperlihatkan ular jenis sanca berkepala dua.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video memperlihatkan ular jenis sanca berkepala dua, viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun ini di grup Facebook Viral News, Rabu (2/11/2022).

"Ular kepala dua ternyata benar ada," demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.

Dalam video, tampak seekor ular jenis sanca memiliki kepala lebih dari satu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kamis (3/11/2022) siang, video tersebut telah disaksikan lebih dari 16.000 kali pengguna Facebook.

Kompas.com telah berupaya menghubungi pengunggah video tersebut. Namun, hingga Kamis pukul 15.15 WIB, pesan yang kami kirimkan belum mendapat balasan.

Baca juga: Viral, Video Ikan Lele Berwarna Emas, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Baca juga: Video Viral Air Mineral Langsung Jadi Beku dalam Sekali Entak, Ini Penjelasan BRIN

Lantas, seperti apa penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)?

Kata peneliti BRIN

Peneliti Herpetologi BRIN Amir Hamidy mengatakan bahwa ular yang memiliki kepala dua itu berjenis sanca gendang.

Amir menjelaskan, ular tersebut mengalami fenomena polycephali.

"Fenomena ular memiliki kepala dua itu memang anomali yang disebut sebagai polycephali," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Baca juga: Ramai soal Penampakan Benda Diduga UFO di Bandung, Ini Kata BRIN

Menurutnya, hewan jenis reptil memang lebih umum mengalami polycephali dibandingkan dengan mamalia.

Ia pun mengungkapkan alasannya.

"Karena di reptil ini bertelur, kemungkinan itu disebabkan gagal membelah pada masa embrionya, jadi enggak membelah sempurna," katanya lagi.

Baca juga: Viral, Unggahan Pelangi Melingkari Awan, Ini Penjelasan BRIN

Lebih lanjut, ia mengaku terkejut melihat adanya ular dengan polycephali dapat bertahan hidup hingga ukuran besar.

Pasalnya, ular yang mengalami polycephali tidak dapat bertahan hidup cukup lama.

"Cuman memang yang surprising bagi saya itu sampai di ukuran besar segitu, itu kan ukurannya lumayan gede tuh," kata Amir.

"Biasanya baby enggak bisa bertahan lama, kalau dia sampai ukuran besar segitu di alam berarti sudah survive sekian tahun sampai segede itu kan," lanjutnya.

Baca juga: Video Viral Air Mineral Langsung Jadi Beku dalam Sekali Entak, Ini Penjelasan BRIN


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi