KOMPAS.com - Kopi dan teh adalah dua jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia.
Beberapa menyukai teh juga kopi, namun beberapa lagi terbagi dalam dua kategori yang seakan bersaing, yaitu si penyuka kopi dan si penyuka teh.
Persaingan ini, kemudian bermuara pada satu pertanyaan, mana yang lebih sehat antara kopi dan teh?
Dilansir dari CBN News, kopi dan teh sama-sama memiliki kandungan kafein dalam takaran tinggi. Dan dua-duanya, memiliki manfaat bagi tubuh di kondisi-kondisi tertentu. Namun, ada salah satu yang memiliki manfaat kesehatan lebih banyak dibanding yang lain.
Steven Gundry, MD, ahli bedah jantung dan peneliti medis, mengatakan bahwa baik kopi dan teh bisa bermanfaat bagi tubuh.
"Kedua-duanya sama bagusnya untuk tubuh," ujar Gundry.
Baca juga: Amankah Anak-anak Minum Kopi?
Kandungan polifenol
Yang membuat kopi dan teh sama-sama bagusnya bagi tubuh adalah karena tingginya polifenol di dalam keduanya.
Polifenol adalah senyawa tanaman yang menjadi makanan bakteri baik di dalam tubuh manusia, tepatnya di dalam usus.
Kondisi usus adalah pusat penentu kesehatan manusia. Seperti yang Hippocrates katakan 2.500 tahun lalu, bahwa semua penyakit berawal dan berakhir di usus manusia.
Ketika kondisi bakteri baik di dalam usus seimbang, maka tubuh akan mencapai kondisi kesehatan yang diharapkan.
Menurut Gundry, studi menunjukkan polifenol membantu mencegah kanker dan memberi makan mitokondria kita, organel penghasil energi dalam sel manusia.
Nah, lantas mana yang lebih sehat antara kopi dan teh? Gundry menyatakan bahwa kopi mengandung lebih banyak polifenol dibanding teh.
Namun, jumlah kandungan polifenol di dalam kopi ini sangat tergantung dari bagaimana kita mengolah biji kopi yang ada.
"Medium roast memiliki manfaat paling banyak dalam hal polifenol. Sangrai yang lebih gelap, seperti french roast, mengalami proses pemanggangan lebih lama sehingga sedikit meluruhkan polifenol yang bermanfaat," kata Gundry.
Di bawah kopi, minuman dengan kandungan polifenol tertinggi kedua adalah teh hijau. Dan berikutnya adalah teh hitam.
Baca juga: Jangan Minum Teh di 4 Waktu Ini, Begini Akibatnya
Kandungan lain
Selain polifenol, kopi dan teh juga mengandung senyawa antioksidan dan kafein. Dan kopi, adalah yang lebih banyak memiliki kedua kandungan tersebut.
Menurut studi, kafein adalah kandungan yang bisa menyehatkan otak manusia.
"Ada sebuah studi yang menyatakan bahwa peminum kopi memiliki risiko sangat rendah terhadap penyakit demensia dan parkinson," ujar Gundry.
Dilansir dari Insider, kafein juga bisa bermanfaat mencegah diabetes 2, seperti laporan studi yang dilakukan pada tahun 2015.
Selain itu, pecinta minuman kopi yang tinggi kafein, juga memiliki risiko rendah terkena kanker kolon juga hati.
"Secara garis besar, kopi dua hingga tiga kali mengandung kafein lebih tinggi daripada teh hitam," ujar Matthew Cow, MD, asisten profesor saraf dari University of California Davis School of Medicine.
Baca juga: Beberapa Manfaat Kesehatan Kopi Hitam
Cara tepat mengonsumsi kopi dan teh
Masih dari sumber yang sama, CBN News, kandungan polifenol dalam kopi akan maksimal terserap tubuh jika minuman yang ada tak diberi tambahan perasa apapun.
Ketika Anda menambahkan produk berbasis susu ke dalam kopi atau teh, maka senyawa susu akan mengikat polifenol dan membuat tubuh tak bisa mendapatkan polifenol secara maksimal.
Jika ingin menambahkan perasa tambahan, sebaiknya gunakan larutan lebih ringan, seperti susu almond.
Dr Gundry juga tak menyarankan kita menambahkan terlalu banyak zat pemanis. Karena gula, bisa memicu diabetes dan merusak kondisi usus kita.
Karena kopi mengandung kafein lebih tinggi dari teh, sebaiknya kita juga tahu waktu yang tepat menyesap kopi. Hindari meminum kopi menjelang waktu tidur agar kafein tak mengganggu kualitas tidur kita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.