Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KSAU 2002-2005
Bergabung sejak: 25 Feb 2016

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

CSR ,"Think Tank", dan Keputusan Strategis

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi Corporate Social Responsibility
Editor: Egidius Patnistik

CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility. Sebuah konsep yang dilakukan oleh sebuah perusahaan besar, dengan keuntungan yang diperolehnya kemudian menyisihkan sebagian untuk berbagi.

Berbagi di sini adalah ujud dari tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan beraktivitas. Setidaknya akan mencakup tanggung jawab etik, lingkungan, kehidupan sosial, dan ekonomi.

CSR menjadi penting karena dampak dari kegiatan CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan memengaruhi juga performa perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Simpati perusahaan terhadap kehidupan lingkungannya akan mengundang rasa senang masyarakat setempat yang secara tidak langsung akan menaikkan gengsi dan nama baik perusahaan.

Baca juga: Apa Itu CSR: Pengertian, Model, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Kegiatan CSR yang positif dalam turut meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat misalnya, akan tersebar luas melalui media dan hal itu secara otomatis menaikkan nama baik perusahaan dengan merek dagangnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan CSR tentu saja dituntut harus dapat berjalan dengan berkelanjutan, bertanggung jawab, sekaligus transparan.

Walaupun sudah lama dan banyak perusahaan besar melakukan kegiatan ini, akan tetapi terminologi CSR sendiri baru dirumuskan tahun 1953. Ketika itu ekonom Amerika Serikat bernama Howard Bowen menuliskannya dalam sebuah publikasi yang tersebar luas. Howard Bowen dikenal kemudian sebagai The Father of CSR.

CSR biayai lembaga penelitian independen

Dari sekian banyak kegiatan sosial yang diterapkan dalam kerangka CSR, salah satu di antaranya adalah turut membiayai lembaga penelitian dan pengembangan serta lembaga-lembaga kajian strategis yang independen.

Lembaga kajian strategis yang independen sangat diperlukan bagi para pengambil keputusan agar keputusan yang diambil benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dimplementasikan.

Baca juga: Pemerintah Minta Perusahaan Sisihkan CSR untuk Penanganan Stunting

Proses pengambilan keputusan memerlukan masukan yang bersifat obyektif dan jujur agar keputusan yang diambil benar-benar tepat dan sesuai dengan tuntutan kebenaran di lapangan.

Masukan dari mereka yang kompeten di bidangnya tanpa terganggu kepentingan sampingan hanya akan diperoleh dari lembaga kajian atau think tank yang independen.

Think tank independen akan dapat terjaga kredibilitasnya bila mereka dibiayai oleh lembaga yang independen pula. Lembaga think tank yang dibiayai negara misalnya, dipastikan akan sulit untuk berlaku obyektif karena keterikatan dukungan dana.

Pada titik inilah CSR sebuah perusahaan besar yang independen dapat berperan sebagai penyandang dana tanpa adanya ikatan kepentingan di dalamnya.

Contoh kasus Australia

Pada akhir tahun 2012 saya diundang sebagai salah satu pembicara dalam workshop professional development berjudul Trilogy Defence Forum di Canberra yang diselenggarakan Kokoda Foundation. Pada saat itu Kokoda Foundation adalah sebuah think tank kajian strategis yang berafiliasi penuh ke Kementrian Pertahanan Australia.

Itu merupakan sebuah workshop internasional yang melibatkan banyak profesional dari beberapa negara antara lain Indonesia, Amerika Serikat, dan Australia. Sebuah kegiatan yang sangat penting dalam hubungan antar bangsa pada aspek kajian strategis bidang pertahanan.

Pada kegiatan itu saya memperoleh informasi bahwa Kokoda Foundation dalam melaksanakan kegiatan semacam itu memperoleh dukungan dana yang cukup besar dari CSR beberapa perusahaan besar di Australia.

Dana CSR perusahaan besar di Australia dikumpulkan oleh pemerintah, kemudian disalurkan pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan nasional Australia. Salah satu pos dukungan dana yang berasal dari CSR itu diperuntukkan bagi kegiatan think tank kajian strategis Australia.

Dengan model seperti itu maka pemerintah Australia memperoleh manfaat besar berupa masukan dari hasil kajian strategis para profesional yang kompeten di bidangnya. Itu sebabnya Australia dalam banyak keputusan strategis, terutama yang menyangkut hubungan internasional, telah melalui kajian mendalam dari para profesional yang kompeten dalam bidangnya.

Di Indonesia belum banyak terdengar adanya lembaga kajian strategis berupa think tank yang dapat dimanfaatkan pemerintah. Masukan penting dari para profesional yang kompeten di bidangnya untuk pengambilan keputusan strategis oleh pemerintah terlihat masih belum berjalan mekanismenya.

Baca juga: Aturan tentang CSR di Indonesia

Ini dapat terlihat dari berbagai persetujuan kerja sama internasional hasil keputusan pemerintah selalu memunculkan “polemik” dari banyak ahli yang kompeten di bidangnya, misalnya saja isi perjanjian yang tidak sejalan bahkan bertentangan dengan undang-undang.

Pemerintah terlihat seperti kurang memperopleh masukan yang tepat di bidangnya dalam proses pengambilan keputusan.

Di sinilah letak pentingnya memiliki think tank yang independen agar dapat membantu memberikan masukan kepada pemerintah, agar keputusan yang diambil tidak selalu mengundang polemik di masyarakat luas sebagai akibat kurangnya memperoleh masukan yang tepat.

Di sini pulalah peran dari pengelolaan CSR perusahaan perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi