Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penerbitan Uang Rp 5.000 Bergambar Imam Bonjol

Baca di App
Lihat Foto
Uang Rp 5.000 emisi 2001
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Hari ini 21 tahun lalu, Bank Indonesia merilis uang Rupiah kertas Rp 5.000 emisi tahun 2001.

Uang kertas Rp 5.000 bergambar pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol ini diluncurkan tepatnya pada 6 November 2021.

Penerbitan uang kertas Rp 5.000 ini tertuang di Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/19/PBI/2001 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Pecahan 5.000 (Lima Ribu) Tahun Emisi 2001.

Tujuan dikeluarkannya uang tersebut adalah standarisasi ukuran dan meningkatkan unsur pengamanan pada uang pecahan 5.000 tahun emisi 1992 yang telah beredar selama sembilan tahun.

Peraturan tersebut mengalami beberapa perubahan terkait dengan penyempurnaan desain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyempurnaan desain kemudian diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/5/PBI/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/19/PBI/2001 Tentang Pengeluaran Dan Pengedaran Uang Rupiah Pecahan 5.000 (Lima Ribu) Tahun Emisi 2001.

 

Baca juga: Ramai soal Warganet Mencuci Uang Kertas Rp 2.000 dengan Sabun, Ini Tanggapan BI

Uang pecahan Rp 5.000

Uang Rp 5.000 tersebut bergambar pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol pada bagian depan dengan ukuran uang 143 mm x 65 mm.

Selain itu, terdapat gambar saling isi berupa logo BI yang akan terlihat secara utuh saat diterawangkan dan gambar tersembunyi logo BI yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

Pada bagian depan, terdapat juga tulisan mikro BANKINDONESIA5000 yang hanya dapat dibaca memakai bantuan kaca pembesar.

Kemudian, terdapat tanda air gambar pahlawan nasional Cut Nyak Meuthia yang terlihat saat diterawang.

Terdapat antifotokopi berbentuk tulisan RI. Terakhir, ada benang pengaman yang tertanam di dalam kertas dan terdapat tulisan Bank Indonesia memendar hijau dan kuning berseling di bawah sinar ultra violet.

Sementara itu, di bagian belakang terdapat gambar pengrajin tenun. Kemudian, tulisan mikro BANKINDONESIA yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar.

Huruf mikro, huruf “BI” yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar juga ada di bagian belakang.

Tanda lainnya adanya angka “5000” yang memendar kuning kehijauan bila dilihat di bawah sinar ultraviolet.

Antifotokopi berbentuk tulisan RI juga ada di bagian belakang. Bedanya di bagian belakang terdapat nomor seri.

Nomor seri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka merah akan memendar merah kekuningan ketika dilihat di bawah sinar UV.

Selain itu nomor seri yang terdiri dari 3 huruf dan 6 angka berwarna hitam akan memendari hijau kekuningan di bawah sinar UV.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Uang Rp 5.000 Bergambar Imam Bonjol Diterbitkan

Uang Rp 5.000 keluaran 2016

Pada 19 Desember 2016 diterbitkan uang Rp 5.000 baru.

Melansir laman BI, uang Rp 5.000 tersebut bergambar Dr. K.H. Idham Chalid yang dikenal sebagai guru politik kaum Nahdlatul Ulama.

Semasa hidupnya ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama 34 tahun.

Di bagian belakang uang tersebut terdapat gambar penari Gambyong. Tari Gambyong yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.

Tarian itu ditujukan untuk memanggil Dewi Sri atau Dewi Padi agar sawah menghasilkan panen yang melimpah.

(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Jihad Akbar, Rendika Ferri K)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi