Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Mengapa Harus Migrasi ke TV Digital

Baca di App
Lihat Foto
YouTube/ Kemkominfo TV
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan jadwal suntik mati siaran TV Digital di Jabodetabek.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberhentikan siaran televisi (TV) analog secara bertahap mulai Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB.

Sebanyak 222 dari total 514 daerah termasuk Jabodetabek telah melaksanakan penghentian TV analog atau analog switch off (ASO) tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan, ada 5 alasan mengapa harus migrasi ke TV digital.

Baca juga: Tak Perlu Beli TV Digital, Ini Daftar Merek dan Tipe STB Tersertifikasi Kominfo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan mengapa harus migrasi ke TV digital

  1. Menjalankan amanat dari Pasal 60A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
  2. Menghasilkan siaran televisi yang lebih berkualitas, jernih, dan bersih bagi masyarakat.
  3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan siaran para Lembaga Penyiaran melalui infrastruture sharing.
  4. Mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lainnya yang telah menyepakati penataan spektrum untuk layanan televisi dan telah menyelesaikan ASO sehingga ASO perlu segera dilakukan untuk menghindari potensi permasalahan di wilayah perbatasan.
  5. Melakukan pemerataan akses internet, keperluan pendidikan, sistem peringatan kebencanaan atau kegunaan lainnya dari hasil efisiensi penggunaan spektrum frekuensi.

Baca juga: Berikut Cara Pasang Set Top Box agar Bisa Tonton Siaran TV Digital


Baca juga: Syarat dan Cara Mendapat STB Gratis dari Kominfo untuk Siaran TV Digital

Selain itu, menurutnya peralihan siaran TV analog ke digital akan menghadirkan siaran dengan resolusi yang lebih bagus.

"Masyarakat nantinya dapat melihat siaran televisi dengan resolusi dan kualitas siaran yang lebih baik, lebih stabil, dan tahan terhadap gangguan seperti suara rusak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Hal lainnya imbuh Dedy yakni, masyarakat nantinya tidak terganggu dengan gambar berbayang atau interferensi lainnya.

Baca juga: Migrasi TV Digital: Akses Televisi Swasta dan Pembagian Set Top Box

Tidak perlu membeli TV baru

Dedy menambahkan, masyarakat tidak perlu membeli perangkat atau televisi baru untuk menangkap siaran TV digital tersebut.

"Bagi masyarakat yang tidak memiliki TV yang mampu menerima siaran telvisi digital (seperti TV tabung), layanan penyiaran digital tetap dapat dilakukan dengan pemasangan set-top-box," katanya lagi.

Cara pasang STB

Sebelum dapat menangkap atau menayangkan siaran dari sinyal digital, masyarakat perlu mengatur STB ke TV analog.

Berikut langkah-langkah untuk memasang STB ke TV analog:

Baca juga: Syarat Dapatkan Bantuan Set Top Box (STB) TV Digital Gratis dari Kominfo

Indonesia termasuk negara yang terlambat

Sementara itu, pemerhati komunikasi budaya dan komunikasi digital dari UI Firman Kurniawan menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang terlambat melakukan siaran televisi digital.

Menurutnya 85 persen negara di dunia telah melakukan ASO.

Menurut catatannya, Jerman telah melakukan siaran TV digital sejak 2003 dan Singapore pada 2004.

"Sementara Ingris pada 2005, Perancis pada 2010, bahkan Malaysia sejak 1997," katanya kepada Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Selain SpongeBob, Ini 13 Program yang Disanksi KPI

Indonesia imbuhnya, memang mulai bermigrasi ke sistem digital sejak 1997. Namun, tindakan tersebut baru mulai diwujudkan pada 2004, dan benar-benar menjadi keputusan berkekuatan hukum sejak 2020.

"Terhadap upaya migrasi ke siaran digital ini, dapat dianalogikan sebagai penggunaan satu bahasa yang sama dengan bahasa-bahasa internasional," katanya lagi.

Apabila Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka infrastruktur, teknik operasional, materi siaran hingga sistem perawatan operasional siaran akan berbeda dengan sistem dunia.

Akibatnya, kondisi tersebut menjadi tidak efisien. Sebab, biayanya mahal dan sulit untuk berjejaring dengan sistem digital bangsa-bangsa lain.

Baca juga: 24 November 1963, Penembak John F Kennedy Tewas Ditembak Saat Siaran Langsung Televisi

Infografik: Kelebihan TV Digital dibanding TV Analog

 

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Diva Lufiana Putri | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Inten Esti Pratiwi, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi