Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Berdoa dan Bekerja Menyukseskan G20

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/AlexLMX
Ilustrasi G20.
Editor: Sandro Gatra

KOMPAS.COM 3 oktober 2022, memberitakan bahwa mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat yang kini Ketua Foreign Policy Community of Indonesia, DR Dino Patti Djalal mengkhawatirkan KTT G20 di Bali tidak akan menghasilkan komunike bersama.

Kekhawatiran Dino terbentuk berdasar fakta bahwa rangkaian work shop yang diselenggarakan sebelum KTT tidak ada yang berhasil menyepakati komunike bersama.

Yang menyulitkan mencapai komunike KTT nantinya adalah desakan dari negara-negara Barat untuk merumuskan satu kalimat mengenai invasi Rusia ke Ukraina, sementara di lain pihak, Rusia menolak adanya rujukan apapun tentang perang di Ukraina.

Suasana saling tidak setuju berpotensi membuat kelompok kerja G20 tidak bisa mencapai kompromi sehingga komunike tidak bisa disepakati.

Wajar bahwa di alam demokrasi tidak semua pihak setuju dengan kekhawatiran Dino. Apalagi secara politis de facto politis Dino Patti Djalal memang berasal dari masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono sebelum kepresidenan Jokowi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlepas dari indikasi apapun seyogianya kekhawatiran Dino perlu diperhatikan.

Sebagai warga Indonesia yang cinta Indonesia jelas saya merasa bangga bahwa Indonesia memperoleh kehormatan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 sebelum nanti India pada masa mendatang.

Sudah barang tentu saya mengharapkan Indonesia sukses dalam mengemban peran sebagai presidensi KTT G20, apalagi menyimak kesungguhan semangat bangsa, negara dan rakyat Indonesia dalam bersatu padu mempersiapkan segala sesuatu demi mensukseskan KTT G20 dengan semboyan Revover Together, Recover Stronger yang pada hakikatnya seinti-sukma dengan gotong-royong.

Namun dalam menggelorakan semangat rawe-rawe-rantas malang-malang putung berjuang mempersembahkan karsa dan karya terbaik, tidak ada salahnya bangsa Indonesia senantiasa bersikap ojo dumeh alias jangan takabur serta eling lan waspodo alias ingat dan waspada terhadap segenap kemungkinan yang bisa terjadi pada kehidupan umat manusia termasuk penyelenggaraan KTT G20.

Atas kesadaran bahwa mustahil manusia sempurna, maka bangsa Indonesia harus selalu siap menghadapi kemustahilan kesempurnaan perjuangan umat manusia, termasuk perjuangan bangsa Indonesia menyelenggarakan KTT G20.

Atas kesadaran bahwa optimisme yang terbaik pada hakikatnya bukan optimisme membabibutatuli, namun optimisme terkendali ojo dumeh serta eling lan waspodo demi mengharap yang terbaik sambil senantiasa siap menghadapi yang kurang baik.
.
Insya Allah, bangsa Indonesia dengan keyakinan ora et labora, berdoa sambil berkerja, akan berjaya menyelenggarakan KTT G20 di pulau Bali. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi