Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Cupang di Leher Bisa Sebabkan Kematian?

Baca di App
Lihat Foto
Racool_studio
Ilustrasi leher.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Salah satu tindakan mengekspresikan keromantisan yang biasa dilakukan pasangan adalah mencium.

Ciuman ini umumnya diberikan ke area pipi, bibir, atau leher pasangan.

Namun, sebagian orang melakukan cupang atau menghisap leher pasangan hingga menimbulkan bekas kemerahan.

Dikutip dari USA Today (31/8/2016), seorang gadis di Meksiko dilaporkan mengalami stroke hingga meninggal dunia setelah dicupang oleh pasangannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, benarkah memberikan cupang di leher bisa menyebabkan kematian?

Penjelasan dokter

Seorang dokter Unit Gawat Darurat di Lenox Hill Hospital di New York City, Robert Glatter mengatakan bahwa cupang memang bisa membunuh seseorang, namun hal itu jarang terjadi.

Glatter mengatakan, seseorang mungkin lebih rentan terhadap cedera dari cupang jika mereka memiliki gangguan jaringan ikat yang ada.

Menurut dia, hal itu dikarenakan cupang membuat kerusakan pada arteri karotis dari tekanan langsung untuk waktu yang lama.

Hal itu dapat menyebabkan robekan atau cedera pada dinding pembuluh darah, yang mengarah pada pembentukan bekuan darah.

Akibatnya, pembekuan darah dapat berjalan ke arteri yang lebih kecil di otak yang menyebabkan stroke.

“Setiap gerakan leher yang tiba-tiba termasuk batuk atau bersin yang kuat, atau bahkan manipulasi agresif oleh chiropractor dapat menyebabkan diseksi arteri karotis,” ujar Glatter.

"Ini pada dasarnya menjelaskan bagaimana cupang bisa menyebabkan stroke," lanjut dia.

Dan meskipun cupang biasanya hanya menjadi sumber rasa malu kecil, ini bukan pertama kalinya cupang menyebabkan keadaan darurat medis.

Baca juga: Hati-hati Kolesterol Tinggi, Kenali Gejalanya yang Muncul di Kulit!

Kasus cupang yang berujung pada kematian

Dilansir dari Times of India (29/8/2016), seorang remaja Meksiko, Julio Macias Gonzalez (17), dilaporkan meninggal karena cupang.

Awalnya, dia sedang makan malam bersama keluarganya, kemudian ia pergi bersama pacarnya dan saling melakukan cupang di leher.

Tak lama setelah itu, Julio mengalami kejang-kejang.

Petugas medis darurat yang bergegas ke tempat itu tidak dapat menyelamatkannya.

Berdasarkan penjelasan medis, diyakini bahwa hisapan cupang ini lah yang menyebabkan gumpalan darah yang mengalir ke otak Julio, hingga membuatnya terkena stroke.

Baca juga: Gejala Stroke yang Muncul Tiba-tiba di Wajah, Tangan, dan Kaki

Pacarnya yang berusia 24 tahun kini telah menghilang, dan orang tuanya tampaknya menyalahkannya atas kematiannya.

Pada tahun 2010, seorang wanita berusia 44 tahun juga mengalami stroke ringan setelah dicupang.

Ia mengalami gumpalan darah yang mengalir ke jantungnya.

Bekuan mematikan ini disebabkan oleh kerusakan arteri utama di leher akibat hisapan cupang yang terlalu kuat.

Meskipun ini adalah kasus yang ekstrem, bekas cupang itu sendiri disebabkan karena hisapannya merusak pembuluh darah di bawah kulit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi