Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambia Belum Mengonfirmasi Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut

Baca di App
Lihat Foto
WHO
obat batuk yang dikaitkan dengan wabah gagal ginjal akut di Gambia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Otoritas Gambia belum mengonfirmasi bahwa sirup obat batuk yang tercemar sebagai penyebab pasti kasus gagal ginjal akut yang menewaskan 70 anak.

Hal itu diungkapkan perwakilan Badan Pengawas Obat Gambia, Senin (31/10/2022).

Sebelumnya Gambia tengah menyelidiki keterkaitan kasus gagal ginjal akut dengan 4 obat batuk sirup yang diduga dibuat di India.

Baca juga: Fakta soal Sirup Obat Batuk yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut hingga Kematian 66 Anak di Gambia


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab belum dipastikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menemukan adanya kandungan Dietilen glikol dan Etilen glikol yang tidak memenuhi syarat pada produk obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi, India.

Namun Badan Pengawas Obat Gambia menyatakan pihaknya belum menemukan penyebab pasti kematian dan belum mengonfirmasi bahwa penyebab gagal ginjal akut karena sirup obat batuk tersebut.

Sebab disebutkan, kasus di Gambia banyak terjadi pada anak yang tidak mengonsumsi obat apa pun.

"Kami belum menyimpulkan obat yang menyebabkannya. Banyak anak meninggal tanpa minum obat apa pun," kata petugas BPOM Gambia Tijn Jallow dikutip dari Reuters.

Meski demikian, badan tersebut saat ini masih melanjutkan penyelidikan termasuk menentukan obat mana yang mungkin menyebabkan kematian pada mereka yang tengah konsumsi obat.

Kasus gagal ginjal akut di Gambia

Pemerintah Gambia menyoroti kasus gagal ginjal akut di negara itu yang menyebabkan puluhan anak meninggal. Lonjakan kasus gagal ginjal akut paling banyak terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.

Lonjakan kasus gagal ginjal akut di Gambia terdeteksi mulai akhir Juli 2022.

Para pejabat mengatakan sejumlah pasien jatuh sakit sekitar 3 sampai 5 hari usai minum obat parasetamol.

Kemudian pada Oktober, jumlah kematian meningkat menjadi 70 dari total 82 anak yang dilaporkan mengalami cedera ginjal. Dari jumlah tersebut, 12 pasien dinyatakan pulih menurut keterangan Kementerian Kesehatan Gambia.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diketahui tentang Obat Batuk Asal India yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal di Gambia

 

Dikutip dari Livemint, pada 29 September 2022, WHO menginformasikan pada Organisasi Pengawasan Standar Obat Pusat (CDSCO) mereka memberikan bantuan teknis dan saran kepada Gambia.

Menurut WHO, dugaan faktor penyebab meninggalnya anak-anak di Gambia adalah penggunaan obat-obatan Promethazine Solusi Oral BP, Sirup Kofexnalin baby cough, Makoff baby cough syrup, dan MaGrip n Cold Syrup.

Keempat sirup obat batuk ini diproduksi dan diekspor Maiden Pharmaceuticals, dan WHO mengaitkan kemungkinan sirup terkontamiasi diethylene glycol atau ethylene glycol. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi