KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi air terjun turun dari langit disebutkan sebagai fenomena microburst, viral di media sosial.
Video itu salah satunya diunggah akun Instagram ini, Rabu (9/11/2022).
Adapun lokasinya disebut terjadi di Stadion Wibawa Mukti Bekasi, Jawa Barat.
"Fenomema Microburst yang terjadi di Stadion Wibawa Mukti Bekasi, Jawa Barat, Selasa (08/11/2022)" demikian tulis pemilik akun dalam keterangan unggahan.
Dalam video, terlihat tumpahan air di satu titik yang disebut perekam sebagai air terjun dari langit.
"Ini air terjun yang ngejos (turun) dari langit ini. Air mancurnya cuman di situ aja, di Stadion Wibawa Mukti ini. Langsung dari langit air terjunnya. Cuman di situ doang, ngeri gaes," ucap seorang pria dalam video.
Hingga Rabu siang, unggahan video tersebut telah disaksikan lebih dari 4.400 kali pengguna Instagram.
Baca juga: Viral, Video Polantas Polres Sukoharjo Hentikan Pengendara Motor Bawa Anak Sakit, Apa yang Terjadi?
Baca juga: BMKG Sebut Puncak Es Papua Akan Hilang pada 2025, Ini Dampaknya
Lantas, seperti apa penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)?
Identik dengan fenomena microburst
Saat dikonfirmasi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kejadian di video tersebut menyerupai fenomena microburst.
Namun demikian, ia tidak bisa menyimpulkan kebenarannya sebelum dilakukan analisis secara lebih lanjut.
"Pada kejadian itu, meskipun sekilas sangat identik dengan microburst, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai kondisi dinamika atmosfer di lokasi kejadian guna memastikan bahwa fenomena yang ditunjukkan dalam video memang benar fenomena microbust," ujarnya, kepada Kompas.com, Rabu.
Guswanto menjelaskan, microburst adalah sebuah downdraft atau angin yang menghempas ke bawah atau gaya ke bawah dalam skala kecil dan sangat intens yang turun ke tanah.
Hal itu menyebabkan perbedaan atau penyimpangan angin yang kuat.
"Microbust sangat berkaitan dengan angin yang turun dari awan Cb (cumulonimbus) yang sudah matang (inti sel awan Cb) setelah angin biasanya akan diikuti hujan lebat, namun skalanya lokal atau terbatas," kata dia.
Baca juga: Viral, Video Angin Puting Beliung di Halaman SDN Karangsegar 01 Bekasi, Ini Imbauan BMKG
Penyebab terjadinya microbust
Ia mengatakan, microbust terjadi karena kondisi atmosfer yang sangat labil yang membentuk thunderstorm atau badai guntur yang berasal dari awan Cb.
Microburst, lanjut Guswanto, umumnya terjadi saat ketinggian dasar awan berada di atas lapisan beku atmosfer atau freezing level.
"Sehingga membentuk butiran air (water droplet) yang beku dan sangat dingin di dalam awan Cb tersebut, yang semakin lama memiliki massa yang lebih berat karena mekanisme pengangakatan (uplift) dan kondensasi yang terus terjadi di dalam awan tersebut," paparnya.
Massa yang menjadi sangat berat tersebut tidak lagi mampu menahan butiran air terhadap gaya gravitasi, sehingga butir hujan jatuh dengan percepatan atau akselerasi menghasilkan hujan sangat deras.
Percepatan hujan yang turun juga disebabkan karena wilayah di bagian bawah awan Cb yang sudah matang merupakan daerah downdraft.
"Yang merupakan daerah aliran massa udara ke bawah yang kencang dan dingin dari awan Cb," tandasnya.
Baca juga: Apa Penyebab Hujan Lebat Belakangan? Ini Penjelasan BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.