Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal Pekerjanya, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels
Facebook dikabarkan PHK karyawan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Krisis ekonomi global dan bayang-bayang resesi benar-benar dirasakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi dunia.

Mereka mengatur strategi untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dari Meta hingga Netflix, berikut sederet perusahaan teknologi yang PHK massal karyawannya:

1. Meta

CEO Meta Mark Zuckerberg mengonfirmasi adanya PHK di perusahaannya pada Rabu (9/11/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mark menyebutkan, tim perekrutan dan tim bisnis sebagai kelompok yang akan melihat PHK, dikutip dari The Guardian.

Kepala sumber daya manusia Meta, Lori Goler, mengatakan karyawan yang kehilangan pekerjaan akan diberikan setidaknya empat bulan gaji sebagai pesangon.

Industri teknologi telah mengalami perlambatan parah dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Ramai soal Isu PHK Massal Karyawan Shopee, Simak Penjelasannya!


2. Twitter

Tak lama setelah membeli Twitter, Elon Musk pekan lalu memberhentikan hampir setengah karyawannya untuk pemotongan biaya operasional, dikutip dari CNN.

Pemotongan itu terjadi ketika Musk berupaya meningkatkan laba perusahaan setelah mengambil pembiayaan utang yang signifikan untuk mendanai akuisisinya senilai 44 miliar dollar AS.

Akan tetapi, sebuah laporan menyebutkan bahwa perusahaan meminta beberapa orang untuk kembali bekerja karena adanya kesalahan teknis.

Perusahaan juga memanggil beberapa karyawan karena dianggap penting untuk membangun fitur yang dibayangkan Musk.

Baca juga: Deretan Perubahan yang Dilakukan Elon Musk di Twitter, Apa Saja?

3. Microsoft

Pada Oktober 2022, Microsoft mengumumkan PHK massal kepada hampir 1.000 karyawannya di seluruh dunia.

Langkah ini dilakukan di tengah ancaman inflasi dan melemahnya pasar saham. Tahun ini, saham Microsoft telah jatuh hampir 30 persen, dikutip dari ABC News.

Pemotongan tersebut mengikuti putaran PHK pada Juli yang berdampak kurang dari 1 persen dari tenaga kerja perusahaan.

Pendapatan kuartalan terbaru yang dirilis oleh Microsoft pada Juli, jauh dari ekspektasi investor, yakni mencatat pendapatan 51,9 miliar dollar AS, jauh dibandingkan dengan yang diharapkan 52,4 miliar dollar AS.

Baca juga: Dua Perusahaan Startup LinkAja dan Zenius PHK Ratusan Karyawan, Apa Alasannya?

4. Lyft

Perusahaan transportasi online asal AS Lyft belum lama ini juga mengumumkan pemangkasan 13 persen atau sekitar 650 dari 5.000 karyawannya, dikutip dari New York Times.

Perusahaan yang berkantor pusat di San Fransisco, California ini mengembangkan, memasarkan, dan mengoperasikan aplikasi seluler transportasi mobil Lyft.

Lyft diluncurkan pada Juni 2012 dan diketahui sudah beroperasi di lebih dari 300 kota di seluruh Amerika Serikat.

5. Shopee

Pada September, Shopee melaporkan adanya PHK massal di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Taiwan, dan Filipina.

Ini dilakukan sebagai langkah pemotongan biaya operasional secara global, dikutip dari Tech in Asia.

Baca juga: Fakta PHK Karyawan Shopee: Penyebab, Jumlah Karyawan, hingga Pesangon


6. Snapchat

Snap, perusahaan induk Snapchat melakukan PHK terhadap lebih dari 1.200 orang atau 20 persen karyawannya pada September 2022, dikutip dari India Today.

CEO Snap Evan Spiegel dalam suratnya kepada staf mengatakan, PHK ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan pendapatan yang rendah dan untuk menghindari kerugian signifikan.

Perusahaan meletakkan rencana untuk restrukturisasi dan PHK karyawannya untuk memastikan kesuksesan jangka panjang Snap.

7. Netflix

Netflix diketahui telah melakukan PHK pada 150 karyawannya pada Mei 2022.

Gelombang PHK kembali dilakukan pada Juni 2022 dengan jumlah yang lebih banyak, yakni dua kali lipat dibandingkan pada Mei 2022.

Ratusan karyawan yang di-PHK tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Amerika Serikat.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Netflix mengatakan perlu menyesuaikan biaya operasionalnya dengan cara melakukan PHK karena pertumbuhan pendapatannya yang melambat.

Baca juga: Soal Fatwa Haram Netflix, MUI: Tidak Benar Itu

Intel menyusul

Selain sejumlah perusahaan di atas, Intel diketahui juga berencana untuk memberhentikan ribuan karyawan sebagai bagian dari rencana kuartal keempat untuk mengurangi biaya operasional.

CEO Intel Pat Gelsinger menegaskan bahwa perusahaan ingin fokus pada efisiensi dan pendapatan.

Selain itu, pembuat chip terbesar di dunia ini juga mengonfirmasi untuk mengurangi tenaga kerjanya sekitar 20 persen dalam satu tahun ke depan menyusul rencana untuk mengurangi pengeluaran tahunan perusahaan sebesar 10 miliar dollar AS pada 2025.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Apple Inc Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi