Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bergabung sejak: 20 Mar 2020

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pahlawan Hari Ini

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/ YusufSangdes
Ilustrasi pahlawan Indonesia
Editor: Sandro Gatra

Oleh: Frangky Selamat*

Jika seorang muda ditanya, “Siapa pahlawan (hero) menurutmu?” Jawabannya bisa beraneka ragam. Jawaban normatif adalah pejuang kemerdekaan seperti yang dipelajari di buku-buku sejarah.

Jawaban lain yang kekinian adalah orang-orang di sekitar, seperti orangtua, kakek, nenek. Atau di lingkungan eksternal dengan menyebut selebritis idola, figur publik, bintang olahraga hingga tokoh fiksi ciptaan.

Pahlawan dapat dimaknai dalam berbagai tafsiran. Adopsi mengenai konsep pahlawan melampaui waktu dan sangat tertanam dalam jiwa nasional di seluruh negara.

Namun, gagasan tentang pahlawan bergeser seiring dengan perubahan tren masyarakat (Fillis dan Lehman, 2022)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan hari ini sering kali merupakan selebriti berbentuk media, daripada pahlawan tradisional yang serba bisa (De Groot, 2008).

Pahlawan identik dengan keberanian, kemandirian, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan hanya dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.

Mereka adalah orang yang memberikan manfaat untuk kepentingan umum, jauh di atas kepentingan pribadi, tanpa memikirkan imbalan untuk diri sendiri.

Dalam aktivitas kewirausahaan, individu yang terlibat disebut wirausaha yang dapat diartikan sebagai pahlawan usaha. “Wira” menurut KBBI adalah pahlawan atau dalam bahasa Sangiang dan Sansekerta berarti berani.

Hanya orang berani yang berinisiatif untuk membangun usaha dengan mengedepankan kreatifitas dan inovasi karena berisiko secara fisik dan finansial.

Inovasi yang dibangun memberikan nilai tambah bagi pembangunan ekonomi masyarakat, tidak sekadar memperkaya diri sendiri. Maka tidak sembarang pemilik usaha yang layak disebut “wirausaha”.

Dalam bidang pemasaran, konsep “pahlawan” diterapkan dalam rangka membangun jenama (brand) produk. Penerapan pahlawan memberi makna yang lebih dalam guna memperoleh pasar sasaran (Sciarrino dan Roberts, 2018).

Tokoh-tokoh pahlawan rekaan seperti James Bond, Superman, Batman atau produk lokal Gundala menjadi sebagian contoh.

Pada tahun 1990-an, tokoh fiksi MacGyver menjadi pahlawan anak-anak saat itu karena kemampuannya mengalahkan si jahat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekelilingnya.

Berbekal karakter baik hati dan suka menolong, sosok pahlawan hadir di dalam tokoh rekaan ini. Ditengarai dengan ketokohan para “pahlawan” ini memberikan efek umur panjang jenama (Kerrigan dan O’Reilly, 2019).

Perbuatan heroik yang dirayakan dan dijual melalui media dengan cepat menjadi bagian dari budaya dan komodifikasi selebriti. Masyarakat menerimanya dengan suka cita.

Saat ini masyarakat tetap membutuhkan orang-orang yang dengan kemampuan dan keberaniannya mendobrak sekat-sekat pemisah untuk membantu mereka yang terpinggirkan, terkucilkan, tidak diperhatikan, karena alasan diskriminatif atau faktor-faktor lain di luar akal sehat.

Orang yang tidak mencari penghargaan karena merasa berjasa, tetapi bekerja dan berjuang untuk kesejahteraan bersama.

Di tengah komunitas yang sarat dengan individu-individu yang suka mencari popularitas dan ketenaran pribadi, bukan pahlawan kesiangan yang dicari, yaitu orang-orang yang tidak berbuat banyak, tetapi merasa dirinya berjasa.

Pahlawan justru hadir pada mereka yang bekerja dalam senyap, tidak pamer, namun berkontribusi besar untuk kemajuan bangsa.

Selamat Hari Pahlawan.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi