Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tomat Itu Buah atau Sayur? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/ALENA DARMEL
Ilustrasi tomat, buah atau sayur?
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin masih bingung memasukkan tomat sebagai golongan buah atau sayur.

Kebingungan ini bahkan menimbulkan perdebatan di antara banyak ahli.

Tomat, berwarna merah saat matang dan hijau saat masih muda, dalam dunia kuliner biasa disebut sebagai sayur.

Kendati begitu, sebutan buah tomat juga tak jarang terdengar dalam kehidupan sehari-hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mana yang benar, tomat itu buah atau sayur?

Baca juga: Mengapa K Jadi Singkatan untuk Ribu? Ini Asal-usul dan Sejarahnya

Perbedaan buah dan sayur

Sebelum membahas tomat lebih lanjut, akan lebih baik jika memahami apa itu buah dan sayur.

Perbedaan buah dan sayur terbagi menurut klasifikasi botani dan klasifikasi kuliner, seperti dilansir laman Healthline.

Menurut klasifikasi botani, perbedaan keduanya terletak pada struktur dan fungsi tanaman.

Buah terbentuk dari bunga, memiliki biji dan membantu proses reproduksi tanaman. Sedangkan sayur, terdiri dari akar, batang, daun, dan bagian tambahan lain dari tanaman.

Sementara berdasarkan klasifikasi kuliner, beda buah dan sayur dilihat dari rasa dan teksturnya.

Umumnya, buah memiliki tekstur lembut dan cenderung manis atau agak asam. Di sisi lain, sayur bertekstur lebih keras dan memiliki rasa hambar atau cenderung pahit.

Baca juga: Sejarah Kutang di Indonesia Berawal dari Proyek Jalan Anyer-Panarukan

Tomat menurut botani

Berdasarkan botani, ilmu yang mempelajari tumbuh-tumbuhan, tomat masuk dalam kategori buah.

Hal ini lantaran tomat memiliki semua ciri buah pada umumnya, yakni terdapat biji dan tumbuh dari bunga tanaman.

Biji yang terkandung dalam buah tomat ini dapat dipanen dan digunakan untuk memproduksi lebih banyak tanaman tomat lain.

Tomat di dunia kuliner

Namun berbeda untuk di dunia kuliner yang cenderung menganggap tomat sebagai sayuran.

Dilansir dari laman Britannica, sayuran biasanya disajikan sebagai bagian dari hidangan utama atau sampingan.

Sementara buah dengan rasa manis atau asam, merupakan makanan ringan atau makanan penutup.

Saat memasak, tomat akan diolah bersama sayuran atau bahan makanan lain. Tomat juga jarang mendapatkan tempat utama sebagai hidangan tersendiri seperti pencuci mulut.

Baca juga: Mengapa Bung Karno Ngotot Proklamasi Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus?


 

Tomat buah atau sayur menurut pengadilan AS

Perdebatan tomat adalah buah atau sayur juga pernah sampai ke meja hijau atau pengadilan Amerika Serikat.

Dilansir dari Science Alert, Mahkamah Agung Amerika Serikat pada 1893 harus memutuskan apakah tomat merupakan buah atau sayur.

Saat itu, Amerika memberlakukan Undang-Undang Tarif Tahun 1883 yang berlaku untuk sayuran.

Dikutip dari NPR, Otoritas Pelabuhan New York kemudian mengklasifikasikan tomat sebagai sayuran, sehingga dikenakan pajak impor sebesar 10 persen.

Seorang importir berpendapat, tomat adalah buah-buahan. Oleh karena itu, seharusnya tidak dikenakan pajak.

Saat pengadilan berlangsung, saksi juga menjelaskan definisi buah dan sayuran dari kamus.

Mereka juga membacakan definisi tomat dan tanaman dengan identitas membingungkan lain, seperti kacang polong, terong, mentimun, labu, dan lada.

Namun, Hakim Horace Gray kemudian menyimpulkan bahwa tomat adalah sayur.

Menurut pandangannya, tomat secara botani adalah buah, sama halnya mentimun, labu, buncis, dan kacang polong.

Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari, tomat adalah sayuran yang ditanam dan dikonsumsi baik matang maupun mentah, dan menjadi bagian dari suatu hidangan.

Penggunaan tomat dalam hidangan ini berbeda dengan buah pada umumnya yang disajikan sebagai makanan penutup.

Nah itu lah penjelasan apakah tomat itu buah atau sayur, jadi sebenarnya tomat itu buah atau sayur?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi