Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kemeriahan Peringatan Hari Ayah Nasional Pertama di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/PIXABAY
Hari Ayah Nasional jatuh hari ini atau setiap 12 November. Menyampaikan ucapan Hari Ayah bisa dilakukan melalui berbagai cara. Selain diucapkan secara langsung, kita juga bisa mengunggahnya ke media sosial atau menuliskannya pada kartu ucapan yang akan disertakan bersama kado Hari Ayah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Setiap 12 November, diperingati sebagai Hari Ayah Nasional sejak 2006.

Tujuan peringatan Hari Ayah Nasional untuk menghargai jasa seorang ayah yang memegang peran penting dalam pembentukan karakter keluarga.

Peringatan ini pertama kali digagas oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) Solo pada 2006.

Munculnya gagasan Hari Ayah Nasional bukan karena rasa iri akan Hari Ibu, tetapi lebih pada pemikiran bahwa peran bapak juga tak kalah pentingnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat itu, PPIP Solo memilih Hari Bapak dibandingkan Hari Ayah, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 10 November 2006.

Menurut mereka, kata bapak lebih bernuansa umum, sementara ayah lebih merujuk pada laki-laki yang mempunya anak.

Baca juga: Sejarah Hari Ayah Nasional 2022 dan Link Twibbon-nya...

Peringatan Hari Ayah pertama

Harian Kompas, 13 November 2006 memberitakan, deklarasi peringatan Hari Ayah digelar di Pendapa Gede Balaikota Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh ratusan orang.

Wakil Wali Kota Solo saat itu, FX Hadi Rudiyatmo juga turut hadir dalam deklarasi tersebut.

Bukan hanya di Solo, deklarasi Hari Ayah juga digelar oleh PPIP di Maumere, Flores, dan Nusa Tenggara Timur.

Pihak penyelenggara sebelumnya telah mengadakan sayembara nasional menulis surat untuk ayah. Sejumlah pemenang kemudian diminta untuk membacakan isi suratnya.

Selain itu, ada 100 surat yang dipilih panitia independen untuk kemudian dibukukan dengan judul Kenangan buat Ayah, 100 Surat Anak Nusantara.

Baca juga: Jejak Ayah dan Anak di Piala Dunia: Dari Dinasti Maldini hingga Reyna

Isi surat pun beragam, mulai dari pujian hingga gagasan kritis mempertanyakan fungsi ayah sebagai kepala keluarga yang tidak berjalan dengan baik.

Misalnya, ada sebuah surat berjudul "Ayah, jangan pernah bilang lagi, kalau ayah ingin bercerai dengan ibu".

Seusai deklarasi dilakukan sungkeman kepada bapak yang membuat banyak hadirin menitikkan air mata.

Selanjutnya, ada iringan liong, drumband SD, penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan rombongan peserta deklarasi yang berjalan menuju Kantor Pos dengan jarak hanya 200 meter.

Tujuannya untuk mengirimkan piagam deklarasi Hari Bapak dan buku Kenangan buat Ayah, 100 Surat Anak Nusantara kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain presiden, piagam itu juga diserahkan kepada bupati di empat penjuru Indonesia, yakni di Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi