Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang KTT G20 Bali: Waktu, Peserta, Agenda, dan Efeknya bagi Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Pemuka agama Hindu mengikuti kegiatan doa bersama jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (26/10/2022). Doa bersama yang diikuti sekitar 1.200 orang pemuka agama Hindu secara langsung yang hadir di Nusa Dua dan sekitar 150 ribu umat Hindu yang tersebar di 1.493 desa adat di wilayah Bali secara serentak itu dilakukan untuk memohon kepada Tuhan agar penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November dapat berjalan lancar dan aman serta untuk mendoakan perdamaian dunia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali menjadi salah satu agenda terpenting Indonesia tahun ini.

G20 atau Group of 20 merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa.

Karena anggotanya merepresentasikan lebih dari dua per tiga penduduk dunia, KTT G20 menjadi salah satu forum internasional paling berpengaruh di dunia.

Waktu penyelenggaraan

KTT G20 akan digelar pada 15-16 November 2022 di Bali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama pelaksanaan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan edaran tentang pemberlakuan work from home (WFH) bagi semua kegiatan.

Aturan ini dikecualikan bagi hotel dan pekerjanya yang memiliki peran kegiatan.

Baca juga: KTT G20, Jokowi Bertolak ke Bali Siang ini


Peserta G20

Acara ini akan dihadiri oleh delegasi dari masing-masing anggota G20.

Daftar negara dan lembaga anggota G20 adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, dan Inggris.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan beberapa pemimpin dunia lainnya sudah dikonfirmasi akan hadir di Bali.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang tengah berseteru dipastikan tak bisa hadir pada G20 kali ini.

Baca juga: Presiden Rusia, Meksiko dan Brasil Tak Hadir di KTT G20 Bali

Agenda acara

Dikutip dari Kompaspedia, Presidensi G20 Indonesia 2022 dilatarbelakangi situasi pandemi Covid-19 yang membawa dampak besar bagi dunia.

Atas dasar itu, tema yang diusung dalam G20 tahun ini adalah "Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Pulih dengan Lebih Kuat)".

Selain tema tersebut, Indonesia juga mengusung tiga isu prioritas yang menjadi topik utama dalam forum G20 2022.

Ketiga isu tersebut adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, dan transisi energi berkelanjutan.

Pertemuan puncak G20 ini sebelumnya juga telah diawali dengan sejumlah pertemuan lainnya, seperti Konferensi Tingkat Menteri, Sherpa Meetings, Finance and Central Bank Deputies Meeting, Working Groups Meetings, dan Engagement Group Meetings.

Acara-acara tersebut juga telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia 2022.

Baca juga: Ikut Forum G20, Kira Rudik Anggota Parlemen Ukraina Perjuangkan Keamanan Pangan Dunia

Efek bagi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, ada beberapa efek atau dampak besar bagi Indonesia ketika menjadi Presidensi G20.

Dari aspek ekonomi, Presidensi G20 diproyeksikan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, dan pelibatan UMKM, serta penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.

Diperkirakan manfaat ekonominya dapat mencapai 1,5 – 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali.

"Terutama untuk sektor akomodasi, makan-minum, pariwisata, dan yang terpenting adalah branding Indonesia di dunia internasional," kata Airlangga, dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian.

"Dalam jangka panjang, branding itu akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi