Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Buah dan Sayur Lebih Sehat Dikupas atau Tidak?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock/K.Kargona
ilustrasi kulit apel.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mengonsumsi buah dan sayur dengan atau tanpa kulit kerap menimbulkan perdebatan.

Beberapa orang memilih mengupas kulit buah dan sayur karena kebiasaan atau dalam rangka mengurangi paparan pestisida.

Di sisi lain, kulit buah dan sayur mengandung sejumlah nutrisi yang sebenarnya sayang untuk dilewatkan.

Baca juga: 8 Macam Buah yang Bisa Menurunkan Lemak Perut, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas mana yang lebih baik, haruskah mengupas kulit buah dan sayur?

Kulit mengandung nutrisi

Buah dan sayur tanpa dikupas mengandung lebih banyak antioksidan yang baik bagi tubuh.

Dilansir dari Healthline, antioksidan berfungsi menangkal molekul tak stabil dalam tubuh bernama radikal bebas.

Kadar radikal bebas terlalu tinggi akan menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak sel dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Meski buah dan sayur secara alami mengandung antioksidan tinggi, tetapi menurut penelitian, antioksidan ini lebih banyak terletak pada lapisan luar.

Baca juga: Selain Melancarkan Pencernaan, Berikut 10 Manfaat Buah Pepaya

Bahkan menurut penelitian lain, tingkat antioksidan kulit buah dan sayur 328 kali lebih tinggi daripada dagingnya.

Sejumlah nutrisi lain juga ditemukan pada kulit buah dan sayuran.

Dikutip dari IFL Science, sayuran akar seperti kentang, sawi, wortel, ubi jalar, lobak, bit, dan jahe mengandung viramin C, riboflavin, zat besi, dan seng.

Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan bahwa apel tanpa dikupas mengandung 15 persen lebih banyak vitamin C dan 167 persen lebih banyak vitamin K.

Apel yang dimakan dengan kulitnya juga memiliki 20 persen lebih banyak kalsium, 19 persen lebih banyak kalium, dan 85 persen lebih banyak serat daripada tanpa kulit.

Baca juga: Daftar Buah yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

Berpengaruh pada lingkungan

Alasan lain untuk memakan buah dan sayur dengan kulitnya adalah pengaruhnya terhadap lingkungan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), bahan pangan yang tidak dimakan termasuk kulitnya, menyumbang 8-10 persen gas rumah kaca dunia.

Hal ini lantaran makanan di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metana, gas rumah kaca paling utama penyebab pemanasan global.

Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Alpukat Setiap Hari

Residu pestisida

Pestisida berguna mencegah hama merusak tanaman. Namun, residu atau sisa pestisida yang menempel pada kulit buah dan sayur dapat berdampak buruk.

Residu pestisida dapat menyebabkan sakit kepala, sakit perut, mual, dan muntah.

Namun, sebagian besar residu pestisida dapat dihilangkan dengan mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.

Seperti anjuran Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), penting untuk mencuci buah dan sayuran menggunakan air dingin, serta menggosoknya dengan sikat kaku.

Selain itu, teknik memasak seperti merebus atau mengukus juga dapat mengurangi residu pestisida pada sayuran.

Baca juga: Buah-buahan yang Bisa Menurunkan Asam Urat, Apa Saja?

Kulit buah dan sayur yang aman dimakan

Meski mengandung nutrisi, tidak semua kulit buah atau sayur dapat dikonsumsi.

Masih menurut Healthline, berikut beberapa kulit buah dan sayur yang sebaiknya tidak dikupas:

  • Apel
  • Pisang
  • Beri
  • Wortel
  • Ceri
  • Mentimun
  • Terong
  • Anggur
  • Kiwi
  • Ubi
  • Persik
  • Pir
  • Kentang
  • Labu (jika dimasak dengan baik).

Berikut beberapa buah dan sayur yang sebaiknya dikupas:

  • Alpukat
  • Jeruk seperti jeruk bali, lemon, jeruk nipis, dan sebagainya
  • Bawang putih dan bawang merah
  • Melon
  • Buah-buahan tropis seperti leci, nanas, dan pepaya.

Baca juga: 7 Manfaat Buah Naga bagi Kesehatan, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Manfaat Durian untuk Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi