KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) melakukan grounded permanen kepada pesawat Hercules C-130B dengan nomor ekor A-1312.
Hal itu disampaikan TNI AU melalui unggahan di akun Instagram resminya, @militer.udara, Jumat (11/11/2022).
Alasan Hercules C-130B dengan nomor ekor A-1312 di-grounded adalah karena berakhir usia.
Baca juga: Wanita Tertinggi di Dunia Naik Pesawat untuk Pertama Kali, Maskapai Harus Hilangkan Enam Kursi
Baca juga: Ini Spesifikasi Pesawat C-130 Hercules Terbaru
Mengenal Hercules C-130B flight A-1312
Pesawat C-130B Hercules A-1312 telah dioperasikan selama 62 tahun dalam berbagai tugas dan misi TNI AU.
Mengingat sejarah panjang pengabdian pesawat C-130B Hercules A-1312, dilaksanakan tradisi farewell flight.
Tradisi tersebut melibatkan kru Skadron 32 Lanud Abdurachman Saleh dan dipimpin langsung Komandan Skadron 32 Letkol Pnb Dodik Supriyanto.
Direncanakan, beberapa sparepart pesawat C-130B Hercules A-1312 yang masih dapat digunakan akan dialihkan pada pesawat sejenis.
Sehingga, dapat mendukung kelangsungan operasi penerbangan TNI AU.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Dua Pesawat Perang Dunia II Tabrakan di Dallas Airshow
Dilansir dari laman tni-au.mil.id, sejarah telah membuktikan bahwa selama ini pesawat Hercules berpaeran sebagai pendukung operasi dalam hal angkut personel dan logistik.
Selain itu, pesawat Hercules telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai operasi.
Pesawat Hercules tidak hanya memberikan kontribusi bagi kepentingan operasi militer namun juga memberi andil pada berbagai operasi kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.
Mengingat jam terbang pesawat Hercules begitu besar, maka diperlukan perawatan berkala dan menyeluruh agar pesawat dapat beroperasi maksimal.
Baca juga: Tepuk Tangan Penumpang Lion Air JT330 Setelah Pilot Sukses Mendaratkan Pesawat dengan Aman...
Sejarah pengoperasian pesawat Hercules C-130B
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, pesawat Hercules C-130B pertama kalinya diterbangkan dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia dan menjadi bagian dari alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU pada 18 Maret 1960.
Hal itu bermula dari lawatan Presiden Soekarno ke AS. Saat itu, Presiden AS John F Kennedy merupakan sahabat dekat Soekarno.
Pada 1959, Kennedy mengundang Soekarno ke AS dalam rangka bernegosiasi untuk melepas Allan Pope, pilot CIA yang berstatus sipil yang ditembak jatuh dan ditangkap PRRI/Permesta pada 1958.
Mewakili Indonesia, Soekarno pun bersedia melepas Pope. Kennedy lantas menawarkan "pengganti" Pope kepada Soekarno.
Baca juga: Duduk Perkara Ribut di Pesawat Turkish Airlines hingga Penumpang Diturunkan di Medan
Berdasarkan "keperluan" dari Panglima AU, Laksamana Madya Udara Suryadarma, AURI (TNI AU saat itu) memerlukan pengganti pesawat transportasi de Havilland Canada DHC-4 Caribou.
Akhirnya, pilihan jatuh kepada Hercules C-130B.
Saat itu, delapan C-130B kargo dan dua C-130B tanker tiba Pelabuhan Udara Kemayoran, Jakarta, pada 18 Maret 1960.
Dalam penerbangan tersebut pesawat Hercules C-130B terbang sejauh 13.000 mil laut melintasi tiga samudera dari pabrikan ke negara operatornya.
Itu juga merupakan penerbangan internasional pertama yang 100 persen diawaki personel aktif AURI dan belum pernah terjadi pada militer lain di dunia saat itu.
Baca juga: Detail Spesifikasi Helikopter AW-101 TNI AU yang Dikorupsi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.