KOMPAS.com - Penyebab empat orang satu keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022), masih belum diketahui.
Sebelumnya, empat jasad tersebut ditemukan sudah dalam kondisi membusuk. Penemuan jasad diketahui setelah tetangga mencium bau busuk yang menyengat.
Hingga kini, polisi dan tim penyelidik masih menyelidiki terkait kasus empat anggota keluarga yang tewas di rumah di perumahan Citra Garden tersebut.
Penyelidik telah menemukan sejumlah barang bukti dalam rumah tersebut. Selain itu, terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus ini.
Berikut kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres:
Baca juga: 4 Fakta Terbaru Satu Keluarga Tewas di Kalideres
1. Keempat jenazah ditemukan di ruangan berbeda
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/11/2022), Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan mengatakan, lokasi ditemukannya keempat korban berbeda-beda.
Posisinya, yakni satu jenazah di ruang tamu tengah menyandar ke kursi, satu jenazah di kamar depan, satu jenazah di kamar belakang, dan satunya lagi di sebelah kamar tidur depan.
Haris menambahkan, di sekitar keempat jenazah tersebut, tidak ditemukan adanya bercak darah.
2. Rumah dalam kondisi rapi
Saat empat jenazah ditemukan, kondisi di dalam rumah rapi dan tidak acak-acakan.
Namun, ia belum dapat menyimpulkan, apakah keempat orang tersebut korban pembunuhan atau bukan.
Sebab, mereka masih harus menunggu pemeriksaan keempat jasad korban oleh rumah sakit, mengingat mayat sudah dalam kondisi membusuk saat ditemukan.
Dari lokasi kejadian, petugas tampak mengamankan HP dan sejumlah dokumen serta catatan dari dalam rumah.
Baca juga: 6 Fakta Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres
3. Tidak ada sisa makanan di lambung jasad
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari," kata Syafri, dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).
4. Keluarga tersebut suka lewat jalan tikus
Selain itu, satpam Perumahan Citra Garden, Hendra (55), mengungkapkan, satu sekeluarga itu semasa hidupnya kerap keluar masuk lewat jalan tikus, bukan jalan utama.
Sehingga, sosok mereka tidak ter-monitor oleh sensor yang terdapat pada palang pintu utama perumahan.
"Kadang-kadang keluar lewat pintu sana (jalur tikus)," sebut Herman menunjuk ke sebuah tempat yang dipenuhi rumput, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Kendati demikian, Hendra mengaku tak mengenal sosok keluarga tersebut karena keempatnya cukup tertutup dan jarang bergaul dengan masyarakat.
5. Satu korban diketahui telah meninggal 3 minggu lalu
Hal ini diketahui dari hasil tim forensik terkait waktu pembusukan jenazah.
Pasma menyebutkan, di antara keempatnya, ada satu yang waktu kematiannya paling lama, yakni sekitar tiga pekan lalu.
"Ya berdasarkan keterangan dokter forensik, ada yang kematiannya yang sejak tiga minggu lalu," ujar Pasma, dikutip Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
6. Minta aliran listik rumah diputus
Salah satu dari empat korban yang ditemukan tewas membusuk di sebuah rumah di Kalideres, Dian (40), sempat berkomunikasi dengan perangkat RT serta petugas PLN terkait masalah penunggakan listrik di rumahnya.
Hal itu disampaikan Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1, Asiung.
Asiung mengatakan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan Dian terkait tagihan listrik PLN beberapa pekan lalu.
Menurut Asiung, keluarga Dian menunggak tagihan listrik sejak Agustus 2022 lalu.
Ia pun sempat mengingatkan Dian agar segera membayar tagihan sesuai permintaan petugas PLN.
Setelahnya, kata Asiung, Dian pun berkomunikasi dengan petugas PLN dan membayarkan dana talangan tersebut.
Namun, pada bulan berikutnya, lagi-lagi keluarga Dian kembali menunggak.
Petugas PLN yang hendak menagih tagihan listrik yang pembayarannya terlambat, justru diberi pesan oleh Dian agar melakukan pemutusan listrik saja.
"Tanggal 4 Oktober dia chat, 'Silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN," ungkap Asiung kepada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Polda Metro Selidiki Kapan Satu Keluarga Meninggal di Kalideres Terakhir Makan dan Minum
7. Temuan lilin merah, kapur barus, dan bedak muka di meja
Selain semangkuk kapur barus, Asiung juga melihat sebuah lilin berwarna merah di atas meja makan yang sama.
"Saya lihat ada kapur barus, sebelahnya ada lilin warna merah. Di sebelahnya lagi ada bedak muka," ungkap Asiung.
8. Penyebab kematian bukan karena gas beracun
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (13/11/2022), polisi mengatakan bahwa tewasnya satu keluarga di Kalideres bukan disebabkan karena gas beracun.
"Enggak ada (indikasi akibat gas beracun)," ujar Kepala Polres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce pada Jumat, 11 November 2022.
9. Kaki salah satu korban dibungkus plastik
Tetangga sebelah rumah keluarga yang meninggal itu, Tio (58), mengaku terakhir kali melihat Rudyanto (71) sekitar 2-3 bulan lalu.
Rudyanto merupakan salah satu korban yang tewas membusuk di dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres.
Seingat Tio, dia melihat Rudyanto berjalan menuju rumahnya dengan kaki yang dibungkus plastik hitam.
"Saya lihat dari sana jalan kaki, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam. Begini, diikat gitu. Lalu saya tanya, 'kaki kenapa?' Tapi (dia) diam saja," ungkap Tio.
Selama bertetangga, Tio menyebut mengenal keluarga tersebut, tetapi hanya sebatas bertegur sapa.
10. Membeli banyak bedak bayi
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan mengatakan, keluarga tersebut diketahui membeli banyak bedak bayi, meskipun tidak memiliki bayi.
"Kami pada saat olah TKP (tempat kejadian perkara) menemukan catatan. Salah satunya catatan menu makanan," kata Haris, dikutip dari Kompas.com, Senin (14/11/2022).
"Kemudian ada struk belanja, isinya belanjaan itu adalah sejenis bedak bayi dan kami temukan juga sisa-sisa bekas kotak bedak bayi itu sangat banyak di lokasi," lanjut dia.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami dan mencari tahu apa kegunaan dari bedak-bedak bayi (talk) tersebut.
(Sumber: Kompas.com/Jessi Carina, Larissa Huda, Mita Amalia Hapsari | Editor: Jessi Carina, Larissa Huda, Ambaranie Nadia kemala Movanita, Ihsanuddin, Rakhmat Nur Hakim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.