Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi IPB soal Kabar Ratusan Mahasiswa Disebut Terlibat Pinjol

Baca di App
Lihat Foto
Dok. IPB University
IPB University.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Ramai di media sosial soal unggahan yang menyebut ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terlibat pinjaman online.

Salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini.

“breaking news : ratusan mahasiswa IPB diduga terjerat pinjol, total dana bergulir ditaksir mencapai angka miliyar. saat ini pihak kampus tengah melakukan upaya-upaya bantuan hukum,” tulis akun tersebut

Hingga kini, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 12.000 pengguna.

Bagaimana penjelasan dari IPB?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 311 Mahasiswa Bogor Terlibat Pinjol, Rektor IPB: 116 Mahasiswa Kami

Klarifikasi rektor IPB

Rektor IPB Prof. Arif Satria memberikan klarifikasinya terkait hal tersebut.

Pihak IPB telah mengundang para mahasiswa korban kasus tersebut untuk menggali informasi lebih lanjut.

Dari hasil pertemuan tersebut, didapatkan informasi bahwa mahasiswa tersebut merupakan korban dugaan penipuan transaksi pinjol.

Ia juga menegaskan pada kasus ini tak ada transaksi yang sifatnya individual yang dilakukan mahasiswa IPB.

“Artinya, ini bukan kasus berupa mahasiswa IPB University yang membeli barang, kemudian tidak bisa bayar. Namun ini kasus yang diduga ada unsur penipuan dengan modus baru yang dilakukan oleh satu oknum yang sama, yang sudah kita identifikasi dan dilaporkan ke polisi,” ujar Arif dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Arif menyebut, terdapat 116 mahasiswa IPB yang menjadi korban dari total sekitar 300 orang dari sejumlah perguruan tinggi lain.

Arif menyampaikan, kasus ini berawal dari tawaran keuntungan 10 persen dari pelaku dengan melakukan suatu “projek” bersama.

Para mahasiswa ini diminta mengajukan pinjaman online ke suatu aplikasi penyedia pinjaman.

Pelaku selanjutnya meminta dana tersebut dipakai untuk melakukan transaksi di toko online milik pelaku.

Selanjutnya dari setiap nominal transaksi ini mahasiswa dijanjikan mendapat komisi 10 persen dan cicilan dibayarkan oleh pelaku. Namun, pelaku tak pernah memenuhi janji tersebut.

Baca juga: Kronologi Ratusan Mahasiswa IPB Terlibat Pinjol, Berawal dari Tawaran Bisnis Online, Dijanjikan Keuntungan 10 Persen

Koordinasi dengan OJK dan kepolisian

IPB kini telah melakukan langkah koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kepolisian.

“Para mahasiswa IPB University juga melakukan laporan kepada pihak kepolisian. Tentu dukungan kepolisian akan sangat penting untuk menyelesaikan kasus ini,” kata Prof Arif.

Ia juga mengatakan, koordinasi juga dilakukan beberapa aplikasi penyedia pinjaman online yang dipakai pada kasus tersebut.

Koordinasi juga sudah dilakukan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna penyelesaian kasus agar segera rampung.

Menurutnya, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para warga IPB.

Selain itu, tindakan preventif dengan melakukan peningkatan literasi keuangan dan fintech kepada mahasiswa perlu dilakukan agar kejadian serupa tak terulang.

Baca juga: Berutang Pinjol, Ratusan Mahasiswa IPB Jadi Korban Bisnis Online

Bukan pinjol, tapi perusahaan pembiayaan

Sementara itu, Ketua SWI OJK Tongam L Tobing telah memperoleh informasi terkait kejadian ini.

Ia mengatakan, yang menjerat ratusan mahasiswa IPB bukan pinjol, tapi perusahaan pembiayaan.

"Informasi yang kami peroleh sampai saat ini bahwa aplikasi yang memberikan pinjaman bukan pinjol, tetapi perusahaan pembiayaan (multi finance)" ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

"Jadi bukan peer to peer lending, tetapi pembiayaan pembelian barang dari perusahaan multi finance, yang ternyata barangnya fiktif, tetapi uangnya mengalir ke pelaku," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi