KOMPAS.com - Sosok Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menarik perhatian warganet dalam gelaran G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Bahkan, kata "Pak Bas" masih bertengger menjadi salah satu trending di media sosial Twitter pada Kamis (17/11/2022) pukul 11.00 WIB.
Warganet kompak mengomentari gaya Basuki yang mendadak menjadi fotografer saat Presiden Joko Widodo (Jokowi0 mengajak tamu G20 meninjau kawasan konservasi Mangrove Tahura di Denpasar, Bali.
Mengenakan baju putih, penampilan Menteri PUPR lengkap dengan topi terbalik dan sebuah kamera berlensa tele. Tak lupa, Basuki juga mengalungkan kartu pers wartawan.
Baca juga: Mewakili Asia Tenggara, Mengapa Indonesia Bisa Menjadi Anggota G20?
Bukan kali pertama ini Basuki Hadimuljono menjelma sebagai fotografer. Sebelumnya, saat prosesi penyatuan tanah dan air di IKN, Basuki juga tampak melakukan hal serupa.
Masih dengan menenteng kamera berlensa tele, seperti diberitakan Kompas.com (14/3/2022), Basuki aktif mengabadikan momen penyerahan serta penyatuan tanah dan air dari kepala daerah kepada Presiden.
Selain hobi fotografi, sosok Basuki juga menarik perhatian lantaran kepribadinnya yang dinilai nyentrik.
Baca juga: Profil Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR
Berikut sederet fakta unik lain dari Menteri PUPR Indonesia, Basuki Hadimuljono:
1. Pakai ponsel jadul
Basuki merupakan menteri yang masih menggunakan ponsel jadul bermerek Nokia.
Hal ini pernah viral saat nada dering khasnya berbunyi di tengah sesi wawancara Presiden di IKN, Selasa (25/10/2022).
Soal menggunakan ponsel Nokia jadul, Basuki pernah mengonfirmasinya saat menghadiri siniar Sekretariat Kabinet RI pada 18 Maret 2022 lalu.
Kala itu, seperti dikutip Kompas.com (26/10/2022), Basuki ditanya soal kabar masih menggunakan ponsel jadul dan tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone.
"Saya tahu power-nya digital equipment itu, tapi saya enggak terlalu hobi main itu. Jadi handphone saya masih Nokia," jelas Basuki sambil menunjukkan ponselnya.
Baca juga: [INFOGRAFIK] Profil Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR
2. Julukan Daendels baru
Menjabat sebagai Menteri PUPR sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi, Basuki dijuluki sebagai Daendels baru.
Julukan tersebut disematkan Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 Rembang-Pasuruan pada 26 Mei 2018 silam.
Sebagaimana diketahui, Daendels merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintahkan pembangunan jalan mulai dari Anyer di Banten sampai Panarukan di Jawa Timur.
Menurut Jokowi, Basuki layaknya Daendels zaman sekarang karena berperan membangun infrastruktur jalan mulai dari Merak sampai Banyuwangi.
"Jadi Merak ke Banyuwangi selesai. Ini ada Daendels baru, yaitu Menteri PUPR. Kalau dulu Daendels dari Anyer ke Panarukan, sekarang dari Merak ke Banyuwangi," kata Jokowi, seperti dikutip Kompas.com (22/6/2022).
Baca juga: Video Viral Sebut Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman, Ini Kata PUPR
3. Rumah pribadi kena gusur
Proyek infrastruktur yang tengah digenjot Kementerian PUPR turut berdampak pada rumah pribadi Menteri PUPR.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (16/5/2019), penggusuran rumah pribadi di Bekasi, Jawa Barat ini akibat menjadi bagian proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Berdasarkan peta proyek, menurut Basuki, Tol Becakayu terletak di tepi saluran air Kalimalang memiliki jarak 15 meter dari rumah.
Namun ternyata, proyek jalan tol itu dalam kenyataannya membutuhkan lahan seluas 24,7 meter.
Baca juga: Beda Pandangan antara Jokowi, Basuki dan Anies soal Banjir Jakarta...
4. Gemar bermain drum
Selain fotografi, ternyata Menteri Basuki juga jago menabuh drum. Penampilannya saat memainkan alat musik ini beberapa kali terekam kamera.
Seperti dilansir Kompas.com (17/1/2020), Basuki tampak memainkan drum pada sidang terbuka Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kampus ITB Bandung, 16 Januari 2020 lalu.
Sidang terbuka tersebut dalam rangka pemberian gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) di bidang pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan infrastruktur, khususnya sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa.
Adapun pemberian gelar, diberikan langsung oleh Rektor ITB saat itu, Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi, DEA.
Baca juga: Kerap Terjadi Kecelakaan, Apakah Jalan Tol di Indonesia Termasuk Aman?
(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Erwin Hutapea, Dean Pahrevi, Albertus Adit | Editor: Dani Prabowo, Muhdany Yusuf Laksono, Hilda B Alexander, Kurnia Sari Aziza, Yohanes Enggar Harususilo)