Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Alami Resesi, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/Maxim Shemetov
Warga Rusia berjalan di jalan selama rapat umum untuk mendukung pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny di Moskow, Rusia, Minggu (31/1/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Rusia dikabarkan mengalami resesi setelah 9 bulan melancarkan serangannya ke Ukraina.

Dikutip dari laman HindustanTimes, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut turun sebesar 4 persen pada kuartal ketiga.

Data tersebut adalah perkiraan awal dari Badan Statistik Nasional Rosstat.

Dikutip dari RTE, Rusia saat ini memenuhi definisi teknis resesi dengan dua kuartal berturut-turut penurunan PDB.

Kontraksi ini lebih baik dari 4,5 persen yang sebelumnya diperkirakan para analis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rusia Resmi Resesi

Penyebab Rusia resesi

Dengan penurunan PDB berturut-turut ini, ekonomi Rusia terus berkontraksi.

Kontraksi tersebut didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen.

Adapun sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,7 persen dan pertanian 6,2 persen.

Kondisi perekonomian Rusia saat ini memang tengah menghadapi beragam masalah.

Di antaranya karena adanya sanksi Barat imbas serangan Rusia ke Ukraina.

Sanksi Barat ini membatasi ekspor dan impor termasuk komponen manufaktur utama dan suku cadang.

Selain itu perusahaan-perusahaan di Rusia saat ini juga tengah menderita kekurangan staf karena adanya mobilisasi karena banyaknya orang yang meninggalkan Rusia.

Hal ini menghilangkan beberapa ratus ribu orang dari angkatan kerja.

Baca juga: Ekonomi Rusia Masuk Resesi

Ekonomi terpukul keras

Adapun ekonomi Rusia saat ini menjadi semakin bergantung pada ekspor energi yang menyumbang sekitar 40 persen dari pendapatan pemerintah.

“Kontraksinya agak buruk seperti saat puncak pandemi,” kata ekonom Renaissance Capital Sofya Donets dikutip dari Financial Times.

Ia mengatakan, bentuk pemulihan nantinya akan sangat berbeda dan tak akan cepat.

Pada kuartal pertama 2022, sebelum adanya invasi, PDB Rusia tumbuh sebesar 3,5 persen.

Namun saat ini, perekonomian Rusia terpukul keras, termasuk salah satunya oleh suku bunga yang lebih tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi