Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Tak Dirasakan, Yuk Kenali Hipertiroid, dari Penyebab, Bahaya, hingga Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
Emily frost/SHUTTERSTOCK
Hipertiroid adalah kondisi yang disebabkan karena tiroid terlalu aktif, dan menghasilkan banyak hormon tiroksin.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Segala yang berlebihan tidaklah baik, termasuk hormon tubuh yang notabene memiliki peran tersendiri di dalam tubuh.

Salah satu penyakit di mana hormon tubuh berlebihan adalah penyakit hipertiroid.

Penyakit ini diakibatkan oleh adanya produksi hormon tiroid secara berlebihan akibat adanya gangguan pada kelenjar tiroid.

Hormon tiroid sendiri memiliki fungsi untuk metabolisme energi, mengatur suhu tubuh, dan membantu kerja organ vital tubuh seperti jantung, pencernaan, otot, dan sistem saraf.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Aktor Indra Brugman Mengidap Hipertiroid yang Sebabkan Badan Makin Kurus, Penyakit Apakah Itu?

Bahaya hipertiroid

Dikutip dari Kompas.com (29/1/2015), salah satu bahaya hipertiroid adalah masalah kesuburan pada wanita.

Karenanya sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin program memiliki momongan, sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan tiroid. Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat keguguran berulang dan sulit untuk hamil.

Ini lantaran, dalam 2,3 persen kasus wanita yang memiliki masalah kesuburan ternyata mengalami hipertiroid dibandingkan dengan 1,5 persen populasi umum.

Baca juga: Cara Menurunkan Detak Jantung Tinggi Saat Olahraga


Hipertiroid bisa berdampak pada masalah kesuburan lantaran ketidaknormalan fungsi tiroid akan menyebabkan sulitnya pembuahan, meningkatkan resiko keguguran, dan menurunkan kualitas kehamilan.

Selain masalah kesuburan, hipertiroid juga bisa memicu timbulnya penyakit jantung.

Hal ini lantaran hipertiroid memperbesar resiko aritmia atau ketidaknormalan denyut jantung. Di mana jantung mendapat stimulasi berlebihan dari produksi kelenjar tiroid.

Selain itu, kerja jantung menjadi berlebihan pada mereka yang menderita penyakit ini. Akibatnya, semakin lama berisiko timbulnya kondisi gagal jantung.

Baca juga: Gagal Jantung pada Usia Muda, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Mencegahnya?

Gejala hipertiroid

Hipertiroid kerap kali menunjukkan gejala yang tak disadari.

Beberapa gejala tersebut adalah emosi labil, berat badan yang terus turun, diare, tremor, serta rambut rontok.

Gejala lainnya jantung berdebar-debar serta mata menonjol.

Hipertiroid diketahui bisa mengenai siapa saja, akan tetapi kemungkinan pada wanita resikonya lebih besar yakni 5:1 karena kondisi hormonalnya.

Baca juga: Mengenal 4 Hormon Kebahagiaan yang Dapat Mendukung Kesehatan Mental

Penyebab dan pencegahan

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/12/2013), dosen pendidik klinis di Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FKUI Tri Juli Edi Tarigan mengatakan sampai saat ini belum diketahui pasti mengenai penyebab hipertiroid.

Akan tetapi penyakit seperti graves (penyakit autoimun) dan toxic multinodular goiter (TMNG) kerap ditemukan pada penderita hipertiroid.

Meski belum diketahui pasti mengenai penyebabnya, beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya adalah tidak mengonsumsi iodin dan kopi berlebihan bagi yang kerap berdebar-debar, utamanya yang memiliki keturunan hipertiroid.

Baca juga: Mengenal Tumor Kelenjar Tiroid, Gejala dan Penyebabnya...

Pengobatan hipertiroid

Hipertiroid bisa diobati. Beberapa cara pengobatan adalah dengan melakukan operasi, konsumsi obat, dan penggunaan radio iodine.

Adapun untuk proses konsumsi obat biasanya pasien memerlukan 2 tahun jangka pengobatan.

Penderita hipertiroid juga tidak disarankan mengonsumsi garam dengan iodin berlebihan.

Baca juga: 10 Kegunaan Garam Selain untuk Memasak

(Sumber: Kompas.com/Rosmha Widiyani, |Editor: Wardah Fajri, Lusia Kus Anna)

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Garam, Manfaat, Batas Aman, Bahaya Kekurangan dan Kelebihan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi