Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Negatif Susu jika Kita Mengonsumsinya secara Berlebihan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Monika Grabkowska
Susu memiliki banyak nutrisi yang bisa menyehatkan tubuh. Namun konsumsi yang berlebihan justru bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Karena kaya nutrisi, susu menjadi sumber gizi masyarakat dunia sejak ribuan tahun lalu. Namun hati-hati, ada bahaya dari kebiasaan minum susu terlalu banyak.

Sejak masa 8000 SM, sapi dan domba sudah dijinakkan untuk diambil daging, susu juga bulunya.

Sekitar abad 5000 SM, susu baru mulai dikenal bebas oleh masyarakat Eropa dan dijadikan sebagai minuman sehat di pagi hari.

Selepas masyakarat Eropa memiliki kebiasaan minum susu, maka susu menjadi kian populer dan menyebar ke seluruh sudut dunia.

Dilansir dari Healthline, susu memiliki zat gizi lengkap yang tak didapatkan di sumber minuman lain. Seperti kalsium, folat, magnesium, vitamin A, vitamin B12, zinc juga protein.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu susu juga mengandung selenium, vitamin B-6, vitamin E, vitamin K, niacin, thiamin, roboflavin, juga lemak.

Apa saja manfaat susu? Adakah efek sampingnya?

Baca juga: Apakah Rutin Minum Susu Bisa Membuat Otak Lebih Tajam?

Efek negatif susu

Susu memiliki daftar amat panjang jika kita ingin mengulik manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Mulai dari menyehatkan tulang dan gigi, menyehatkan jantung, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata dan menguatkan sistem imun.

Namun di samping itu, susu juga bisa memberikan efek negatif jika kita salah takaran dalam mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi susu secara berlebihan:

1. Obesitas

Karena susu mengandung kalori dan lemak tinggi, maka bukan hal tak mungkin jika susu bisa menaikkan berat badan secara cepat. Apalagi, jika kita mengonsumsi susu secara berlebihan.

2. Memicu gangguan pencernaan

Susu membuat kenyang, seringkali hal ini membuat kita jadi malas makan. Padahal susu tak memiliki kandungan serat. Jadi ketika tubuh menolak makan karena kenyang akan susu, saluran cerna pun akan kekurangan asupan serat.

Imbasnya, akan lahir berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit.

Selain itu, dilansir dari Healthshots, ketika kita kebanyakan minum susu dan tubuh tak bisa merombak laktosa secara sempurna, maka laktosa akan terus mengendap di saluran cerna dan akhirnya ditangani oleh bakteri usus. Hal ini bisa memicu perut begah, kram perut, juga diare.

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Susu Dingin atau Susu Panas?

3. Memicu gangguan kulit

Masih dari Healthline, minum susu dalam takaran berlebih juga bisa melahirkan berbagai gangguan kulit. Mulai dari jerawat, eksema hingga rosasea. 

Rosasea adalah benjolan kecil kemerahan yang berisi nanah yang tumbuh di area wajah.

Hal ini bisa terjadi lantaran susu bisa memengaruhi hormon tertentu pada tubuh, termasuk insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin.

Eksema juga bisa muncul sebagai reaksi alergi. Beberapa orang, alergi terhadap protein yang ada di dalam susu. Pengonsumsian dalam dosis rendah, terkadang tak memunculkan reaksi alergi ini.

4. Meningkatkan risiko patah tulang

Kandungan kalsium dalam susu bisa menyehatkan tulang. Namun sayangnya, konsumsi susu berlebih justru membuat tubuh berisiko mudah patah tulang.

Pasalnya protein hewani pada susu menghasilkan asam ketika dipecah. Dan tubuh harus menetralkan asam tersebut dengan menggunakan kalsium yang ada pada susu juga tabungan kalsium yang ada pada tubuh.

Baca juga: Susu Sapi Bisa Membantu Program Diet, Ini Cara Tepat Mengonsumsinya

Cara tepat mengonsumsi susu

Lantas bagaimana cara mengonsumsi susu agar efek negatif susu tidak kita dapatkan?

1. Perhatikan takaran ideal minum susu

Ada takaran aman dalam mengonsumsi susu. Anak usia 2-3 tahun dianjurkan hanya mengonsumsi susu dua gelas per hari.

Sedangkan anak usia 4-8 tahun, bisa mengonsumsi susu sekitar 2,5 gelas per hari. Di atasnya, atau usia dewasa, sebaiknya mengomsumsi susu maksimal 3 gelas per hari.

Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh

2. Pilih susu organik

Jika ingin mengonsumsi susu segar, sebaiknya pilih dari peternakan terpercaya yang mengembangbiakkan sapinya dengan cara-cara alami alias bebas suntikan hormon.

Beberapa suntikan hormon pada sapi bisa menurun ke produksi susu di dalam tubuhnya. Ketika susu dikonsumsi manusia, maka bisa menimbulkan efek-efek negatif yang tidak diinginkan.

3. Ganti susu murni dengan plant based milks

Jangan terlalu sering mengonsumsi susu murni. Jika Anda memang penggemar susu, ada baiknya sekali-kali mengganti susu murni dengan susu yang terbuat dari tanaman dan biji-bijian. Seperti susu kedelai, susu almond, oat milk, dan cashew milk.

Plant based milks ini aman dikonsumsi, terutama untuk Anda yang memiliki alergi laktosa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi