KOMPAS.com - Buang air besar atau BAB adalah kegiatan rutin setiap pagi bagi sebagian besar orang.
Namun rutinitas ini akan terganggu ketika seseorang pergi dari rumah atau tengah ada dalam sebuah perjalanan jauh.
Dilansir dari The Atlantic, data kesehatan Amerika mencatat bahwa di akhir tahun menjelang libur Natal dan tahun baru, kasus sembelit atau konstipasi meningkat tajam.
Hal ini berkaitan dengan sebagian masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dari rumah untuk menikmati liburan.
Disebutkan, hampir 40 persen dari pelaku perjalanan liburan akhir tahun mengalami susah BAB juga sembelit.
Menurut Will Bullsiewicz, MD, seorang gastroenterologi dan penulis buku Fiber Fueled, fenomena susah BAB ketika jauh dari rumah ini bukan hal yang asing. Dalam artian, hampir dialami oleh semua orang, oleh semua pelaku perjalanan, dilansir dari Eating Well (18/11/2022).
Bullsiewicz menyebutkan, ketika kita berkumpul dengan keluarga dan jauh dari rumah, saluran cerna kita tak sebahagia seperti apa yang kita rasakan. Itulah sebabnya, kita jadi susah BAB.
Baca juga: 5 Bahaya Sembelit atau Susah BAB yang Perlu Anda Waspadai
Penyebab susah BAB saat jauh dari rumah
Lantas apa alasannya kita susah BAB ketika dalam perjalanan? Ini lima alasannya:
1. Ada perubahan rutinitasPeneliti menyatakan bahwa banyak orang melakukan BAB rutin setiap hari, baik di pagi maupun malam hari.
Dan perjalanan jauh, apalagi yang melintasi zona waktu yang berbeda, bisa mengganggu rutinitas yang ada.
"Ritual" harian kita jadi tertunda, dalam hitungan beberapa jam hingga belasan jam lamanya.
Begitu kita sudah kembali berada di rumah, maka rutinitas bisa kita lakukan sesuai jadwal semula. Dan semua problema pencernaan akan usai dengan sendirinya.
Baca juga: Tersiksa Konstipasi? Ini Cara Alami Meredakannya
2. Ada perubahan pola makanMasih dari sumber yang sama, Eatingwell, ketika kita jauh dari rumah maka ada risiko ada perubahan pola makan yang kita alami. Mulai perubahan waktu makan hingga perubahan menu makanan.
Semisal kita yang jarang makan daging merah, menjadi lebih banyak makan daging-dagingan segar dan meninggalkan menu berserat. Semuanya ini bisa memicu konstipasi.
3. Kurang minumKetika dalam perjalanan, atau ketika berkumpul bersama keluarga, kita bisa saja menjadi kurang minum air putih. Sebagai gantinya, kita lebih sering mengonsumsi minuman berperasa, mulai dari soda hingga alkohol.
Hal ini juga salah satu faktor yang bisa memicu sembelit.
Baca juga: Jangan Dipercaya Lagi, Makan Salak Tak Sebabkan Sembelit
4. Kurang gerakMelakukan perjalanan berhari-hari, sudah barang pasti akan membuat kita meninggalkan rutinitas olahraga.
Ditambah, jika kita harus melakukan perjalanan darat maupun udara belasan jam lamanya. Duduk di dalam mobil, kereta atau pesawat tanpa aktivitas fisik, bisa meningkatkan risiko konstipasi atau sembelit.
5. Mengalami stresKemacetan jalan raya, konflik dengan keluarga atau orang baru yang kita temui di perjalanan, semua bisa memicu stres.
Dan hormon stres yang dikeluarkan otak, bisa sangat mengganggu sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kita jadi susah BAB.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!
Yang bisa kita lakukan
Dilansir dari Health, mengonsumsi makanan dan minuman kaya probiotik sebelum melakukan perjalanan bisa digunakan mencegah konstipasi.
Anda bisa memperbanyak konsumsi tempe, kimchi, atau yoghurt, sehari sebelum melakukan perjalanan ke luar kota.
Ketika berada dalam perjalanan, usahakan menggerakkan tubuh agar otot-otot di dalam tubuh berkontraksi. Semisal ketika berhenti di rest area, Anda bisa melakukan peregangan ringan dengan keluar dari mobil dan berjalan-jalan.
Sesampai di tempat tujuan, usahakan untuk tak mengubah pola dan menu makan secara drastis. Imbangi konsumsi daging dengan buah dan sayur, dan tetap banyak minum air putih.
Asupan air yang cukup bisa mengalir ke kolon dan membuat sisa makanan keluar dengan mudah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.