Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesar Cimandiri dan Sejumlah Sumber Gempa Lain di Jabar dan Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
INFOGRAFIS KOMPAS.ID/ GUNAWAN
Sesar Baribis disebut berpotensi menyebabkan bagian selatan Jakarta dilanda gempa bumi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Setidaknya 62 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) siang.

Selain itu, data yang disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, juga terdapat 13.784 orang yang mengungsi di 14 titik.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa Cianjur merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Hal tersebut diketahui berdasarkan analisis dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari catatan BMKG hingga Senin (21/11/2022) pukul 14.00 WIB, sudah ada 15 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 4,0.

Baca juga: Update Gempa Cianjur: BNPB Sebut Korban Meninggal Masih 62 Orang, Mayoritas Tertimpa Bangunan


Lantas apa itu sesar Cimandiri, dan adakah sumber gempa lain di Jabar dan Jakarta yang perlu diwaspadai?

Mengenal sesar Cimandiri

Dilansir dari geologi.co.id, sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 km.

Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Sesar Cimandiri terbagi menjadi lima segmen, yaitu:

  1. Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik
  2. Citarik-Cadasmalang
  3. Ciceureum-Cirampo
  4. Cirampo-Pangleseran
  5. Pangleseran-Gandasoli.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Namun, ada pula yang membagi sesar Cimandiri menjadi empat segmen, antara lain:

  1. Pelabuhan Ratu dan Cibuntu
  2. Padabeunghar
  3. Cikundul dan Baros
  4. Sukaraja.

Pembagian empat segmen ini berdasarkan karakteristik morfologi yang diamati secara langsung di lapangan.

Selain gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022), sesar Cimandiri beberapa kali sempat memicu gempa besar.

Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.

Gempa itu antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Beberapa sumber gempa di Jawa Barat dan Jakarta

Selain sesar Cimandiri, berikut beberapa sumber gempa yang mengintai Jawa Barat dan Jakarta:

1. Sesar Cipamingpis

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, sesar Cipamingpis membentang di bagian timur wilayah Sukabumi dan barat Cianjur.

2. Sesar Lembang

Sesar Lembang berada sekitar 10 kilometer utara Bandung dengan panjang sesar yang terpetakan mencapai 22 kilometer, seperti diberitakan Harian Kompas, 21 Juni 2007.

Gerakan tanah akibat terjadinya gerakan lempeng bumi di sesar ini sebesar 0,2- 2,5 milimeter per tahun dengan siklus gempa bumi sekitar 500 tahun.

Dipantau sejak 1963, sesar Lembang tercatat memicu gempa sangat dangkal berkekuatan magnitudo 3,3 pada 2011.

Dalam sebuah studi pada 2018, disebutkan bahwa sesar Lembang menunjukkan pergeseran ke kiri atau left lateral faulting.

Sesar ini berpotensi memicu gempa berkekuatan M 6,8 dengan skala guncangan IV-V MMI.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sesar Baribis, Penyebab Ancaman Gempa Jakarta

3. Sesar Baribis

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro, diketahui bahwa sesar Beribis memiliki ancaman besar, khususnya bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Harian Kompas, 22 Juni 2022 memberitakan, sesar ini terletak di bagian utara Pulau Jawa, membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka.

Sesar yang berjarak 25 kilometer selatan Jakarta ini mengalami kemiringan 31 derajat ke selatan dan memiliki slip rate 1 mm per tahun.

Dalam sejarahnya, sesar Baribis di bagian timur tercatat pernah memicu gempa yang merusak Jakarta pada 1780 dan Kabupaten Majalengka pada 1990.

Baca juga: Update Gempa Cianjur, Sesar Cimandiri, dan Rekomendasi BMKG...

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Diva Lufiana Putri | Editor: Holy Kartia Nurwigati Sumartinigtyas, Rendika Ferri Kurniawan)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi