Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Semakin Besar Anxiety maka Semakin Tinggi Tingkat Kecerdasan?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Arif Riyanto
Peneliti menyatakan, penderita anxiety biasanya terkait erat dengan skor IQ yang tinggi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anxiety adalah gangguan kecemasan yang berupa emosi takut, khawatir, dan cemas yang berkadar cukup kuat sehingga bisa mengganggu aktivitas.

Dilansir dari NHS, emosi cemas bisa datang kapan saja di saat-saat tertentu pada hidup. Seperti cemas dan panik ketika akan menghadapi ujian, wawancara kerja, atau tes kesehatan.

Selama terjadi pada momen-momen seperti ini, kecemasan dan kepanikan adalah hal yang wajar.

Namun beberapa orang dengan gangguan kecemasan, seringkali tak bisa mengontrol emosi cemas dan khawatir mereka sepanjang hari, sehingga bisa mengganggu aktivitas.

Meskipun begitu pada beberapa penelitian disebutkan, bahwa ada kaitan tertentu antara tingkat anxiety dan tingkat kecerdasan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kebiasaan Hidup yang Menandakan Kita Kurang Cerdas, Apa Saja?


Berbagai penelitian

Dilansir dari Psychcentral (7/4/2022), ilmuwan mengatakan bahwa ada kaitan psikologi antara mood kita dengan tingkat kecerdasan atau IQ.

Disebutkan bahwa kecerdasan kita mengambil peran sangat banyak dengan seberapa sering kita mengalami anxiety.

Di studi tahun 2018 ditemukan bahwa orang dengan IQ tinggi berpotensi mengalami gangguan psikologis berupa:

Baca juga: Tak Selalu Diukur Lewat IQ, Ini 8 Tanda Kecerdasan yang Mungkin Tak Anda Sadari

Studi tersebut melibatkan 3.000 anggota Mensa, organisasi yang beranggotakan orang-orang yang memiliki skor persentase teratas dari tes IQ standar.

Di situ, mereka diminta untuk berbagi apakah mereka pernah mengalami gejala gangguan atau kondisi mental dan fisik tertentu dan apakah mereka pernah menerima diagnosa formal.

Dan peneliti menemukan kesimpulan bahwa sebagian besar anggota Mensa mengalami stres dan gangguan kecemasan, dan 20 persen di antaranya sudah didiagnosa mengalami gangguan anxiety.

Penelitian ini mendukung teori "hyper brain-hyper body", yaitu teori yang menyatakan bahwa ada kaitan erat antara kecerdasan dan reaksi fisik dan psikologi, terutama gangguan stres.

Sedangkan studi di tahun 2011 menemukan bahwa orang dengan generalized anxiety disorders (GAD) biasanya lebih sering merasa khawatir berlebihan dan memiliki hasil tes IQ yang tinggi.

Baca juga: Ciri IQ Tinggi Dilihat dari Kepribadian, Apakah Anda Salah Satunya?

Pentingnya emosi cemas dan khawatir

Dilansir dari Livescience, peneliti menemukan mereka dengan gangguan anxiety biasanya memiliki level IQ tinggi serta tingkat aktivitas yang lebih tinggi di daerah otak yang membantu komunikasi antar bagian otak.

Menurut peneliti, daerah-daerah dalam otak ini dianggap telah berkontribusi pada keberhasilan evolusi manusia.

"Meskipun kita cenderung memandang kecemasan sebagai hal yang tidak baik bagi kita, tapi hal itu terkait dengan kecerdasan, sifat yang sangat adaptif," ujar Dr. Jeremy Coplan, peneliti studi dan profesor psikiatri di State University of New York Downstate Medical Center.

Tingkat kecemasan yang tinggi dapat melumpuhkan, dan kekhawatiran pasien seringkali tidak rasional, kata Coplan. Tapi seringkali, kecemasan yang muncul itu karena di luar diri kita memang ada bahaya. Sehingga, kekhawatiran yang berlebihan itu menjadi sangat adaptif.

Disebutkan Coplan, tingkat kekhawatiran yang terlalu minim bisa menjadi masalah bagi individu dan masyarakat. Di mana beberapa orang tidak mampu mengendus bahaya apa pun, bahkan ketika bahaya itu sudah dekat.

"Jika orang-orang ini berada dalam posisi sebagai pemimpin, mereka akan menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa tidak perlu khawatir. Hal ini bisa menimbulkan konsekuensi sosial," kata Coplan. 

Baca juga: Siapakah yang Mewariskan Kecerdasan dan Kebodohan, Ayah atau Ibu?

Kaitan antara anxiety dan kecerdasan

Masih dari Psychcentral, kaitan antara kecemasan dan kecerdasan sudah dibuktikan dalam berbagai penelitian.

Mereka dengan IQ cukup tinggi biasanya mengalami kecemasan disebabkan oleh:

  1. Rasa kesadaran diri yang tinggi, yang dapat menyebabkan mereka memberi tekanan yang lebih besar pada diri mereka sendiri untuk bekerja dengan baik atau menjadi orang yang berprestasi lebih tinggi.
  2. Rasa pengamatan yang kuat, yang dapat membuat mereka lebih sadar akan lingkungan mereka, termasuk ancaman nyata atau yang dirasakan.
  3. Tingkat empati yang tinggi, yang dapat membuat mereka merasakan perasaan orang-orang di sekitarnya, termasuk kecemasan atau stres orang lain.
  4. Pikiran yang terus berdetak, yang terkadang dapat menyebabkan terlalu banyak berpikir dan membuat mereka merasa khawatir atau kewalahan.
  5. Ketakutan dianggap tidak pintar, yang dapat membuat mereka mendorong diri mereka lebih keras sehingga orang lain melihat mereka cerdas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi