Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Don't Cry, Argentina

Baca di App
Lihat Foto
AFP/KHALED DESOUKI
Reaksi Lionel Messi setelah Argentina kalah 1-2 dari Arab Saudi pada laga matchday pertama Grup C Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Qatar, Selasa (22/11/2022) petang WIB.
Editor: Sandro Gatra

LOGO World Cup 2022 di Qatar berbentuk porselen terpelintir sebagai pita Moebius yang kerap ditafsirkan sebagai lambang infinitas yang menerangai bahwa pada hakikatnya tidak ada yang mustahil terjadi di jagad raya ini.

Saya memang tahu bahwa Amerika Serikat menaklukkan Inggris pada Piala Dunia 1950, Jerman Timur mengungguli Jerman Barat pada Piala Dunia 1974, Senegal melumpuhkan Perancis pada Piala Dunia 2002, Korea Selatan menundukkan Jerman pada Piala Dunia 2018.

Tetapi saya tidak pernah bermimpi bahwa Argentina harus bertekuk lutut tatkala menghadapi Saudi Arabia pada babak awal Piala Dunia 2018.

Jika sebelum pertandingan dimulai, saya sesumbar bahwa Argentina pasti kalah melawan Saudi Arabia, maka hanya ada tiga kemungkinan, yaitu saya sudah gila atau saya sedang berkhayal, atau saya memang tidak tahu-menahu tentang peta permainan 22 orang berebut menendang atau menyudul satu bola yang disebut sebagai sepakbola itu.

Namun ternyata pada 22 November 2022, di stadion Lusail, Qatar telah benar-benar terjadi sebuah peristiwa tergolong mustahil, yaitu kesebelasan Saudi Arabia berhasil menggilas kesebelasan Argentina di bawah pimpinan tak kurang dari sang maha legenda, Lionel Messi dengan skor 2-1 sampai dengan menit ke 90 masih ditambah beberapa menit oleh wasit yang terkesan tidak bisa menerima kenyataan Argentina dikalahkan oleh Saudi Arabia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan para fans Saudi Arabia yang sengaja datang ke Qatar juga terkejut bahwa junjungannya ternyata berhasil mengalahkan Argentina!

Gol pertama dicetak oleh Messi pada menit ke 10 lalu setelah jeda pada menit ke 48 Al-Shehri mencetak gol pertama dan pada menit ke 53 Al-Dawsari mencetak gol ke dua untuk Saudi Arabia.

Pastinya kedua kesebelasan berdoa memohon Yang Maha Kuasa berkenan memenangkan kesebelasan diri masing-masing. Namun tampaknya Yang Maha Kuasa lebih memilih untuk mengabulkan doa Saudi Arabia ketimbang Argentina.

Setelah Argentina dipermalukan Saudi Arabia dengan skor 2-1, saya merasa iba atas derita Argentina.

Maka saya merasa perlu menghibur Argentina dengan ucapan tidak sama, namun mirip judul sebuah lagu dari musikal Evita, yaitu Don’t Cry Argentina.

Sebab belum tentu Argentina terdepak keluar dari Piala Dunia 2022 di Qatar asal secara angka bisa mengungguli Meksiko dan Polandia yang se-grup dengan Argentina. Sementara Inggris jangan terkebur maka sebaliknya Argentina jangan putus asa.

Fakta sejarah membuktikan bahwa meski (atau justru karena) Jerman Barat dikalahkan oleh Jerman Timur pada babak awal ternyata akhirnya malah menjadi juara Piala Dunia 1974.

Maka bukan mustahil pada tahun 2022 Argentina mengalami nasib yang sama dengan Jerman Barat pada tahun 1974.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi