Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kepulauan Widi di Maluku Utara, Muncul di Situs Lelang Asing

Baca di App
Lihat Foto
SOTHEBY'S CONCIERGE AUCTIONS
Ilustrasi Kepulauan Widi, atau yang dalam pelelangan disebut Widi Reserve, yang akan dilelang oleh rumah lelang asing Sotheby's Concierge Auctions yang berbasis di New Yrok AS.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kepulauan Widi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, muncul di situs lelang asing berbasis New York, Amerika Serikat, Sotheby's Concierge Auctions.

Dilansir dari CNN, Kamis (24/11/2022), Kepulauan Widi atau tertulis Widi Reserve, akan dilelang mulai 8 Desember 2022 pukul 04.00 EST atau 16.00 WIB, sampai 14 Desember 2022.

Situs menuliskan, tidak terdapat harga cadangan untuk gugusan pulau ini.

Namun, untuk membuktikan keseriusan, penawar diminta memberikan deposit sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 miliar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepulauan Widi sendiri disebut terdiri dari 100 pulau lebih dengan luas 10 ribu hektare.

Lalu, seperti apa Kepulauan Widi itu?

Baca juga: Soal Kepulauan Widi Akan Dilelang, KKP: Pulau-pulau Kecil Tidak Dapat Diperjualbelikan

Baca juga: Soal Kepulauan Widi Dilelang, Jubir Luhut: Pulau Kecil di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki oleh Pihak Manapun

Mengenal Kepulauan Widi

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kepulauan Widi merupakan gugusan pulau di sebelah tenggara Pulau Halmahera dan sebelah barat Kepulauan Raja Ampat.

Secara administrasi, Kepulauan Widi terletak di Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Kepulauan Widi terdiri dari dua gugusan pulau, salah satunya gugusan Pulau Widi, serta 83 pulau.

Kepulauan Widi juga memiliki dua atol, yaitu pulau karang berbentuk lingkaran atau gelang.

Tempat ini terkenal memiliki keindahan tersendiri, dengan hamparan pasir putih dan air laut biru jernih.

Keindahannya dilengkapi dengan keunikan sumber daya alam berupa flora maupun fauna seperti berbagai biota laut.

Potensi perairan Kepulauan Widi memiliki tutupan karang dengan kategori cukup hingga baik, yakni mulai 15 persen sampai 78 persen.

Kerang keras di perairan Kepulauan Widi didominasi oleh Porites dengan persentase 16,27 persen.

Namun, banyak pula jenis karang lain yang menghuni lautan biru kepulauan ini, termasuk Montipora, Acropora, dan Pocillopora.

Selain karang, perairan Kepulauan Widi juga habitat bagi ikan karang dari keluarga Acanthuridae.

Ada pula satwa kharismatik seperti lumba-lumba, hiu, pari manta, dugong, hiu paus, paus biru kerdil, dan paus sperma yang mendiami dan berimigrasi melalui perairan sekitar.

Baca juga: Kepulauan Widi Maluku Utara Akan Dilelang di Situs Lelang Asing, Jubir Luhut: Nampaknya Sudah Izin Pemda, Kami Akan Cek

Kebanyakan tidak berpenghuni

Meski indah, Kepulauan Widi merupakan gugusan pulau yang mayoritas tidak berpenghuni.

Sejak dahulu, pulau-pulau di sana hanya dijadikan sebagai tempat persinggahan nelayan saat cuaca buruk dan kondisi laut tak baik.

Tercatat, hanya Pulau Daga yang memiliki penduduk tetap yakni sebanyak 15 Kartu Keluarga.

Akses menuju kepulauan ini juga tak mudah karena masih belum banyak fasilitas tersedia.

Pengunjung perlu menuju Halmahera Selatan terlebih dahulu, dan naik kendaraan laut seperti speedboat selama kurang lebih 30 menit untuk sampai di Kepulauan Widi.

Baca juga: Kepulauan Widi di Maluku Utara Akan Dilelang di Situs Lelang Asing

Dikelola perusahaan asing

Dilansir dari Kompas.com, (14/7/2015), panorama Kepulauan Widi membuat penguasaha asal Inggris terpesona.

Tidak tanggung-tanggung, mereka siap menggelontorkan dana Rp 500-600 miliar, untuk mengembangkan sektor pariwisata di sana.

Hal ini dipastikan setelah ada nota kesepahaman antara Gubernur Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Selatan, dan CEO PT Leadership Island Indonesia (LII) pada 27 Juni 2015 lalu.

LII diberikan hak mengelola Kepulauan Widi selama 35 tahun, setelah itu akan ditinjau kembali.

Kepulauan Widi rencananya akan dijadikan sebagai pusat ekoturisme dan bahari.

Sebagai gantinya, LII mempunyai tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat lokal, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi dalam rangka menyejahterakan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi