Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bhayangkari, Organisasi Istri Anggota Polri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / SUDDIN SYAMSUDDIN
Ilustrasi Bhayangkari - Polres Parepare bersama personel Batalyon Den B Brimob Polda Sulsel dan dibantu ibu-ibu Bhayangkari mengarak bendera Merah Putih sepanjang 250 meter dengan berjalan kaki dari perbatasan kota menuju alun-alun Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (12/8/2018). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyambut peringatan HUT RI ke-73 sekaligus untuk mendukung pelaksanaan Asean Games 2018.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bhayangkari adalah organisasi istri anggota Polri yang terbentuk atas gagasan Ny HL Soekanto pada 17 Agustus 1949 di Yogyakarta.

Dilansir dari laman bhayangkari, saat itu, Bhayangkari memiliki Ketua Pengurus besar yang dijabat oleh Ny T Memet Tanumijaya.

Sejarah Bhayangkari

Pada 19 Oktober 1952, organisasi persatuan istri anggota Polri, Bhayangkari melaksanakan konferensi istri polisi pertama yang dihadiri oleh 27 perwakilan daerah.

Saat konferensi berlangsung, telah diputuskan bahwa para istri dari polisi harus bersatu dalam gerak perjuangan melalui wadah tunggal organisasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, tepat pada hari konferensi tersebut juga diperingati sebagai Hari Anak-Anak Kepolisian.

Baca juga: Sejarah Jalasenastri, Organisasi Istri Prajurit TNI Angkatan Laut


Lambang Bhayangkari

Berselang empat tahun, barulah diadakan kembali konferensi kedua pada 25 Desember 1956.

Saat konferensi kedua berlangsung, Cupu Manik Astagina telah disahkan sebagai lambang Bhayangkari.

Selanjutnya, konferensi ketiga dilaksanakan pada 1956.

Pada konferensi tersebut, para pengurus mengesahkan Hymne Bhayangkari karya dari RAJ Sudjasmin dan syair dari Ny SA Legowo.

Pada 1963, digelar konferensi kelima dan ditetapkan bahwa 19 Oktober 1952 sebagai Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari.

Baca juga: Sejarah Persit Kartika Chandra Kirana, Organisasi Istri Anggota TNI AD

Pengesahan Mars Bhayangkari

Mars Bhayangkari disahkan pada rapat kerja dewan pimpinan Bhayangkari pada 1970 di Jakarta.

Satu tahun kemudian, sesuai kebijaksanaan pimpinan Hankam tentang organisasi ABRI, terjadi perubahan corak kepemimpinan dari mulanya tidak fungsional menjadi fungsional.

Hal ini membuat, istri Kapolri ketika itu, Ny Muhammad Hasan secara fungsional ditunjuk sebagai ketua Umum Bhayangkari yang pertama.

Baca juga: Polri Masuk 5 Besar Polisi Terbaik Dunia Versi Gallup, Ini Daftarnya

Lalu, pada 1974, dalam Musyawarah Pusat Bhayangkari IX, sebutan persatuan potensi Wanita Polri Bhayangkari berubah menjadi Persatuan Istri Anggota Polri Bhayangkari.

Akibatnya, persatuan ini menjadi organisasi ekstra struktural yang berada dibawah pembinaan Polri.

Dari sini, setiap tahunnya Bhayangkari semakin berkembang dalam menjalankan roda organisasi dan membantu tugas Polri.

Baca juga: Polri Akan Terapkan Sistem Tilang Poin, seperti Apa?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Polisi Dilarang Pamer Kemewahan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Bhayangkari
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi