Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gemar Selingkuh dan Tidak Setia Dipicu Faktor Genetik?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO
Ilustrasi selingkuh, pasangan selingkuh.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Memiliki pasangan gemar selingkuh atau tidak setia menjadi momok bagi semua orang. Banyaknya kasus perselingkuhan yang menimpa hubungan juga menghantui pasangan lain.

Perselingkuhan kerap disebut sebagai penyakit yang suatu saat akan kambuh lagi. Untuk itu, kebiasaan selingkuh umumnya tidak mudah hilang.

Saking sulitnya hilang, ketidaksetiaan yang dimiliki seseorang layaknya zat yang masuk ke tubuh dan mendarah daging.

Namun, apakah faktor genetik memang menyebabkan seseorang lebih mudah selingkuh?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Selingkuh?


Pengaruh salah satu gen

Ternyata, kebiasaan selingkuh memang bisa jadi dipengaruhi oleh gen hasil warisan genetik.

Dikutip dari WebMD, ada sebuah gen "ketidaksetiaan" bernama D4 polymorphism atau DRD4.

Gen ini berperan dalam pembuatan dopamin, hormon yang diproduksi otak saat seseorang gembira atau senang.

DRD4 juga berhubungan dengan perilaku mencari sensasi, pergaulan bebas, dan perselingkuhan.

Setiap orang lahir membawa DRD4. Namun, bakat perselingkuhan ditentukan oleh varian serta ukuran dari gen DRD4.

Merujuk penelitian terhadap 181 responden dalam Jurnal PLOS One (2010), menunjukkan bahwa orang dengan 7R+ atau variasi gen DRD4, cenderung melakukan perselingkuhan atau pergaulan bebas.

Baca juga: Hobi Bermalas-malasan Ternyata Diturunkan secara Genetik, Ini Penjelasannya

Sebanyak 50 persen dari responden dengan 7R+ tidak setia terhadap pasangannya. Sementara itu, hanya 22 persen dari para responden tanpa 7R+ yang tidak setia.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa individu dengan varian gen DRD4 tertentu lebih cenderung memiliki riwayat seks tanpa komitmen," ujar peneliti.

Menurut peneliti, motivasi ketidaksetiaan itu berasal dari kesenangan di mana hormon dopamin dilepaskan.

Mereka yang memiliki alel DRD4 lebih panjang akan cenderung mencari tantangan untuk meningkatkan asupan dopamin.

Tantangan tersebut, salah satunya dengan menjalin hubungan lain di luar hubungan resmi.

Meski begitu, para peneliti menegaskan, hubungan perselingkuhan dan faktor genetik ini masih perlu studi lebih lanjut.

Baca juga: Studi Terbaru: Wanita Lebih Mudah Selingkuh Dibanding Pria

Gen "pendukung" lain

Selain gen DRD4, ada pula gen lain yang kemungkinan berperan terhadap sifat ketidaksetiaan seseorang, yaitu AVPR1A.

Gen ini memproduksi hormon vasopressin yang mengatur rasa percaya, empati, dan ikatan seksual.

Menurut studi di Proceedings of the National Academy of Sciences (2008), laki-laki dengan alel gen AVPR1A lebih panjang cenderung tidak merasa terikat dengan pasangannya.

Dengan kata lain, mereka cenderung tidak setia terhadap pasangan.

Alel yang lebih panjang juga mengindikasikan kebutuhan asupan hormon lebih banyak, sehingga memicu ketidaksetiaan untuk memenuhi kebutuhan hormon ini.

Kendati gen berpengaruh pada perilaku selingkuh seseorang, perbuatan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain.

Seperti dikutip dari The Guardian, perselingkuhan adalah perilaku yang sangat kompleks. Selain itu, genetik juga bukan merupakan takdir yang tidak dapat dikendalikan.

Meski membawa "gen selingkuh", bukan berarti gen ini secara otomatis mengendalikan perilaku manusia serta membenarkan ketidaksetiaan.

Sebab sebagai manusia, sudah seharusnya bisa mengendalikan perilaku dan mengetahui mana yang benar dan salah.

Baca juga: 7 Tanda Pasangan Selingkuh dengan Teman Kerja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi