Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Minum Air, Dugaan Baru Kematian Mendadak Bruce Lee

Baca di App
Lihat Foto
WIKIPEDIA / NATIONAL GENERAL PICTURES
Bruce Lee saat membintangi film Fist of Fury.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Aktor bela diri Hong Kong yang mempopulerkan film-film kungfu, Bruce Lee, meninggal dunia secara tiba-tiba pada 20 Juli 1973.

Kematiannya yang tergolong mendadak dan di usia muda, melahirkan berbagai teori konspirasi liar.

Namun, sebuah analisis baru dalam Clinical Kidney Journal mengungkapkan penyebab kematiannya.

Studi menyimpulkan, pria kelahiran 1940 silam ini kemungkinan tewas karena terlalu banyak minum air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa demikian?

Baca juga: Sejumlah Fakta Rahasia Bruce Lee yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bruce Lee Meninggal Dunia dalam Usia 32 Tahun

Dugaan penyebab kematian Bruce Lee

Dilansir dari laman IFL Science, analisis diawali dengan para peneliti yang meninjau fakta seputar kematian Bruce Lee.

Salah satunya, fakta bahwa aktor ini mengalami sakit kepala dan pusing sekitar pukul 19.30, tak lama setelah merokok ganja dan minum air.

Bruce Lee kemudian mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang disebut Equagesic. Namun, dia ditemukan tidak menunjukkan respons apapun dua jam berikutnya.

Berdasarkan hasil otopsi, otak Bruce Lee membengkak menjadi 1.575 gram, jauh dari rata-rata otak 1.400 gram.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan, Lee meninggal karena pembengkakan otak atau edema serebral akibat reaksi ekstrem terhadap Equagesic.

Namun, para peneliti kembali menunjukkan bahwa Lee hanya minum obat setelah mengalami sakit kepala dan pusing.

Hal tersebut kemungkinan mengindikasikan otak Bruce Lee mulai membengkak sebelum menelan obat.

Selain itu, seharusnya edema serebral tidak menjadi satu-satunya temuan otopsi apabila hipersensitivitas terhadap Equagesic adalah penyebab kematian.

"Kami sekarang mengusulkan, berdasarkan analisis informasi yang tersedia untuk umum, penyebab kematian adalah edema serebral akibat hiponatremia. Dengan kata lain, kami berpendapat bahwa ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air membunuh Bruce Lee," tulis peneliti.

Baca juga: Kematian Mendadak Bruce Lee, Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Gaya hidup picu hiponatremia

Hiponatremia adalah kondisi saat kadar natrium dalam darah lebih rendah dari normal. Kondisi ini muncul ketika asupan cairan melebihi kapasitas ginjal untuk menyaring air keluar dari darah.

Akibatnya, tubuh menyimpan terlalu banyak air sehingga melarutkan natrium dalam darah. Biasanya, hiponatremia terjadi saat seseorang banyak minum air dalam waktu yang singkat.

Belum ada bukti yang menunjukkan Bruce Lee minum banyak air dalam waktu singkat sebelum kematiannya.

Namun, para peneliti turut mengungkapkan beberapa faktor risiko hiponatremia, termasuk gaya hidup Lee.

Misalnya, beberapa klaim dari istri dan dokter Lee bahwa mendiang telah berhenti mengonsumsi makanan padat serta bertahan hidup hanya dengan wortel dan jus apel.

Pola makan rendah zat terlarut ini mungkin secara signifikan meningkatkan peluang Bruce Lee terkena hiponatremia.

Aktor legendaris ini juga dilaporkan menggunakan diuretik (obat pendorong produksi air seni) untuk membersihkan tubuhnya dari natrium dan membuat ototnya tampak lebih "robek".

Baca juga: Terinspirasi Bruce Lee, Seniman Bela Diri China Buat 10 Rekor

Tak hanya itu, sumber terdekat lain mengklaim bahwa dia mulai minum 10-20 botol keramik sake sehari, di bulan-bulan terakhir hidupnya.

Mempertimbangkan faktor gaya hidup ini, para peneliti mengatakan bahwa Lee mungkin mengalami edema serebral dua bulan sebelum kematiannya.

Kala itu, Lee dilaporkan muntah, pingsan, dan mulai kejang, meski dia pulih dan tidak didiagnosis hiponatremia.

"Lee memiliki banyak faktor risiko yang menjadi predisposisi (keadaan mudah terjangkit oleh penyakit) hiponatremia akibat gangguan pada mekanisme homeostasis air yang mengatur asupan air dan ekskresi air," tulis mereka.

"Kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena bentuk khusus dari disfungsi ginjal, ketidakmampuan mengeluarkan air yang cukup untuk mempertahankan homeostasis air," lanjut mereka.

Dugaan penyebab kematian ini dinilai ironis, lantaran Bruce Lee terkenal dengan kutipan "Be water, my friend" atau "Jadilah air, kawanku".

Baca juga: Makna di Balik Be Water, Ungkapan Filosofis Terkenal Bruce Lee

Bahaya terlalu banyak air

Meski minum banyak air sangat dianjurkan, tetapi terlalu banyak minum dalam waktu singkat sangat berbahaya bagi tubuh.

Menurut laman WebMD, minum terlalu banyak air selain menyebabkan hiponatremia juga dapat membuat sel termasuk sel otak membengkak.

Sel-sel otak yang membengkak akan membuat tekanan pada otak. Hal ini menyebabkan rasa bingung, kantuk, dan sakit kepala.

Apabila tekanan meningkat, dapat menyebabkan kondisi seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta bradikardia atau detak jantung rendah.

Adapun rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, konsumsi air putih sebaiknya sekitar delapan gelas berukuran 230 mililiter per hari atau total dua liter per hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi