Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Ambruknya Jembatan Kartanegara di Kaltim, 23 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
HARRY SUSILO
Proses Pencarian Korban - Proses pencarian korban akibat runtuhnya Jembatan Kartanegara terus berlangsung di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (28/11). Sejauh ini, jembatan sepanjang 710 meter yang runtuh pada Sabtu (26/11) sore lalu membuat 13 korban meninggal, 40 luka-luka, dan 30 dinyatakan hilang. Selain menelan korban jiwa, kejadian itu menyebabkan perekonomian Kukar terganggu. Kompas/Harry Susilo (ILO)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 11 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 26 November 2011, Jembatan Mahakam atau yang disebut juga Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kalimantan Timur, ambruk.

Diberitakan Harian Kompas, 28 November 2011, kejadian ambuknya Jembatan Kartanegara terjadi sekitar pukul 16.15 Wita.

Dari laporan awal, terdapat 5 orang korban tewas, 33 orang hilang, dan 40 orang mengalami luka berat dan ringan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Jatuhnya Lion Air JT 610, 189 Orang Meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selanjutnya, dikabarkan Harian Kompas, 12 Desember 2011, ada tambahan korban tewas menjadi 23 orang dan 13 orang lainnya masih dalam pencarian.

Dugaan awal, tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara disebabkan kelalaian.

"Yang jelas ada unsur kelalaian karena sampai ada korban. Tinggal tindak lanjut dari kelalaian itu apa," tutur Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo di Tenggarong, 28 November 2021.

Baca juga: Kronologi Jembatan 150 Tahun Zaman Kolonial Ambruk, 132 Orang Tewas


Jembatan Kartanegara ambruk baru berumur 10 tahun

Jembatan Kartanegara membentang sepanjang 710 meter di atas Sungai Mahakam. Jembatan tersebut ambruk saat masih berumur 10 tahun.

"Usianya semestinya sampai 25 tahun," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara Didi Ramyadi saat itu.

Jembatan Kartanegara yang diresmikan penggunaannya pada 2001, dibangun dengan memakan biaya hingga Rp 150 miliar.

Kontraktor pembangun Jembatan Kartanegara oleh PT Hutama Karya, dengan konsultan perencanaan Perentjana Djaja.

Jembatan gantung ini digagas Bupati AM Sulaiman dan diselesaikan pada masa jabatan Bupati M Syaukani.

Baca juga: Jembatan India Ambruk, Ratusan Orang Jatuh ke Sungai dan 78 Tewas

Detik-detik ambruknya Jembatan Kartanegara

Berdasarkan keterangan korban selamat, lalu lintas jembatan dalam kondisi macet karena dibuat satu jalur secara bergantian terkait perbaikan tersebut.

Sebelum jembatan runtuh, kabel penahan jembatan goyang dan diikuti suara gemuruh.

Setelah itu, jembatan langsung ambruk dalam waktu singkat.

Dilansir dari pemberitaan sebelumnya, terdapat 2 bus, 2 truk, 4 mobil, dan lebih dari 10 sepeda motor turut tercebur ke sungai.

Basarnas pun mengerahkan 31 penyelam. Terdapat bantuan enam alat berat untuk mengangkat badan jembatan yang beratnya 1.620 ton.

Baca juga: Rencana Pembangunan Jembatan 120 Km yang Menghubungkan RI-Malaysia Menuai Protes

Siapa yang bertanggung jawab atas ambruknya Jembatan Kartanegara?

Diberitakan Harian Kompas, 30 November 2011, semua pihak yang terkait dengan runtuhnya Jembatan Kartanegara saling lempar tanggung jawab.

Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan kontraktor tidak ingin disalahkan.

Wakil Ketua Komisi V DPR Mulyadi saat meninjau Jembatan Kartanegara mengatakan, pemeliharaan jembatan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Dana pemeliharaan jembatan seharusnya dianggarkan tiap tahun.

Akan tetapi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara Didi Ramyadi mengakui, selama 2008-2010, tidak ada kegiatan pemeliharaan Jembatan Kartanegara.

Padahal, dari hasil pemantauan PT Indenes Utama Engineering Consultant, pada 2006 terkuak bahwa ada penurunan gelagar bentang tengah Jembatan Kartanegara hingga 50 cm dibandingkan 2001.

Baca juga: Video Viral Girder Box Kereta Cepat Jakarta Bandung Mepet Jembatan, Ini Kata KCIC

Pilar Jembatan Kartanegara merenggang hingga 18 cm

Terjadi perenggangan pada pilar jembatan hingga 18 cm, sedangkan pada 2001 hanya 8-10 cm.

Konsultan ahli beton dan konstruksi jembatan, Wiratman Wangsadinata mengatakan, runtuhnya Jembatan Kartanegara disebabkan kegagalan pada kabel penggantung dan klem penjepit.

Hal tersebut berdasarkan sisa konstruksi bangunan jembatan yang tersisa.

Jembatan yang konstruksinya ditopang oleh tiang tinggi jembatan (pylon), fondasi tiang pancang, dan kabel utama masih utuh, sementara semua kabel penggantung beserta klemnya putus.

Diduga, ada kesalahan pada kualitas material kabel penggantung dan analisis penghitungan.

"Seharusnya, kalau satu kabel putus, kabel lain masih mampu menopang beban pada jembatan," katanya.

Baca juga: Kisah Alin Panglima, Jual Ginjal untuk Bangun Jembatan Desa yang Mangkrak 16 Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi