Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si "Picky Eater" Menghindari Makanan yang Tersaji dalam Mangkuk Merah, Apa Sebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Hans Vivek
Peneliti mengatakan ada kaitan antara warna mangkuk dan persepsi citarasa makanan yang ada di dalamnya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan adanya pengaruh warna piring terhadap kebiasaan makan.

Para ilmuwan dari University of Portsmouth berusaha meneliti efek persepsi warna di antara mereka yang termasuk picky eater alias suka pilih-pilih makanan dan mereka yang tidak.

Dikutip dari Science Daily, sebanyak 50 peserta disurvei untuk mengukur neophobia mereka, yaitu fobia berupa keengganan makan atau mencoba makanan baru.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pemakan pilih-pilih dan yang tidak pilih-pilih.

Para peserta kemudian diminta untuk mencicipi keripik garam dan cuka merek yang sama yang disajikan dalam mangkuk merah, putih, dan biru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasilnya, perbedaan rasa asin dan keinginan untuk makan makanan ringan sangat dipengaruhi oleh warna mangkuk atau piring, di kalangan pemilih makanan.

Si pemakan pilih-pilih memiliki persepsi, bahwa makanan dalam mangkuk merah dan biru lebih terasa asin daripada makanan yang ada di mangkuk warna putih.

Sedangkan persepsi soal perbedaan rasa dari ketiga mangkuk ini, tidak ada di kelompok mereka yang bukan termasuk picky eater.

Baca juga: Burung Terberat di Dunia Pakai Tumbuhan Sebagai Obat, Studi Ungkap


Para peneliti juga menemukan hasil survei bahwa peserta dari picky eater, tak tertarik mengambil makanan dari mangkuk warna merah.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh hubungan antara warna merah yang identik dengan warna bahaya.

Di Inggris, makanan ringan asin sering dijual dalam kemasan warna biru. Dan tim peneliti meyakini, bahwa produsen sudah menyadari akan kaitan warna kemasan dengan persepsi rasa yang ada di pikiran picky eaters ini.

"Memiliki diet terbatas dapat menyebabkan kekurangan nutrisi serta masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kesehatan tulang yang buruk, dan masalah gigi," kata Dr Lorenzo Stafford, peneliti penciuman dari Departemen Psikologi di University of Portsmouth.

"Ada juga biaya sosial karena saat-saat yang biasanya menyenangkan di antara anggota keluarga dapat dengan mudah berubah menjadi situasi stres dan cemas," sambungnya.

Karena itu, Stafford menilai bahwa memahami faktor-faktor yang berperan dalam perilaku si pilih-pilih makanan ini penting dilakukan.

Baca juga: T-Rex Ternyata Jauh Lebih Besar dari Perkiraan Sebelumnya, Studi Jelaskan

Perilaku pilih-pilih makanan biasanya dikategorikan memiliki pola makan yang terbatas, persiapan makanan yang spesifik, ketidaksukaan yang kuat dan kesulitan menerima makanan baru.

Sepanjang umur, seorang picky eater umumnya akan mengonsumsi kurang dari 20 jenis makanan yang berbeda.

Makalah yang diterbitkan dalam jurnal Food Quality and Preference ini mengatakan, studi tersebut diyakini sebagai yang pertama untuk memberikan wawasan tentang interaksi antara warna dan persepsi rasa pada orang dewasa.

"Pengetahuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mencoba memperluas repertoar makanan," jelas dia.

"Misalnya, jika Anda ingin mendorong pemakan pilih-pilih untuk mencoba lebih banyak sayuran yang dikenal pahit, Anda bisa mencoba menyajikannya di piring atau mangkuk yang dikenal bisa menambah rasa manis," sambungnya.

Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa membantu program diet atau penurunan berat badan, yang bisa berefek pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi